Mengacu ke hadits ini, Rasulullah ﷺ bersabda, “Akan ada setelahku nanti para pemimpin yang berdusta. Barang siapa masuk pada mereka lalu membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan mendukung kezaliman mereka, maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya dan dia tidak bisa mendatangi telagaku (di Hari Kiamat).
semarak.co-Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (penguasa dusta) itu dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kezaliman mereka, maka dia adalah bagian dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telagaku (di Hari Kiamat).” [HR Ahmad dan An-Nasa’i]
“Jadi PKS janganlah masuk ke dalam keranjang sampah koalisi. Kalau ingin tetap memperjuangkan perubahan, maka berada di luar pemerintah akan lebih leluasa dan terjaga marwahnya,” demikian artikel kontenislam.com/APRIL 26, 2024 yang menjadi pesan berantai di media sosial, terutama WhatsApp (WA) grup share linknya.
Postingan berantai ini bisa dianggap sebagai aspirasi masyarakat umum berupa komentar atau chat yang dirangkai menjadi sebuah artikel berita sehingga tidak ditemukan nara sumber pada berita itu. Setelah menjadi berita, lebih mudah pula untuk melakukan share linknya.
Di bagian lain berita terbaru, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghadapi 2 pilihan usai kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024, yaitu harus siap jadi oposisi atau pilih bergabung koalisi pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berharap, PKS tetap menjadi oposisi. Atau di luar pemerintahan Prabowo-Gibran. Soal bergabung dengan koalisi pemerintah atau kembali menjadi oposisi akan ditentukan partainya melalui Musyawarah Majelis Syura PKS.
Kendati PKS belum menentukan secara resmi sikap politiknya setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo-Gibran usai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan pasangan calon (paslon) Anies Baswedan – Muhaimin dan paslon Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
“Insya ALloH akan ada rapat membahas sikap PKS ke depan,” kata Mardani, anggota DPR RI dari Fraksi PKS saat dikonfirmasi awak media seperti dikutip viva.co.id, Ahad, 28042024 yang dilansir portal-islam.id/Sunday, April 28.2024.
Secara pribadi Mardani menyarankan agar PKS tetap konsisten oposisi dan tak bergabung dengan pemerintahan mendatang yang akan dipimpin Prabowo-Gibran. “Karena program dan kampanye pilpres kita beda dengan 02, landasan berpikir dan asumsinya juga beda,” kata Mardani.
Alasan lain yang juga penting, lanjut dia, oposisi dibutuhkan untuk mengawasi dan menyeimbangkan jalannya kekuasaan. Sehingga pemerintahan berjalan sesuai relnya. “Perlu ada yang kontrol pemerintah,” imbuhnya. (net/kon/por/smr)
sumber: kontenislam.com/APRIL 26, 2024 di WAGroup KAMI 💚 HABIB RIZIEQ SHIHAB (postJumat27/4/2024/nia)/portal-islam.id dari japri