Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy bersama Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kolaborasi Perencanaan Investasi dalam Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), Jumat (11/4/2025).
Semarak.co-MoU ini menjadi satu langkah awal yang sangat baik karena kalau kita lihat kolaborasi antarkementerian, badan, harus terus diperkuat. Apalagi kita ketahui bersama, pertumbuhan Indonesia diharapkan meningkat sesuai target Presiden Prabowo Subianto.
“Yaitu menjadi pertumbuhan 8 persen dan tentunya hal itu tidak bisa kita capai kalau kita tidak bersinergi dan tidak berkolaborasi bersama-sama,” ujar Rosan Roeslani dirilis humas Kementerian PPN/Bappenas usai acara melalui WAGroup Bappenas Media, Jumat (11/4/2025).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan, arah kebijakan pengelolaan PSN dalam RPJMN 2025-2029 itu merupakan upaya konkret Presiden Prabowo untuk memperbaiki pengelolaan PSN sehingga benar-benar berkontribusi mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Pembiayaan PSN tidak hanya berasal dari APBN, tetapi juga dari swasta dan BUMN. Untuk itu, sambung Menteri Pambudy, peranan BPI Danantara sangat penting untuk mendukung pembiayaan PSN, khususnya kontribusi investasi dari BUMN.
“Hari ini, kita berkumpul dalam rangka penandatanganan MoU antara Kementerian PPN/Bappenas dan BPI Danantara. Saya merasa sangat terhormat kehadiran Pak Rosan, bukan hanya sebagai simbol kemitraan, tapi juga sebagai langkah nyata menuju perencanaan pembangunan nasional yang lebih strategis dan inklusif,” ujarnya dalam sambutan.
Melalui penandatanganan MoU ini, Kementerian PPN/Bappenas dan BPI Danantara akan bersama-sama melakukan beberapa hal krusial. Pertama, identifikasi potensi PSN dan analisis investasi strategis atas rencana PSN non-APBN.
Kedua, koordinasi untuk sinkronisasi dan harmonisasi regulasi dan kebijakan, termasuk pengembangan skema investasi dalam rangka pelaksanaan PSN. Ketiga, penerapan manajemen risiko pembangunan nasional lintas sektor pada PSN yang pendanaannya bersumber dari non-APBN.
Keempat, peningkatan kapasitas SDM untuk mendukung perencanaan dan implementasi pengelolaan BUMN dan investasi pada PSN. Kementerian PPN/Bappenas dan BPI Danantara telah mengidentifikasi dua PSN yang tercantum dalam RPJMN 2025-2029 untuk dilakukan analisis investasi strategis.
Yaitu pembangunan jalan tol terintegrasi dengan utilitas di Sumatera, dan pengembangan lapangan abadi wilayah kerja Masela. Selain itu, juga terdapat beberapa proyek pendukung swasembada energi dan kawasan industri dan logistik terintegrasi.
Menteri Rachmat Pambudy berharap kolaborasi ini dapat menyiapkan dan menghasilkan PSN non-APBN yang lebih berkualitas dan layak untuk mendapatkan dukungan pendanaan investasi dari BPI Danantara.
Selain itu, melalui kolaborasi ini diharapkan menjadi sarana berbagi pengetahuan serta pengembangan kapasitas untuk memperkuat organisasi dan SDM Kementerian PPN/Bappenas dan BPI Danantara.
Menteri Rachmat Pambudy juga mengingatkan kolaborasi ini untuk dapat menerapkan prinsip Governance, Risk, Compliance (GRC), yaitu tata kelola yang baik, manajemen risiko, dan kepatuhan pada peraturan perundangan-undangan.
“Kami berharap besar BPI Danantara akan menjadi penggerak utama menuju Indonesia Emas, tidak hanya dengan pengelolaan dana yang bijak, tetapi juga dengan memperkuat sinergi antara pembiayaan APBN dan pendanaan kreatif yang berasal dari kekuatan anak bangsa,” pungkas Menteri Rachmat Pambudy. (smr)