Gelar Kerohanian, PPLIPI Ajak Perempuan Seimbangkan Duniawi dan Akhirat

para pengurus PPLIPI foto bersama ustadzah Mama Dedeh usai acara. Foto: dokpri humas

Menjadikan perempuan indonesia mandiri, berkualitas, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan VISI PPLIPI (Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia.

Kegiatan ceramah bersama Mamah Dedeh ini penting agar tidak gamang dan tidak hanya memikirkan kehidupan dunia tetapi keagamaannya kosong. Makanya ini dilaksanakan agar secara mental dan spiritual para perempuan itu dapat kuat dan bertumbuh.

Ketua Umum PPLIPI  Indah SDA mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan kerohanian PPLIPI bertajuk The Power of Muharram bersama Ustadzah Mamah Dedeh mengajak perempuan dapat menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis malam (25/10/2018).

“Meski bulan Muharram telah berlalu, tapi kami ingin agar semangat tersebut terus terjaga. Semangat bagi para perempuan untuk berhijrah meningkatkan ketaatan dan keimanan sehingga hidupnya menjadi lebih seimbang,” harap Indah, seperti dirilis humas PPLIPI, Jumat (26/10).

Para perempuan memiliki peranan yang sangat vital dalam kehidupan. Tidak hanya sebagai ibu yang harus mendidik dan membesarkan anak sekaligus mengurus keluarga, menurut Indah SDA, perempuan juga terkadang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

“Perempuan yang hebat tentu harus dapat menyeimbangkan kedua peran tersebut. Kemampuan dalam menyeimbangkan dua lini kehidupan tersebut pun berkaitan erat dengan dunia dan akhirat. Bagaimana perempuan menjalankan kodratnya sebagai ibu dan istri yang juga menjadi bukti ketaatannya kepada suami dan agama, sekaligus bekerja untuk pemenuhan kehidupan dunia,” ulasnya.

Dalam acara yang dihadir sekitar 500 perempuan ini Mamah Dedeh tampil memberikan ceramah dengan gaya khasnya yang tegas, lugas, dan terkadang diiringi dengan gaya yang jenaka. “Kegiatan kerohanian ini rutin dilaksanakan setiap bulan oleh Komisi Kerohanian PPLIPI,” timpal Julia Chaerani, WKU 4 yang membawahi Komisi Kerohanian. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *