Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo memastikan Setyo Budiyanto tetap menjabat sebagai ketua KPK meski akan memasuki masa purnatugas atau pension sebagai anggota Polri.
semarak.co – Sesuai surat telegram yang diterbitkan Mabes Polri menyatakan bahwa status Setyo purnatugas per 30 Juni 2025. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memutasi 4 perwira bintang 3 alias berpangkat komisaris jenderal (komjen) pada Selasa (24/6/2025).
“Pak Setyo akan tetap di KPK dan menjalankan tugas sehari-hari sebagai Ketua KPK,” kata Budi dalam keterangannya pada wartawan, Rabu (25/6/2025) seperti dilansir kompas.com – 25/06/2025, 17:42 WIB melalui laman pencarian google.co.id, Jumat (27/6/2025).
Mutasi dilakukan dalam rangka pensiun. Berdasarkan surat telegram bernomor ST/1421/VI/KEP, ke-4 komjen yang dimutasi, yaitu Komjen Pol Setyo Budiyanto yang kini menjabat sebagai Ketua KPK. Dalam surat telegram ini, Setyo dimutasi sebagai Perwira Tinggi (Pati) Itwasum Polri.
Kemudian, Komjen Pol Eddy Hartono yang kini menjabat sebagai Kepala BNPT dimutasi menjadi Pati Densus 88. Selain itu, Komjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian ATR/BPN juga dimutasi menjadi Pati Bareskrim Polri.
Sementara, Komjen Pol Lotharia Latif yang tengah menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri dalam rangka pensiun.
Namun rupanya netizen tak kalah pintar. Mereka mensinyalir mutasi dilakukan karena KPK akan memeriksa mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atas korupsi kuota haji plus tahun 2024.
Perbincangan ramai misalnya di media sosial (medsos) WhatsApp (WA) berbagai grup bahkan jadi pesan berantai. Antara lain postingan berbunyi:
Ketua KPK dimutasi ketika akan mengusut kasus Yaqult dan khofifah,rumorr katanya ini atas perintah jokowi sehubungan dgn permintaan ketua PBNU Yahya Staquf yg nota bene kakaknya Yaqult… Wallahualam… Padahal ketua KPK itu kewenangan Presiden pemilihannya atas persetujuan DPR! Prabowo sdh dilecehkan!!! kacauuu jokowi Cawe2 terusss!!! kedua orang itu termasuk genk Solo!!!… Kacauuu sdh Negara ini rusak hanya karena kepentingan Jokowi FIR’AUN!!!…
Ada banyak anggota member lain memposting tulisan di WA grup yang sama atau pun nama WA grup berbeda seperti begini bunyinya:
Ko bisa ketua KPK d mutasi…KPK itu ga bisa d mutasi..krn d pilih DPR d tetapkan olh presiden.
Jejak Kontroversial Yaqut Cholil Qoumas Ucapan Anjing hingga Dugaan Korupsi Haji
Mengutip rubrik depok dari laman berita msn.com, Jumat (27/6/2025), nama Yaqut Cholil Qoumas terus menjadi sorotan tajam publik. Sosok yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI ini tak henti memantik kontroversi.
Mulai dari ucapan yang dianggap melecehkan azan, sikap lunaknya terhadap kelompok Syiah dan Ahmadiyah, hingga dugaan keterlibatannya dalam korupsi kuota haji 2024. Seluruh rangkaian peristiwa tersebut makin menegaskan buruknya manajemen komunikasi dan tata kelola di bawah kepemimpinannya.
Sebagai tokoh yang berasal dari lingkungan pesantren dan ormas Islam besar, publik berharap Yaqut bisa menjadi sosok yang meneduhkan. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Ucapannya berkali-kali menimbulkan kegaduhan dan kebijakannya dinilai jauh dari aspirasi umat.
Latar Belakang Singkat
Yaqut dikenal sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa dan aktivis organisasi kepemudaan. Ia memulai karier politik dari bawah dan pernah menjabat sebagai anggota DPR, Wakil Bupati, hingga akhirnya dipercaya Presiden Joko Widodo untuk memimpin Kementerian Agama pada akhir 2020.
Namun sejak awal masa jabatannya, adik kandung dari Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Staquf ini sudah menuai kontroversi dan dianggap tidak sensitif terhadap isu-isu keumatan.
Ucapan Soal Azan dan Gonggongan Anjing
Pernyataan Yaqut pada awal 2022 menjadi salah satu blunder terbesarnya. Saat menjelaskan soal aturan penggunaan pengeras suara masjid, ia secara terang-terangan membandingkan kebisingan suara azan dengan suara gonggongan anjing.
Pernyataan ini langsung memicu amarah publik karena dinilai sangat melecehkan simbol ibadah umat Islam. Meski sempat mengeluarkan klarifikasi, penilaian negatif tetap melekat. Banyak pihak menganggap klarifikasi tersebut tidak tulus, melainkan upaya meredam tekanan politik.
Ketidakmampuan Yaqut menjaga lisan dianggap fatal, terutama karena ia memegang jabatan yang seharusnya mengayomi semua umat beragama. Alih-alih meredam konflik, pernyataannya justru membakar emosi masyarakat luas.
Sikap Lunak terhadap Syiah dan Ahmadiyah
Tak lama setelah dilantik sebagai Menteri Agama, Yaqut membuat pernyataan yang mendukung perlindungan terhadap kelompok Syiah dan Ahmadiyah, dua kelompok yang selama ini dipandang kontroversial di kalangan mayoritas Muslim Indonesia.
Langkah ini dianggap sebagai kebijakan ceroboh dan tidak peka terhadap realitas sosial di lapangan. Alih-alih memperkuat kerukunan, sikapnya justru membuka ruang bagi konflik baru.
Banyak kalangan menilai kebijakan ini hanya demi pencitraan sebagai tokoh inklusif, tanpa mempertimbangkan dampak sosial yang mungkin muncul akibat toleransi yang tidak bijak.
Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024
Kasus yang kini membayangi nama Yaqut adalah dugaan penyelewengan dalam pembagian kuota haji tahun 2024. Penambahan kuota haji yang dilakukan tanpa dasar hukum yang kuat dan diduga dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu menjadi perhatian serius.
Kementerian Agama, di bawah kepemimpinannya, membagi kuota tambahan secara tidak transparan dan menimbulkan dugaan praktik manipulasi administratif. Publik mempertanyakan ke mana arah sebenarnya kebijakan haji.
Apakah murni untuk umat atau sudah disusupi kepentingan elit tertentu? Meski masih dalam tahap penyelidikan, dugaan kuat bahwa ada penyalahgunaan wewenang makin memperburuk citra Yaqut di mata masyarakat.
Rekam Jejak yang Sarat Kegaduhan
Selain tiga isu besar tersebut, Yaqut juga dikenal karena sejumlah manuver politik yang dianggap tidak tepat. Pernyataannya mendukung tokoh kontroversial dalam pemilu sebelumnya, serta pertemuannya dengan tokoh lintas agama yang tidak populer di kalangan umat Islam, turut mempertebal kesan bahwa ia lebih mementingkan pencitraan ketimbang substansi pelayanan keagamaan.
Kunjungan ke Vatikan dan pernyataan terbukanya terhadap dokumen lintas agama menimbulkan tanda tanya besar tentang arah ideologinya. Banyak pihak mempertanyakan keberpihakan Yaqut, apakah benar membela umat atau justru hanya menjual toleransi untuk panggung politik.
- Sorotan Yaqut Cholil Qoumas
Isu | Waktu | Deskripsi |
Ucapan Azan dan Gonggongan Anjing | Februari 2022 | Ucapan menyinggung umat Islam, disamakan dengan suara binatang |
Sikap terhadap Syiah dan Ahmadiyah | Desember 2020 | Membela kelompok yang dipandang menyimpang oleh mayoritas umat |
Dugaan Korupsi Kuota Haji | 2024–2025 | Diduga manipulasi kuota tambahan untuk kepentingan non-reguler |
Manuver Politik dan Citra Lintas Agama | 2017–2019 | Dukung tokoh kontroversial dan rangkul simbol lintas agama demi pencitraan |
Yaqut Cholil Qoumas bukan hanya meninggalkan jejak kontroversial, tetapi juga warisan kegaduhan dalam isu-isu keagamaan yang seharusnya dijaga dengan penuh kearifan. Berbagai ucapannya, kebijakan yang tidak populer.
Hingga dugaan keterlibatan dalam kasus hukum menunjukkan bahwa kepemimpinannya lebih banyak menimbulkan gejolak ketimbang ketenangan. (net/msn/kpc/rdp/smr)