Cak Nun Terang-terangan Sebut Gak Usah Nyapres Dihadapan Prabowo, Ini Reaksi Gerindra soal Sandi Uno Jadi Kader PPP

Inilah momen unik saat Sandiaga Uno memijat pundak Prabowo Subianto di debat perdana pilpres 2019, Kamis malam (17/1). Foto: internet/beritasatu.com

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sejauh ini tidak membantah isu perpindahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dari Partai Gerindra yang awalnya dikabarkan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

semarak.co-Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut hanya tersenyum saat dikabari soal Sandi Uno yang mantan duet Prabowo di pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang akan pergi meninggalkan Partai Gerindra. Dikutip tribunwow.com dari Kompas.com hal ini diungkapkan Sufmi Dasco.

Bacaan Lainnya

“Kemarin saya ketemu Pak Prabowo. Pak Prabowo kebetulan diceritakan soal berita ini. Tidak ada komentar apa-apa, kecuali senyum-senyum saja,” papar Sufmi Dasco ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2022) seperti dilansir msn.com, Kamis (29/12/2022/18.31 WIB dari tribunwow.com.

Dasco mengaku tidak paham apa arti senyuman Prabowo Subianto itu. “Saya enggak tahu arti senyum-senyumnya apa, saya kan enggak tanya. Sampai saat ini belum ada kabar dari PPP soal status Sandi Uno. Saya pikir kita kan enggak ada komunikasi soal begini. Ini kan bukan soal sepak bola yang main transfer-transfer pemain, kemudian kita ngobrol,” kilah Dasco.

Sandi sendiri sampai saat ini belum menyatakan akan meninggalkan Partai Gerindra. Dikutip TribunWow dari Tribunnews, saat ini disebut hanya Prabowo Subianto yang mengetahui betul manuver apa yang akan diambil Sandi Uno di 2024. Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

“Bagaimanapun Pak Sandi orang yang kita dukung kemarin sebagai seorang calon wakil presiden bersama Pak Prabowo. Tentu yang paling tahu dan paling dekat dengan Pak Sandi adalah Pak Prabowo,” ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Pada akhirnya Prabowo yang akan menentukan nasib Sandi Uno di Gerindra. “Keputusan apa pun saya kira keputusan akhirnya kepada keputusan pak Prabowo sebagai ketum dan ketua dewan pembina di Gerindra,” ujar Fadli.

Fadli menegaskan Gerindra sudah bulat mendukung Prabowo. Ia mengatakan akan ada konsekuensi jika Sandi ingin maju sebagai capres di 2024.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, sebelumnya diberitakan, Sandi tak menutupi kemungkinan dirinya akan berkomunikasi dengan Prabowo jika ada partai yang mengusung dirinya sebagai capres di 2024.

“Saya akan terus berkomunikasi dengan beliau (Prabowo, red) kalau (sudah saatnya maju sebagai Capres), tapi kan belum saatnya politik,” kata Sandi Uno saat ditemui awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR/MPR RI, Kamis malam (8/9/2022).

Namun Sandi Uno menegaskan sampai saat ini dirinya masih fokus menjalankan tugas sebagai menteri pendamping Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Seperti diketahui Sandi Uno masuk sebagai capres potensial dalam radar PPP.

Di sisi lain Gerindra memperingatkan akan ada konsekuensinya jika Sandi Uno sebagai kader memiliki pilihan politik yang berbeda dari keputusan partai. “Memilih jadi presiden, calon presiden yang dicalonkan partai lain itu enggak masalah tapi ada konsekuensi secara etik maupun secara moral,” Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Menurut Dasco kini Gerindra menunggu pilihan politik Sandi apakah ingin maju sendiri atau tidak. Dasco menegaskan Gerindra sudah bulat megusung Prabowo sebagai capres di 2024. Meski tak sepopuler Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, sosok Menparekraf Sandi Uno turut diperhitungkan dalam kontestasi Pilpres 2024.

Berita terbaru, Dasco tidak ingin berpolemik soal Sandi Uno yang belakangan menyatakan diri siap menjadi capres pada Pilpres 2024. Meskipun Sandi masih menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Parttai Gerindra, namun sikap partai Gerindra sesuai dengan keputusan hanya mencalonkan Prabowo sebagai capres.

Namun menurut Dasco, jika Sandi Uno keukeuh ingin menjadi capres, ia bisa menjadi kader partai lain dan ia sendiri telah mendengar bahwa Sandi sebentar lagi akan resmi jadi kader PPP. Dengan begitu, kata Dasco, partai Gerindra tak terganggu dan campuri keinginan Sandiaga Uno yang ingin menjadi capres.

“Jadi saya pikir penyataan pak Sandi (yang ingin nyapres) tak perlu dijadikan polemik. Karena saya sudah mendengar kabar dari temen-temen Fraksi PPP bahwa pak Sandi itu akan segera resmi menjadi anggota PPP,” kata Dasco kepada wartawan di komplekk parlemen, Rabu (28/12/2022) dilansir onlineindo.tv Desember 29, 2022 dari rmol.

Dengan begitu, kata Dasco, tentuPartai Gerindra tidak akan mengurusi, sebab kewenangannya sudah bukan di Gerindra lagi. “Kalau sudah resmi di PPP, ya jangan ditanya ke Gerindra lagi. Bahwa kemudian yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres itu silakan saja, namanya juga ada keinginan,” kata Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Dasco menjelaskan Partai Gerindra sudah memutuskan akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sehingga ditegaskannya, partai berlambang kepala garuda itu tak akan mengusung kader lain pada kontestasi nasional mendatang.

“Bahwa kemudian di Gerindra, tentunya sudah pasti slotnya cuma satu, Pak Prabowo. Kalau ada kader lain pengen juga dari Gerindra yang mau, berarti harus ambil slot lain dari partai lain,” kata Dasco menjawab pertanyaan reporter.

Sedangkan hubungannya dengan PPP Dasco mengatakan tetap baik meski kadernya membelot ke PPP untuk menerima tawaran maju sebagai capres. “Kita dengan partai semua kan hubungan baik, terutama di parlemen. Mau dengan PPP, mau dengan partai yang lain kita nggak ada masalah,” kata Dasco.

Sandi Uno pun menanggapi reaksi Partai Gerindra itu. Menparekraf Sandi Uno menegaskan bahwa Pertemuan dengan PPP itu hanya sekedar diskusi kecil-kecilan bagaimana membangun Indonesia.

“Oh nggak, nggak sampai sejauh itu (pindah ke PPP). Itu merupakan undangan dari PPP. Belum ada pembicaraan bergabung, hanya ada pembicaraan mengenai menyatukan visi misi untuk membangun Indonesia ke depan,” kata Sandi Uno saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Diketahui dalam musyawarah rakyat (Musar) I yang digelar relawan Presiden Jokowi di Bandung, Jawa Barat, nama Sandi Uno muncul di posisi kedua capres yang paling banyak dipilih oleh para relawan dengan perolehan suara 986 orang atau 16,92%. Sementara nomor satu ditempati Jokowi dengan perolehan suara sebanyak 1.704 orang.

Menanggapi hal ini, Partai Gerindra meyakini Sandi Uno tidak akan mau maju bersaing melawan Prabowo di 2024. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono. “Kan itu relawan. Saya gak yakin Pak Sandiaga mau, karena hadir kan di acara Rapimnas,” kata Ferry selepas rilis survei Poltracking Indonesia di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Ferry percaya Sandi akan menghormati keputusan Gerindra yang bulat mendukung Prabowo menjadi capres di 2024. “Keputusan Rapimnas mencalonkan Pak Prabowo dan Pasti Pak Sandi akan mengormati proses keputusan yang ada di Rapimnas partai,” ucapnya.

Namun Ferry tak melarang jika ada relawan yang terus mendukung dan mendorong Sandi maju di Pilpres 2024. Dalam Musra I relawan Jokowi, posisi ketiga ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meraih 921 suara atau 16,10%. Kemudian baru disusul Prabowo dengan 635 suara atau sebesar 11,10%.

Skenario Jika Prabowo Kalah

Prabowo sendiri telah menyatakan diri maju sebagai capres di Pilpres 2024. Meskipun selalu berada dalam posisi tiga besar, kemungkinan Prabowo kalah dalam Pilpres 2024 tetaplah ada.

Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menjelaskan bagaimana nasib Prabowo dan Gerindra jika kalah pada Pilpres 2024. Abbas menjelaskan, saat ini Gerindra sangat ketergantungan terhadap sosok Prabowo. Menurut Abbas penting untuk Gerindra melakukan regenerasi pewaris Prabowo.

“Sehingga, kalau di 2029 alasan itu tidak ada lagi, maka itu menjadi pertanyaan terbesar bagi mbak sara (Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati) soal regenerasi lapis keduanya. Karena kalau faktor Pak Prabowo-nya itu tidak ada, maka apa lagi yang bisa memotivasi organisasi dan kader untuk solid,” kata Abbas dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Abbas menyampaikan, Gerindra bisa menyiapkan regenerasi dari sekarang. Ia menjelaskan, regenerasi tidak harus dari keluarga Prabowo, namun juga bisa dari kader internal partai yang dinilai mampu. “Tentu saja saya kira sudah dilakukan, transisi dari sekarang, membuat persiapan yang memadahi untuk kader-kader di lapis keduanya setelah pak Prabowo,” tuturnya.

Apabila Prabowo kalah dalam Pilpres 2024, Abbas menilai sulit untuk kembali mencalonkan Prabowo di 2029. “Meskipun ada Pak Mahathir Mohamad (mantan Perdana Menteri Malaysia) contoh baiknya itu di Malaysia, 90 tahun masih bisa, tetapi ya itu tadi, apakah faktor fit, baik secara fisik maupun politik masih fit Pak Prabowo di 2029 nanti, kalau gagal di 2024,” pungkasnya.

Total sudah dua kali Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengikuti ajang pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2014 dan 2019. Kini Prabowo Subianto akan kembali bertarung dalam Pilpres 2024 sebagai capres lagi.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, pengamat politik menyebut ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan Prabowo Subianto supaya mampu bersaing dalam Pilpres 2024. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyampaikan, saat ini masih terbuka beragam kemungkinan terkait Pilpres 2024.

Satu dari beberapa kemungkinan tersebut adalah koalisi Partai Gerindra, PKB, Golkar, PPP, dan PAN yang memang satu kubu di pemerintahan Presiden Jokowi. Sebelum putaran resmi dan pendaftaran ke KPU semua bisa berubah. “Kan tinggal negosiasinya, siapa capres dan cawapresnya, partai pendukungnya dapat apa. kan gitu dalam politik,” kata Adi, Kamis (18/8/2022).

Adi menjelaskan, pada Pilpres 2024 nanti kemungkinan akan ada lebih dari 2 poros, mulai dari Gerindra, PDIP, hingga koalisi NasDem. Adi menyoroti ada PR yang harus dituntaskan Prabowo jika ingin menang di Pilpres 2024.

Pertama ia mengungkit soal elektabilitas Prabowo yang tersalip nama baru, di antaranya Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Adi menyebut Prabowo harus mampu mengatasi kejenuhan dan kebosanan para pemilih.

“Ya karena orang kan melihat 3 kali jadi pilpres. Apalagi sekarang ada sosok baru, seperti Ganjar, Anies, Ridwan Kamil, dan Sandi Uno yang sering menjadi perbincangan,” ujar Adi.

Mengutip onlineindo.tv/12/29/2022 11:54:00 AM dari kontenjatim.com, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mulai berselancar menyambut Pilpres 2024. Kedatangannya di acara ngaji bareng Cak Nun di Mojokerto Senin (26/12/2022) disambut meriah Jemaah.

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang memang berkawan lama dengan Prabowo ikut semangat menyambut. Pada kesempatannya maju di atas panggung usai Prabowo memberi sambutan, Cak Nun menyebut Prabowo sebagai satu sahabatnya yang sulit dipahami.

“Jadi tadi kan saya sudah mengatakan bahwa ini sahabat saya yang paling tidak saya pahami. Tadi ya, tapi saya paham semua yang beliau omongkan tadi sangat bagus, yang tidak saya pahami adalah kok iso-isomen ngomong ngunu seh arek itu (kok bisa-bisanya dia ngomong begitu), kok bisa,” ujar Cak Nun diikuti riuh teriakan Jemaah Maiyah.

Tak disangka, Cak Nun menyinggung desas-desus penjegalan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Ia mengatakan bahwa saat itu Prabowo nyaris memenangkan Pemilu, namun gagal lantaran adanya dugaan manipulasi data. “Tahun 2019, menjelang pengumuman Pilpres beliau akan menang, tapi dimanipulasi, gak ngaku dia,” imbuhnya.

Ucapan Cak Nun sontak membuat Prabowo terkejut. Ia lantas memberi ucapan pengalih supaya budayawan itu tak terus memojokkannya. “Saudara-saudara sekalian, yang penting Indonesia rukun bersatu,” ucap Prabowo yang Ketua umum DPP Partai Gerindra.

Membalas Prabowo, Cak Nun menyarankan supaya Prabowo tak usah ikut nyapres, karena terkesan pasrah dan berharap pada perdamaian. “Yo nek ngono ket awal gausah nyapres, langsung ae nyambut gawe (Ya kalau begitu dari awal gak usah nyapres, langsung saja bekerja (jadi menteri),” tutur Cak Nun yang juga Budayawan.

Menanggapi perkataan Cak Nun yang dianggapnya terus menjurus ke masa lalu Pemilu, Prabowo mengalihkannya dengan mengajak para Jemaah bernyanyi. “Nyanyi-nyanyi kita, nyanyi,” tegur Prabowo yang ramah dan mudah akrab dengan rakyat. (net/tbc/onl/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *