Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memperkenalkan varian beras rasa sebagai salah satu bentuk transformasi kongkret untuk inovasi dan kreativitas yang dilakukan pada 2019.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Imam Subowo mengatakan, ada varian rasa diperkenalkan ke masyarakat dalam kemasan 300 gram. Selain produk beras, kata Imam, pihaknya juga akan melakukan peluncuran produk baru non beras pada tahun ini.
“Yakni beras basmati dengan varian menunya bisa menjadi nasi Kebuli, Nasi Mandi, Nasi Kapsah, Nasi Albukori, Nasi Briyani. Minimal kami akan keluarkan lima produk beras dan dua produk nonberas tahun ini,” kata Imam di sela kegiatan HUT ke 21 Kementerian BUMN di GOR Sidoarjo, Jawa Timur.
Untuk transformasi selanjutnya, pihaknya ingin masuk ke hulu dengan menggandeng petani (on farm) supaya kualitas produk yang masuk ke Bulog akan terjaga kualitasnya.
“Sedangkan di hilir, kami tetap mengembangkan jaringan yang ada seperti 460 toko pangan kita yang tersebar di pasar tradisional serta rumah pangan kita yang akan terus diberdayakan,” katanya.
Bulog akan terus melakukan pembinaan unit pengolahan produksi padi dari petani, sehingga mesin Bulog bisa terus berfungsi sesuai dengan periode yang diharapkan.
“Salah satu bentuk kerja sama yang sudah ada di Jatim seluas 5 ribu hektar, tetapi targetkan di seluruh Indonesia ada sekitar 127 ribu hektar yang mengelilingi mesin milik Bulog,” katanya.
Tidak hanya komoditas beras saja yang dikembangkan, kata dia, tapi juga unsur lainnya dari beras juga terus dikembangkan. “Seperti bekatul itu juga akan dikembangkan menjadi pemanas berupa briket bekatul,” ungkapnya. (int/lin)