Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto menargetkan kerja sama dengan IFAD (International Fund for Agricultural Development) ciptakan kemandirian ekonomi desa seperti desa ekspor.
Semarak.co – Ke depan diharapkan ada perluasan jangkauan kerja samaagar manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat. Sebab, program yang dijalankan, seperti Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), berdampak positif bagi daerah sangat tertinggal, khususnya di wilayah Timur Indonesia.
“Program ini sudah dirasakan daerah sangat tertinggal di kawasan Timur Indonesia. Saya usul juga tidak hanya kawasan Timur Indonesia tapi ada juga beberapa desa di kawasan Barat yang masih tertinggal,” ujar Yandri, saat bertemu Associate Vice President IFAD Donal Brown, dirilis humas melalui WAGroup Media Kemendesa 2025, Selasa sore (28/10/2025).
Yandri menegaskan bahwa keberlanjutan program TEKAD menjadi salah satu prioritas utama Kemendes PDT. Kerja sama dengan IFAD ini diharap tidak hanya memperkuat ketahanan ekonomi desa, tetapi juga memperluas akses terhadap pembiayaan dan teknologi pertanian bagi masyarakat pedesaan.
Selain itu Mendes Yandri mendorong agar desa-desa di kawasan barat Indonesia yang masih tergolong tertinggal dapat menjadi sasaran program lanjutan, guna memastikan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Nusantara.
Perluasan kawasan tersebut dengan mempertimbangkan banyaknya potensi dan kebutuhan desa di luar kawasan Timur Indonesia yang membutuhkan sentuhan inovasi kolaborasi antara Kemendes PDT dengan IFAD.
Di antaranya adalah Jawa Barat dengan salah satu produk unggul pertanian berupa kopi dan Banten dengan produksi ikan mas koki agar semakin dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dengan demikian maka kawasan yang mendapat sentuhan inovasi IFAD melalui Program TEKAD tidak terbatas pada Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Donal Brown menyampaikan komitmen lembaganya memperkuat kerja sama dengan Kemendes. IFAD menilai kolaborasi yang telah berjalan selama ini termasuk melalui Program TEKAD telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedesaan.
Ia menegaskan, IFAD berkomitmen melanjutkan dukungan terhadap program pembangunan desa berkelanjutan. Fokus dalam hal ini di antaranya berkaitan dengan upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat, dan pemberdayaan komunitas lokal.
Program TEKAD sendiri bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah desa dan masyarakat dalam mengelola potensi lokal serta memperkuat perekonomian desa berbasis inklusivitas dan keberlanjutan. (hms/smr)





