Diwarnai Sanksi Pelanggaran Etik Berat di MK dan KPU, PKS Minta Gibran Tanya Hati Nurani: Apa Nyaman dengan Posisi Saat Ini?

Politisi PKS Hidayat Nur Wahid. Foto: moeslemtoday

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka perlu mempertanyakan hati kecilnya sendiri karena pencalonannya diwarnai sanksi pelanggaran etik berat di Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

semarak.co-Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, Gibran perlu merenung apakah nyaman dengan posisi yang diraihnya saat ini. Gibran perlu bertanya pada dirinya sendiri untuk tetap lanjut atau berhenti dari kontestasi Pilpres 2024.

Bacaan Lainnya

“Menurut saya, yang sangat penting adalah juga mempertimbangkan pada Pak Gibran sendiri, apakah beliau masih merasa nyaman dalam posisi semacam ini,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/2/2024) dilansir moslemtoday.com, 2/06/2024 05:53:00 PM.

Gibran tinggal menyerahkan keputusan kepada paslon, tim, atau masyarakat. “Kalau beliau merasa kemudian legitimasinya bermasalah sekalipun secara formal memang sudah tercatat sebagai cawapres, saya kira baik juga beliau menanyakan kepada hati nuraninya,” imbuhnya.

Ia menganggap sanksi etik yang dijatuhkan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terhadap Ketua berikut anggota KPU sangat memprihatinkan. Hidayat yang Wakil Ketua MPR RI menilai masyarakat harus membuka mata dengan fakta ini.

“Keputusan DKPP dan MK sudah dibacakan, masyarakat tentu juga mengingat dengan sangat baik dan tentu saya yakin rakyat tidak ingin pilpres dalam posisi yang cacat,” pesan HNW, sapaan nama akrab Hidayat Nur Wahid. (net/moe/smr)

 

sumber: moslemtoday.com di WAGroup Ajang Diskusi (postSelasa6/2/2024/delihermanto)

Pos terkait