Aktivis Malari Hariman Siregar mengingatkan, kalau penundaan Pemilu 2024 karena tak ada duit negara atau disebut tak punya cukup uang dinilai sebagai anomali. Pasalnya kata Hariman, pemerintah justru menghambur-hamburkan uang untuk memaksakan kehendaknya pembentukan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Passser Penajam Kalimantan Timur.
semarak.co-Hal itu disampaikan Hariman dalam sambutannya di acara Peringatan tragedi Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) 1974, di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/1) dilansir law-justice.co – Selasa, 17/01/2023 06:18 WIB.
Selain itu, Hariman juga mempertanyakan alasan mendasar wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi periode. “Kalau tunda Pemilu karena alasannya gak ada duit, kenapa bikin IKN gitu loh?” cetus Hariman.
Sebab menurut Hariman, pembatasan masa jabatan Presiden itu jelas-jelas diatur dalam konstitusi dan mengkhianati perjuangan para pendahulu hingga reformasi 1998. “Kalau tiga periode bagaimana perjuangan dari tahun 1945 sampai 1998?” sesalnya.
Dilanjutkan Hariman, “Kata Bung Hatta nih kepada saya, Hariman bangsa Indonesia nih dalam UUD kalau displit itu dua kali (masa jabatan) dalam bahasa UUD itu dapat dipilih kembali. Karena kita tahu bahwa kekuasaan itu harus dibatasi kalau enggak power tends to corrupt absoulte power to corrupt absolutely.” (net/law/smr)
sumber: law-justice.co di WAGroup TIM SUKSES PAK ANIES 2024 (postSelasa17/1/2023/)