Anies Kerahkan 3 BUMD Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadhan, Menteri Erick: Maaf Harga Pertamax Besok Naik

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade. Foto: internet

Menteri BUMN Erick Thohir memohon maaf untuk harga bensin jenis Pertamax (RON 92) yang dijual PT Pertamina naik mulai besok, Jumat, 1 April 2022. Ini karena Pertamax bukan produk bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidi.

semarak.co-Namun demikian, Menteri Erick menegaskan, pemerintah masih memberikan subsidi pada bensin Pertalite (RON 90) sehingga harga bensin Pertalite tidak berubah. Subsidi BBM yang digelontorkan pemerintah telah mencapai puluhan triliun per tahun.

Bacaan Lainnya

“Di sisi lain, pemerintah juga hadir dengan memberikan bantuan sosial dan lainnya. Ini pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi. Pertamax tidak. Kalau Pertamax naik, ya mohon maaf. Kalau Pertalite disubsidi. Nanti 1 April tunggu,” ujar Menteri Erick di Jakarta, Rabu (30/3/2022) dilansir CNBC Indonesia.com/31 March 2022 09:02 WIB.

Jadi, lanjut Menteri Erick, pemerintah hadir, tapi gak mungkin pemerintah hadir sendiri kalau rakyatnya, masyarakatnya gak ngisi hal yang terjadi dinamika perubahan ke depan. Sebelumnya, sumber CNBC Indonesia juga menyebut bahwa kemungkinan harga Pertamax akan naik per 1 April 2022.

Kenaikan harga Pertamax ini dipicu oleh semakin beratnya beban keuangan perusahaan akibat harus menanggung selisih antara harga pasar dan harga jual Pertamax. Harga pasar Pertamax pada Maret ini disebut telah mencapai Rp 14.526 per liter.

Sementara harga jual Pertamax hingga kini masih ditahan pada Rp 9.000 per liter. Bahkan, bila dibandingkan dengan badan usaha swasta lainnya, harga bensin RON 92 kini rata-rata sudah berada di kisaran Rp12.000 – Rp13.000 per liter untuk non-Pertamina.

Shell Indonesia misalnya, per 1 Maret 2022, harga bensin Shell Super (RON 92) dibanderol Rp12.990 per liter, BP-AKR menjual bensin BP 92 (RON 92) pada harga Rp12.500 per liter. “Per 1 April kemungkinan akan naik (harga) Pertamax,” ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Rabu (30/03/2022).

Lantas, berapa besar kenaikan harga Pertamax per 1 April mendatang? Apakah masih di kisaran harga pesaing Pertamina tersebut yakni di kisaran Rp 12.000 – Rp 13.000 per liter? atau di bawah itu? Atau bahkan bisa mencapai Rp 16.000 per liter sesuai perkiraan harga keekonomian bensin RON 92 pada April mendatang?

Peneliti Sektor Energi dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) Massita Ayu Cindy mengatakan, bahwa tingginya harga keekonomian BBM umum itu menjadi momentum yang tepat bagi Pertamina untuk menaikkan harga BBM jenis Pertamax.

Besaran kenaikan harga Pertamax yang diambil Pertamina juga bisa menjadi momentum untuk mengambil pasar dari kompetitor yang harganya telah lebih dulu dinaikkan. “Mungkin Rp 12 ribu per liter, tapi kalau mau ambil pangsa pasar kompetitor, ya di bawah itu. Tapi itu bergantung pada Pertamina dan pemegang saham pemerintah,” ujar Massita saat diskusi virtual, Selasa sore (22/03/2022).

Massita mengatakan PYC belum melakukan perhitungan detil untuk harga yang cocok bagi Pertamax. Namun, harga yang cocok seharusnya pada titik di mana konsumen tidak akan beralih ke energi subtitusi seperti Pertalite.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahkan memperkirakan harga keekonomian atau batas atas bensin dengan nilai oktan 92 pada April 2022 mendatang bisa menembus Rp16.000 per liter, lebih tinggi dibandingkan Maret 2022 yang sebesar Rp 14.526 per liter.

“Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp. 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter,” rinci dia.

Jadi sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Menteri ESDM, sambung dia, saat ini kita masih mencermati harga minyak ini, karena kalau berkepanjangan memang bebannya berat juga baik ke APBN, Pertamina dan sektor lainnya,” ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, Jumat (25/3/2022).

Adapun perkembangan sementara harga minyak mentah Indonesia (ICP) bulan Maret 2022 per tanggal 24 tercatat sebesar US$ 114,55 per barel. Ini jauh di atas asumsi ICP dalam APBN 2022 yang diperkirakan US$ 63 per barel.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI juga meminta dukungan kepada Komisi VI DPR RI agar pihaknya dapat segera diizinkan untuk menaikkan harga BBM non subsidi jenis RON 92 atau Pertamax.

Menurut Nicke, dalam menyikapi kenaikan harga minyak mentah dunia yang kini telah di atas US$ 100 per barel, Pertamina sejauh ini hanya melakukan penyesuaian harga untuk beberapa jenis BBM non subsidi, seperti Pertamax Turbo, Dexlite.

Dan Pertamina Dex yang secara volume hanya 2% dari total penjualan BBM Pertamina. “Even Pertamax digunakan untuk mobil bagus, jadi sudah sewajarnya dinaikkan karena ini bukan masyarakat miskin,” kata Nicke.

Di bagian lain Komisi VI DPR mendorong Pertamina mendiskusikan kenaikan harga minyak dunia bersama pemerintah. Hal ini disampaikan anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menanggapi isu pihaknya menyetujui kenaikan Pertamax Rp16 ribu seliter. Isu ini muncul usai rapat Komisi VI DPR dengan PT Pertamina, pada Senin (28/3/2022).

“Tidak ada kesimpulan rapat Komisi VI yang bilang menyetujui angka 16 ribu Pertamax,” kata Andre dari Fraksi Partai Gerindra dilansir news.detik.com/ Rabu, 30 Mar 2022 12:37 WIB.

Andre menyebut rapat Komisi VI DPR dan Pertamina saat itu berfokus pada cara mengatasi kelangkaan solar subsidi yang ada. Andre menyebut kesimpulan rapat Komisi VI DPR tidak menyatakan mendukung harga Pertamax jadi Rp16 ribu.

“Komisi VI meminta, setelah mendengarkan pemaparan Pertamina, kita mendorong Pertamina rapat dengan pemerintah untuk membahas harga minyak dunia,” kata Andre Rosiade saat dihubungi wartawan.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok bagi warga Ibu Kota jelang memasuki bulan suci Ramadhan 1443 H. Tiga BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) sekaligus telah diperintahkan untuk mengatasi persoalan harga kebutuhan pokok di DKI Jakarta.

“Kami tentu terus melakukan pemantauan di pasar. Di DKI itu ada tiga lembaga yang bekerja, yakni Pasar Jaya, Dharma Jaya dan Tjipinang Food Station,” ucap Gubernur Anies dilansir kbanews.com/27 Maret 2022 4:08 PM.

Gubernur Anies menyampaikan itu di sela-sela peresmian Masjid Jami Miftahul Jannah di Komplek Metland Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Minggu, 27 Maret 2022. Kata dia, ketiga BUMD itu sudah mengantisipasi lonjakan kebutuhan pokok warga masyarakat karena kegiatan bulan Ramadhan tahun ini diprediksi lebih ramai dari tahun lalu seiring dengan situasi akibat Covid-19 di Jakarta yang terus membaik.

“Alhamdulillah mereka semua (tiga BUMD) sudah mengantisipasi karena siklus ini kan siklus tahunan. Apalagi tahun ini Ramadhan-nya mungkin akan lebih ramai. Jadi karena kegiatan-kegiatan dibandingkan bulan Ramadhan sebelumnya tahun ini akan lebih intensif,” ungkapnya.

Kendati demikian, Gubernur Anies tetap mengajak seluruh warga ikut andil dalam memantau harga kebutuhan bahan pokok lewat saluran info pangan yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Jadi pasokan mereka sudah siapkan. Kita pantau terus dan teman-teman juga bisa menggunakan IPJ, Info pangan Jakarta. Itu sebuah aplikasi bisa dipakai untuk mengetahui pergerakan harga semua komiditi pangan yang ada di Jakarta,” demikian Gubernur Anies. (net/cnb/dtc/smr)

 

sumber: kbanews.com di WAGroup FSU (Forum Sandi Uno/postKamis31/3/2022/alisanoya)/cnbcindonesia.com/detik.com/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *