Bank BNI Syariah mendukung pemberdayaan ekonomi umat melalui masjid sehingga dapat meningkatkan perkembangan ekosistem halal. Salah satunya melalui program Goes to Jogokariyan, yaitu studi banding ke masjid bersejarah yang berada di Kampung Jogokariyan, Yogyakarta, Sabtu (02/3).
Program Goes to Jogokariyan merupakan program advance dari Pelatihan Manajemen Masjid “Masjidku Hasanahku”. Di mana Goes to Jogokariyan mengundang peserta Pelatihan Manajemen Masjid tahun 2018 dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan kegiatan berupa sharing session dan diskusi interaktif bersama Ustadz Jazir mengenai pelaksanaan manajemen masjid dan melihat langsung contoh aktifitas di masjid Jogokariyan
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, tujuan program Pelatihan Manajemen Masjid “Masjidku Hasanahku” adalah meningkatkan peranan masjid sebagai pusat aktifitas keumatan. Baik untuk kegiatan pendidikan, pembinaan, pembentukan karakter, dan aspek lainnya.
“Hal ini yang membuat BNI Syariah dan Daarut Tauhiid Peduli bersinergi untuk bisa melestarikan dan mengembangkan masjid melalui program Pelatihan Manajemen Masjid,” ujar Firman, seperti dirilis Humas BNI Syariah, Minggu (3/3).
Melalui program ini, lanjut Firman, BNI Syariah berharap masjid yang ada digunakan sebagai sarana mencerdaskan dan sebagai pusat kegiatan umat agar lebih produktif, terutama sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat.
Hadir Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Ketua Dewan Masjid Jogokariyan, Ustadz Jazir; SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi; Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Bambang Sutrisno; dan Pemimpin BNI Syariah Wilayah Barat, Edwin Fitrianto.
Selain itu, diharapkan program ini dapat mencetak takmir-takmir masjid yang profesional untuk peningkatan kualitas pengelolaan masjid, serta mengoptimalkan peranan masjid di tengah lingkungan masyarakat.
“Semoga hal ini dapat memberikan kontribusi optimal bagi perkembangan ekosistem halal dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Firman.
Program ini merupakan kelanjutan dari program yang sama di tahun 2018 dan sudah terlaksana di 10 kota yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar dan Bandung.
Jumlah peserta Pelatihan Manajemen Masjid “Masjidku Hasanahku” selama tahun 2018 yang berpartisipasi sebanyak 1.256 masjid dan 2.284 orang dari target awal 1.000 masjid.
Melihat hasil positif dari pelaksanaan program Pelatihan Manajemen Masjid di tahun 2018 dan besarnya antusias dari para peserta, maka BNI Syariah melanjutkan kembali program ini pada tahun 2019. Perbedaan dengan tahun sebelumnya, program Pelatihan Manajemen Masjid 2019 dibagi menjadi dua program, yaitu Program Basic Pelatihan Manajemen Masjid dan Program Advance Pelatihan Manajemen Masjid yang terdiri dari Program Goes to Jogokariyan dan Masjid Binaan BNI Syariah: Piloting Project “Masjidku Hasanahku”.
Pada 2019 Program Pelatihan Manajemen Masjid akan dilaksanakan di 20 kota selama bulan Maret sampai dengan Desember 2019. Kota yang dimaksud adalah Lhoksumawe, Palembang, Jambi, Lampung, Batam, Pekanbaru, Bogor, Purwokerto, Cirebon, Tasikmalaya, Pekalongan, Kudus, Kendari, Malang, Jember, Bali, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, dan Lombok.
Program ini dilakukan untuk meningkatkan empat manajemen di masjid yaitu keuangan, organisasi, menyusunan program dan pengembangan usaha. Selain itu, melalui program ini BNI Syariah membantu masjid mempunyai legalitas dokumen sebagai persyaratan pembukaan rekening di BNI Syariah.
Pada pelaksanaan program ini di tahun 2018, BNI Syariah berhasil meningkatkan pertumbuhan jumlah dan volume rekening masjid di seluruh wilayah lokasi pelaksanaan program.
Hal ini menopang portofolio DPK BNI Syariah secara keseluruhan di tahun 2018 mencapai Rp 35,50 Triliun, tumbuh sebesar 20,82% dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3 juta. (lin)