Kabar Pemecatan Novel Baswedan dan Puluhan Pegawai KPK Dinilai Perburuk Citra Jokowi

Lieus Sungkharisma. foto: dokpri

Beredar luasnya kabar akan dipecat penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan puluhan pegawai KPK lainnya karena tidak lolos hasil tes wawancara kebangsaan terkait peralihan status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai akan memperburuk citra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

semarak.co-Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma bahkan menanggapi kabar tersebut dengan rasa geram. Pasalnya, di tengah keinginan membangun negara bersih dan bebas korupsi, ternyata tak henti-henti pihak-pihak tertentu melakukan upaya melemahkan lembaga anti rasuah.

Bacaan Lainnya

Tanpa menyebut siapa pihak-pihak tertentu itu, Lieus menilai kabar pemecatan para penyidik senior dan pegawai KPK yang selama ini dikenal berintegritas, justru makin memperburuk citra Jokowi dalam hal pemberantasan korupsi.

“Terlepas apapun alasannya, kabar itu telah memperburuk citra pak Jokowi dalam memberantas korupsi di negeri ini. Sebab, mustahil pak Jokowi tak mendapat laporan soal ini dari Menteri PAN yang notabene bawahannya,” sindir Lieus dalam rilisnya diterima semarak.co, Rabu malam (5/5/2021).

Lieus bahkan merasa aneh, setelah puluhan tahun mengabdikan diri di KPK dengan kinerja yang baik, orang seperti Novel Baswedan kalau dipecat karena alasan tak lulus tes wawancara kebangsaan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

“Terus selama ini BKN ngapain saja? Bukankah orang-orang itu ketika melamar atau direkrut KPK sudah melewati tes macam-macam? Aneh kan, meskipun Ketua KPK Firli Bahuri mengaku belum membuka hasil tes wawasan kebangsaan dari BKN, tapi hasilnya justru sudah beredar luas di masyarakat,” uja Lieus geram.

“Bahkan lengkap dengan nama-nama pegawai yang katanya tak lulus tes itu. Ini apa-apaan? Masak sih lembaga sekelas KPK segitu cerobohnya? Apapun alasan dari kabar pemecatan para pegawai dan penyidik KPK itu, satu hal yang pasti KPK kini memang sedang berada di titik nadir terendah kepercayaan rakyat,” kecamnya.

Mantan tim kampanye pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto ini menambahkan, “Setelah UU-nya direvisi, kabar pemecatan para penyidik dan pegawai KPK yang berintegritas ini, semakin membuat kita ragu bahwa pemerintahan Presiden Jokowi memang tidak serius ingin memberantas korupsi di negeri ini.” (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *