Akan Dimakamkan di Sandiego Hills Karawang, Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal karena Stroke

Mantan Panglima TNI yang juga Mantan Ketua BPN Djoko Santoso (Paling kanan) ikut foto selvi yang dilakukan Sandiaga Uno bersama Prabowo Subianto saat di Pilpres 2019. foto: internet

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia tadi pagi Minggu (10/5/2020) pukul: 06.30 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Djoko menghembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat beberapa hari pascaoperasi karena pendarahan di otak.

semarak.co -“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Djoko Santoso bin Djoko Suyono. Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT,” kata Habiburokhman, anggota DPR Fraksi Gerindra, saat konfirmasi wartawan, Minggu (10/5/2020).

Bacaan Lainnya

Djoko Santoso yang juga mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto Sandiaga Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ini dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Kabar meninggalnya mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus. “Innallilahi wainallilahi rojiun, telah meninggal dunia mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Djoko Santoso pada Minggu (10/5/2020) pukul 06.30 WIB,” katanya.

Ia pun berharap agar almarhum Djoko Santoso meninggal dalam keadaan husnul khotimah. “Semoga diampuni semua kekhilafannya dan diterima amal ibadah serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Pengasih. Aamiin,” ujar Nefra.

Belum diketahui penyebab meninggalnya mantan Panglima TNI ini. Namun, kesehatan Djoko Santoso memang sempat menurun usai operasi pendarahan otak dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Djoko Santoso adalah Panglima TNI pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia menjabat sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.

Pensiun dari militer, Djoko Santoso melanjutkan karier di bidang politik dengan bergabung di Partai Gerindra pada 2015. Dia masuk struktur Dewan Pembina di partai besutan Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan).

Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI dr Budi Sulistya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (10/5/2020), mengatakan bahwa almarhum Djoko Santoso meninggal dunia karena stroke.

“Beliau (almarhum Djoko Santoso) dirawat sejak Sabtu (2/5/2020) karena mengalami stroke. Beliau meninggal bukan karena wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19, tetapi karena stroke berat yang dideritanya,” kata Budi.

Budi pun enggan memaparkan lebih jauh apakah kematian Djoko Santoso itu terjadi usai operasi pendarahan otak. “Beliau meninggal karena stroke berat,” ulangnya menegaskan.

Jenazah Djoko Santoso saat ini telah berada di rumah duka yang berada di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur sebelum dimakamkan. Jenazah Djoko, akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Pemakaman sendiri akan dilakukan siang sesuai dengan protokol kesehatan. “Sebenarnya beliau punya hak untuk dimakamkan di TMP Kalibata, namun pihak keluarganya meminta untuk dimakamkan di TPU San Diego Hills,” ujar Budi.

Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010. Kemudian, dia terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra. Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa disebut akan melayat ke rumah duka di Bambu Apus, Jakarta Timur, untuk memberikan penghormatan terakhir.

“Selain KSAD, akan hadir para pejabat teras TNI/TNI AD, para mantan KSAD, para purnawirawan Pati TNI, keluarga, kerabat dan sanak keluarga serta para pelayat di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan agar Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso diterima di sisi-Nya dan husnul khotimah,” kata Kolonel Inf Nefra Firdaus.

Kadispenad menjelaskan bahwa jenazah almarhum setelah prosesi perawatan jenazah di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto akan dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 12/RW 3, Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

“Selanjutnya, jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka hari ini Minggu (10/5/2020) pukul 13.00 WIB menuju pemakaman Sandiego Hills, Karawang Jawa Barat dan akan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer sekitar pukul 14.00 WIB.

Kadispenad menuturkan, suami dari Angky Retno Yudianti ini merupakan Panglima TNI ke-16, sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. “Sebelumnya, almarhum, menjabat KSAD ke-24, sejak tanggal 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007,” ujar Nefra.

Pria sosok yang tegas dan perhatian terhadap para prajurit ini meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan dua orang anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.

“Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,” kata Nefra yang baru dilantik sebagai Kadispenad ini. (net/dtc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *