Tinjau Bangunan Roboh di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Menag Nasaruddin Salurkan Bantuan Rp610 Juta

Menag Nasaruddin Umar meninjau penanganan korban bangunan ambruk di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meninjau penanganan korban bangunan ambruk di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo. Menag menyampaikan duka dan menyalurkan bantuan Rp610 juta untuk para korban.

Semarak.co – Berdasarkan data BPBD Jawa Timur, tercatat ada 100 korban, terdiri atas 26 pasien rawat inap, 70 pasien telah pulang, 3 meninggal dunia, dan 1 pasien dirujuk. Proses evakuasi masih berlangsung dengan dukungan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri.

Bacaan Lainnya

Selain berdoa, kita juga memberi bantuan dalam rangka menyelamatkan keadaan. Semoga santri yang lain tidak trauma, dan sedapat mungkin bisa melanjutkan pendidikannya seperti biasa,” pesan Menag di Sidoarjo, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Selasa malam (30/9/2025).

Menurut Menag, tidak hanya Kemenag. Lembaga keuangan seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga ikut prihatin dan memberian dukungan. Tujuannya, meringankan beban para keluarga atas peristiwa yang terjadi di pesantren ini.

“Barusan saya ketemu dengan Pak Kyai (pengasuh pesantren). Pendekatan pertama yang kita lakukan yaitu menstabilkan emosi. Bagaimana menciptakan kondisi agar semua bisa berpikir objektif dan positif,” papar Menag.

“Kami juga mendatangi tokoh masyarakat sekitar, termasuk Pemda Jawa Timur, termasuk mengunjungi para orang tua yang korban, bagaimana menerima kenyataan ini sebagai sebuah musibah,” sambungnya.

Menag berharap peristiwa bagunan ambruk di Pesantren Al Khoziny ini bisa menjadi bahan pelajaran agar tidak terulang. Untuk itu, Kemenag akan berupaya mengambil langkah untuk meminimalisir potensi terjadinya Kembali kejadian serupa.

“Karena itu kami selaku Menteri Agama tentu juga akan menciptakan suatu ketentuan khusus bahwa pembangunan pondok pesantren dan madrasah, sebaiknya kita mengindahkan peraturan yang ditetapkan pemerintah dalam bidang pembangunan,” katanya.

Menag akan segera menggelar pertemuan dengan para pihak terkait, khususnya dengan para ahli di bidang Pembangunan. Tujuannya, merumuskan kebijakan yang bisa dijadikan panduan bersama bagi lembaga pendidikan agama dan keagamaan saat akan membangun gedung atau lainnya.

“Tekad kami jangan lagi ada peristiwa yang sama terjadi di masa yang akan datang. Sesegera mungkin (kami) akan mengadakan pertemuan dengan pihak terkait karena kami bukan ahli bangunan. Nanti kami akan bekerja sama dengan pihak terkait,” tandasnya. (hms/smr)

Pos terkait