Analis Politik UNAS Ginting Nilai Presiden Jokowi Bagai Malin Kundang Politik Bagi PDIP

Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara kick off Pancasila Dalam Tindakan yang disiarkan di kanal YouTube BKKBN, Kamis (16/2/2023). Foto: internet

Terkonfirmasi sikap politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya bagai Malin Kundang politik bagi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Bagi PDIP, terutama Megawati Soekarnoputri sebagai ibu yang membesarkan partai itu, Jokowi bisa jadi bagaikan Malin Kundang politik.

semarak.co-Pernyataan itu dikemukakan Selamat Ginting, Analis politik Universitas Nasional (UNAS), Selamat Ginting menjawab pertanyaan wartawan tentang Gibran Rakabuming Raka bin Jokowi yang diusulkan jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Partai Golongan Karya (Golkar) dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Jakarta, Sabtu (21/10/2023).

Bacaan Lainnya

Partai Golkar berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung Ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. Sedangkan PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dan Mahfud MD sebagai bakal cawapres.

Menurut Selamat Ginting, Malin Kundang merupakan dongeng legenda dari Sumatra Barat (Sumbar) yang mengisahkan anak laki-laki yang durhaka pada ibunya. Malin Kundang sengaja menyakiti hati ibunya, sehingga mendapatkan hukuman yang sangat berat sepanjang hidupnya.

Dikemukakan, Jokowi dan keluarganya tercatat tujuh kali mendapatkan tiket untuk maju dalam kontestasi walikota, gubernur, dan presiden. Jokowi mendapatkan lima tiket dengan rincian dua tiket untuk menjadi Walikota Surakarta (Solo) pada 2005 dan 2010.

Satu tiket untuk Gubernur DKI Jakarta pada 2012 dan dua tiket Presiden RI pada 2014 dan 2019. Belum lagi Gibran yang menjadi Wali Kota Solo juga dari PDI Perjuangan dan Wali Kota Medan Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution yang menantu Presiden Jokowi.

“Termasuk tiket bagi Gibran untuk menjadi Walikota Solo, dan menantu Jokowi, Boby Nasution untuk menjadi Walikota Medan pada 2020. Semuanya golden tiket dari PDIP,” ujar Ginting dilansir radaraktual.com, Oct 21, 2023.

Kini, lanjut Ginting, Jokowi dan keluarganya meninggalkan PDIP sebagai partai yang membesarkan dan berjasa besar, sehingga keluarga Jokowi mendapatkan jabatan eksekutif politik, seperti walikota, gubernur, dan presiden.

PDIP tentu saja merasa dikhianati keluarga Jokowi. Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pengarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan kini Gibran hengkang dari PDIP ke Golkar. Rencananya, putra sulung Presiden Jokowi itu terlebih dahulu masuk ke AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia), sayap generasi muda Partai Golkar.

Maka otomatis Gibran bergabung ke Golkar dan hengkang dari partai asalnya, PDIP. Selanjutnya, Bobby Nasution bisa jadi akan keluar dari PDIP. Bisa masuk ke Golkar atau Gerindra. Boby akan disiapkan jadi Gubernur Sumut pada 2024.

“Skenario politiknya bisa saja Jokowi juga akan tinggalkan PDIP dan masuk menjadi Dewan Pembina Partai Gerindra. Jadi kita tunggu, apa reaksi dari PDIP, utamanya Megawati terhadap keluarga Jokowi. Apakah berani memecat Jokowi dan keluarganya?” tanya Ginting, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas menutup wawancara. (net/dar/smr)

Pos terkait