Awalnya tak Minta AHY Jadi Cawapres Anies, Terungkap Ternyata Ketum NasDem Surya Paloh Dibohongi SBY

Koalisi Perubahan duduk satu meja (dari kiri ke kanan) Ketua umum PKS Ahmad Syaikhu, capres Anies Baswedan, Ketua umum NasDem Surya Paloh, mantan Wapres Jusuf Kalla, Mantan Presiden RI ke6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan lainnya. Foto: internet

Saat ini Partai Demokrat sudah memutuskan untuk angkat kaki dari Koalisi Perubahan setelah ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal dijadikan bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

semarak.co-Pihak Partai Demokrat bersikeras bahwa Anies sudah melamar AHY menjadi bacawapres. Bahkan Partai Demokrat kemudian membocorkan surat yang ditulis tangan Anies untuk AHY. Namun belakangan beredar kabar Partai Demokrat sudah menyalahi kesepakatan dengan Partai NasDem sejak awal.

Bacaan Lainnya

Yang mengangkatnya adalah jurnalis Uni Lubis di kanal YouTube Total Politik. Dilihat di salah satu video YouTube Shorts-nya, Uni menceritakan pengakuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menceritakan awal-awal bergabungnya Partai Demokrat dengan koalisinya.

Padahal diketahui pula Paloh mempunyai sejarah yang kurang baik dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY adalah orangtua kandung dari AHY yang mantan Presiden RI ke 6 dua periode 2004-2014.

“Pernah kami tanya waktu ketemu sama Pemred, kenapa kok bisa langsung klik sama Partai Demokrat knowing bahwa sebelumnya ada masalah, tidak 100% hubungannya itu smooth. Karena ada background-background. Kenapa kok bisa langsung klik sama SBY, koalisi sama Demokrat?” tutur Uni, dikutip Kamis (21/9/2023).

“Pak SP itu mengatakan, Ya karena Demokrat datang ke saya tidak dengan persyaratan AHY harus jadi cawapres. Lantaran tidak adanya syarat dan mahar itulah yang membuat Partai NasDem kemudian menerima Partai Demokrat untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan,” imbuh Uni dilansir oposisicerdas.com/Kamis, September 21, 2023.

Dalam kesempatan berbeda, Anies juga tak menampik bahwa Partai Demokrat memang tidak memaksa untuk menjadikan AHY cawapresnya. Namun perkara cawapres inilah yang sepertinya menjadi alasan Partai NasDem dan Partai Demokrat deadlock.

“Opsinya waktu itu tinggal Mas AHY. NasDem waktu itu menyampaikan, Kami tidak keberatan, tapi deklarasinya nanti di ujung. Demokrat menjawab, Kalau tidak ada opsi yang lain, kenapa tidak dideklarasikan sekarang?” kata Anies menirukan di kanal YouTube Liputan6.

“Jadi bisa dibilang kalau Demokrat mengatakan tidak memaksakan AHY memang benar, tapi kalau harus dideklarasikan ya harus AHY karena nggak ada yang lain. Inilah perbedaan yang tidak ketemu,” demikian Anies melanjutkan. (net/opo/smr)

 

sumber: oposisicerdas.com dari suara.com di WAGroup ISLAM DAN NKRI HARGA MATI (postSabtu23/9/2023/)

Pos terkait