Terima Kunjungan Bawaslu, Mendes PDTT Halim Siap Sukseskan Gerakan Desa Anti Politik Uang

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar bertukar cenderamata saat menerima kunjungan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI yakni Lolly Suhenti dan Puadi. Foto: humas Kemendes PDTT

Gerakan perlawanan terhadap praktek politik uang akan semakin kuat apabila didukung semua pihak. Karena itu, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus mendukung peran aktif desa untuk pencegahan politik uang menjelang penyelenggaraan pemilu.

semarak.co-Hal demikian disampaikan Menteri Desa (Mendes) PDTT Abdul Halim Iskandar saat menerima kunjungan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI yakni Lolly Suhenti dan Puadi terkait Gerakan Desa Anti Politik Uang di Kantor Kemendes PDTT, Kalibata, Jakarta Selatna, Rabu (10/8/2022).

Bacaan Lainnya

“Kami siap bersinergi, seperti misalnya dana desa dapar digunakan untuk kampanye antipolitik uang dengan membuat flyer atau spanduk dari dana desa dll,” kata Mendes Halim dirilis humas Kemendes PDTT usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Kamis (11/8/2022).

Mendes Halim berharap gerakan desa anti politik uang dari yang semula sebagai gerakan moral, akan menjadi gerakan sosial yang membumi bagi semua lapisan masyarakat. Terkait teknis pemanfaatan dana desa untuk gerakan tersebut, menurutnya harus tetap tetap berdasarkan hasil Musyawarah Desa (Musdes). “Kita hanya melihat dan mengingatkan harus ada gerakan antipolitik uang. Semuanya kita serahkan di Musdes,” imbuhnya.

Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenti menyampaikan, Bawaslu RI tengah mengedepankan proses pencegahan terhadap adanya hal-hal yang dapat merusak dan menciderai pesta demokrasi yakni Pemilihan Umum (Pemilu).

Salah satu yang dapat merusak dan menciderai itu yakni persoalan politik uang. Sehingga, perlu adanya gerakan anti politik uang. Oleh karena itu, Bawaslu berharap gerakan desa antipolitik uang ini mendapat dukungan dari Kemendes PDTT.

“Kita ingin Memastikan bagaimana partisipasi masyarakat didesa-desa itu muncul dengan turut melakukan pengawasan secara mandiri dan mendorong masyarakat untuk berani menolak politik uang,” kata Lolly dirilis humas Kemendes PDTT ini.

Dalam pertemuan tersebut, Kemendes PDTT dan Bawaslu akan kembali mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk mensinkronkan kembali gerakan Desa Antipolitik Uang. Menerima audiensi Bawaslu RI, Gus Halim didampingi Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito. (rus/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *