Pesiden Joko Widodo (Jokowi) dihadapan Relawan Projo seolah mengingatkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang hadir otomatis mendukung Ganjar di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Di mana presiden meminta untuk tidak tergesa-gesa membahas pilpres apalagi menentukan calon yang bakal didukung.
semarak.co-Menurut Jokowi, situasi politik sekarang ini masih dinamis. Lagipula terdapat berbagai persoalan lain yang lebih penting untuk dibahas dibanding pilpres yakni masalah energi, pangan, situasi geopolitik dunia, dan kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dulu. Ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa,” kata Jokowi ketika membuka Rakernas V Projo, di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022) dilansir inilah.com/Minggu, 22 Mei 2022 – 09:39 WIB.
Jokowi mengaku bakal mendengarkan aspirasi Projo dalam Pilpres 2024, malah bakal menggelar pertemuan besar tingkat nasional untuk seluruh relawan sekaligus menunjukan seluruh relawan Jokowi masih solid.
Namun dia mengingatkan ada kegiatan lebih penting yang perlu diprioritaskan yakni menyangkut pemulihan ekonomi. “Setelah itu, baru masuk yang namanya nanti keputusan akan saya dengar dari bapak-ibu semuanya. Akan saya ajak bicara. Jadi jangan tergesa-gesa karena dinamika politik sekarang ini juga belum jelas,” katanya.
Pengamat politik Arif Nurul Imam menilai Jokowi masih memiliki pengaruh dan kekuatan untuk menentukan atau memenangkan pasangan calon presiden (capres)-cawapres 2024, kendati bukan ketua umum partai politik (parpol). Pengaruh yang dimaksud berkaitan dengan militansi relawan yang siap melaksanakan arah dukungan Jokowi.
Sekalipun begitu, Arif tidak mau berspekulasi mengenai sosok yang potensi didukung Jokowi, meskipun banyak nama bermunculan berdasarkan hasil survei. Dia menilai Jokowi lebih menekankan mendukung figur yang memiliki program terkoneksi dengan apa yang telah dikerjakan pemerintah saat ini.
Misalnya, setelah pembangunan dan pengoperasian tol Pulau Jawa, bagaimana jalan tol tersebut selain menciptakan konektivitas juga memunculkan daerah kawasan pertumbuhan baru. Sebagaimana visi Jokowi yang belum terwujud.
“Pada Pemilu Presiden 2024, Joko Widodo sebagai presiden tentu masih memiliki pengaruh dan kekuatan. Hal tersebut karena dengan otoritas dan jabatannya masih memiliki kewenangan. Selain itu, Jokowi memiliki simpatisan dan barisan sukarelawan yang siap ke mana dukungan Jokowi diarahkan,” ujar Arif.
Pengamat politik Yunarto Wijaya mengatakan, hadirnya Ganjar dalam kegiatan Rakernas Projo tidak otomatis menandakan Jokowi dan relawan mengarahkan dukungan. Dia melihat kehadiran Ganjar belum menggambarkan simbol arah dukungan.
Yunarto menyebutkan, pidato Jokowi yang menyinggung pilpres dapat diartikan tidak ingin stabilitas politik terganggu. “Diartikan dua hal, presiden tidak ingin stabilitas politiknya terganggu. Kedua, kalau jagoan kita akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa,” ujar Toto, sapaan akrabnya. (net/ini/smr)