Video singkat berisi potongan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam wawancara dengan Najwa Shihab melalui program Mata Najwa, pada edisi 16 Agustus 2018, beredar lagi di media sosial dan grup-grup percakapan WhatsApp (WA).
semarak.co-Video singkat berisi potongan pernyataan Anies Baswedan dalam wawancara dengan Najwa Shihab melalui program Mata Najwa edisi 16 Agustus 2018 lalu kembali beredar di media sosial dan grup-grup percakapan WhatsApp.
Pernyataan Anies tersebut terkait penegasannya tidak akan mengkhianati Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. Di mana meski didorong oleh sejumlah partai bahkan juga organisasi kemasyarakatan (ormas) besar, Anies mengatakan tetap tidak bersedia maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) jika Prabowo masih tetap maju sebagai capres.
Karena Prabowo yang berperan besar dalam mengusungnya sebagai calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, juga maju sebagai capres. Apalagi Anies juga tidak ingin mengkhianati warga Jakarta yang telah memilihnya untuk memimpin ibu kota selama lima tahun.
Koordinator Lapangan Pulau Jawa DPN Sobat Anies Al Amin mensinyalir ada upaya sistematis untuk melemahkan dan mendiskreditkan Anies Baswedan di tengah kuatnya dorongan masyarakat agar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan maju sebagai capres pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
“Beberapa hari terakhir banyak yang share video tersebut. Anies telah memenuhi komitmen terhadap Prabowo tersebut dengan menolak masuk kontestasi Pilpres 2019. Wis sah lho. Jadi jangan nagih-nagih lagi. Karena ibarat utang, sudah lunas,” jelas Al Amin kepada KBA News Sabtu, 7 Mei 2022 dilansir kbanews.com/7 Mei 2022 3:38 PM.
Dukungan semakin membesar karena berbagai prestasi telah ditorehkan Anies selama menjadi orang nomor satu di ibu kota. Semua janji kampanye kerja telah tertunaikan dengan baik. “Anies figur berintegritas tinggi, yang konsisten, enggak berkhianat, bukan pembohong apalagi menipu rakyatnya,” tepis Al Amin.
Namun melalui video tersebut, Anies ingin dicitrakan sebagai pengkhianat kalau maju dalam kontestasi pada pilpres mendatang. Padahal menurutnya, Anies yang akan berakhir masa jabatannya sebagai gubernur DKI pada Oktober 2022 ini telah memenuhi komitmen dan janjinya dengan tidak bersedia dicalonkan pada Pilpres 2019.
“Anies telah memenuhi komitmen terhadap Prabowo tersebut dengan menolak masuk kontestasi Pilpres 2019. Wis sah lho. Jadi jangan nagih-nagih lagi. Karena ibarat utang, sudah lunas,” ungkap Al Amin.
Pada sisi lain dia juga menduga ada upaya untuk membenturkan dan mengadu domba Anies dengan Prabowo maupun antarpendukungnya lewat video tersebut. Al Amin meminta upaya adu domba tersebut harus dihentikan.
“Berikan edukasi berpolitik yang santun dan baik ke masyarakat luas. Kegaduhan haruslah dihentikan. Rakyat sudah lelah menjadi korban adu domba kekuatan besar yang merusak persatuan Indonesia dan mengoyak NKRI,” tegasnya. (net/kba/smr)
sumber: kbanews.com di WAGroup INDAHNYA NIKMAT ISLAM (postSenin9/5/2022/hda)





