Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong agar stimulus fiskal yang digelontorkan untuk penanganan dampak wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19 juga mendukung pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon.
semarak.co -“Tentunya bagaimana stimulus paket ekonomi bisa diredesain untuk memicu pertumbuhan ekonomi lebih hijau ke depan,” kata Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Medrilzam dalam seminar virtual di Jakarta, Kamis (28/5/2020).
Dengan mendukung pembangunan berkelanjutan, nilai dia, tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga sekaligus mendatangkan investasi dan membuka lapangan pekerjaan yang berbasis ramah lingkungan.
Selama ini, kata dia, secara global negara-negara meluncurkan stimulus ekonomi untuk penanganan Covid-19, sebagian besar dialokasikan untuk sektor yang dinilai tradisional di antaranya dana darurat, penangguhan pajak, bantuan UMKM, hingga subsidi usaha terdampak.
“Jadi sangat economic minded, belum menyentuh isu bagaimana kita menuju lebih baik. Di Indonesia juga sama polanya seperti global,” katanya sambil memberikan contoh ketika Bappenas menyalurkan stimulus senilai Rp2 miliar untuk rehabilitasi mangrove di lahan bekas tambang timah yang tidak disebutkan lokasinya menjadi kawasan ekowisata.
Dengan anggaran tersebut, kawasan ekowisata itu memberikan manfaat ekonomi sebesar Rp50-65 juta per bulan bagi pengelola dan menarik Rp22 miliar investasi. Dari sisi lingkungan, lanjut dia, seluas 50 hektare direhabilitasi menjadi hutan mangrove yang berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca.
Tak hanya itu, ekowisata itu memberikan lapangan pekerjaan kepada warga lokal yang dulunya merupakan penambang timah. “Harapan kami ke depan berbagai kebijakan kalau bisa diarahkan lebih tepat lagi,” katanya. (net/lin)