Survei Internal untuk Penyeimbang, Puskaptis: Prabowo Sandi Bertengger di 47% Lawannya 45%

Pasangan capres cawapres Prabowo Subianto Sandiaga Uno sebelum Debat Capres. foto: dok relawan FSU For PrabowoSandi

Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Sugiono mengatakan survei internal yang dikeluarkan pihaknya untuk menyeimbangkan informasi di masyarakat terkait hasil survei berbagai lembaga yang menyebutkan pasangan calon nomor urut 02 itu selalu di bawah lawan.

“Kami merasa ada ketidakseimbangan informasi di kalangan masyarakat terkait elektabilitas Prabowo-Sandi yang selalu ditempatkan di bawah. Dalam survei internal BPN memperoleh 62 persen dan lawan 38 persen,” kata Sugiono dalam konferensi pers di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (8/4).

BPN Prabowo-Sandi, lanjut Sugiono, tidak ingin ada informasi yang menyesatkan di masyarakat terkait hasil survei di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. “Kami tidak ingin adanya penggiringan opini atau persepsi publik oleh sejumlah lembaga survei dan jangan sampai hasil survei tersebut dianggap sebagai perbandingan yang sah dengan hasil Pemilu yang sebenarnya,” ungkapnya.

Survei internal BPN tersebut sebagai informasi pengimbang bagi masyarakat, lanjut dia, menjadi pembanding bahwa yang disajikan lembaga survei lalu dikutip media massa merupakan potret pilihan politik masyarakat yang sebenarnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mengatakan survei internal BPN Prabowo-Sandi itu sebagai penyeimbang bagi masyarakat terkait hasil yang dipaparkan berbagai lembaga survei lalu dimuat di berbagai media.

“Kami berkepentingan menyampaikan bahwa apa yang tersaji dari hasil survei berbagai lembaga bukan kondisi sebenarnya di masyarakat. Karena apa yang tersaji di media dan berita seperti itu. Kita juga harus sampaikan bukan itu yang terjadi, yang sebenarnya ada,” katanya.

Survei tersebut dilakukan di 34 provinsi sejak Maret 2019 dengan melibatkan 1440 responden dengan metode “multistage random sampling”. Sugiono tidak memaparkan secara rinci mengenai survei internalnya tersebut karena digunakan untuk mengukur kerja tim kampanye, dan tidak ada niatan untuk dipublikasikan.

Direktur Eksekutif Lembaga survei Puskaptis Husin Yazid menegaskan, hasil survei terbaru tentang tingkat elektabilitas menjadi (Top Brand) kandidat Pilpres 2019. Hasilnya  diketahui pasangan Prabowo-Sandi mengungguli pasangan Jokowi-Ma’ruf A.

Hasil survei tersebut untuk merekam tingkat elektabilitas pasangan capres/cawapres 2019-2024 di 34 Provinsi pasangan Prabowo–Sandiaga mendapatkan respon dari publik sebesar 47,59%, pasangan No.01 45,37%. Sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam pilpres sekitar 7,04%.

Survei tersebut dilakukan 26 Maret s/d 2 April 2019. Survei dilakukan secara propforsional di 34 Provinsi yang punya hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019. Mereka yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih ketika survei dilakukan.

Selanjutnya random di tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Kampung/RW/RT, penyebaran wilayah di 50% perkotaan & 50% pedesaan. Jumlah sample responden yang di ambil sebanyak 2.100.

Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin error + 2,4 % pada tingkat kepercayaan 95%. Penarikan sampel dilakukan dengan Metode multistage Random Sampling

Elektabilitas Prabowo -Sandiaga bertengger di angka 47,59% dampak dari berbagai alasan yang diungkap public, di antaranya menginginkan perubahan dan presiden baru, sosok Prabowo-Sandi dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas & berwibawa. Figur Jokowi-Ma’ruf memperoleh elektabilitas sebesar 45,37% dianggap mampu melanjutkan pembangunan, merakyat dan berpengalaman.

Menurut Husin Yazid yang  biasa di panggil H2Y, selisih antara keduanya sangat tipis selain tingkat kepuasan publik terhadap kinerja juga kebijakan ekonomi rendah.

Di sisi lain pasangan Prabowo-Sandi sudah memasuki fase trand positif sebaliknya Jokowi-Ma’ruf tergerus. Artinya memasuki trend negatif. Diperkuat hasil data survei Puskaptis terdapat sekitar 46,61% yang menyukai figur Jokowi jadi presiden lagi. Berarti angka 46,61% masih di bawah 50% menunjukkan angka rawan bagi seorang incumbent.

Kembali Husin Yazid menegaskan, unggul hasil sangat tipis ini merupakan modal bagi Capres/cawapres Prabowo S-Sandiaga U, keunggulan Prabowo S-Sandi U atas Jokowi – Ma;ruf A sekitar 2,14%.

Perbedaan tingkat elektabilitas yang ketat ini dapat disimpulkan kedua pasangan punya peluang yang sama dalam memenangkan pertarungan. Namun dengan modal keunggulan 2,14%, Prabowo – Sandi U berpeluang besar memenangkan pertarungan di Pilpres 17 April 2019. (int/satunet.online/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *