Merah Putih tak Berkibar di Piala Thomas, Sanksi WADA terhadap Indonesia Dinilai Wajar

Para pemain tim Piala Thomas melakukan selebrfasi Indonesia Juara Piala Thomas 2020 setelah puasa gelar selama 19 tahun. Foto: internet

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Olahraga Indonesia Michael Tani Wangge menanggapi berbagai berita tentang sanksi WADA terhadap Indonesia. Michael Tani Wangge yang akrab dipanggil Bung Mike mengatakan, tidak ada yang salah, dan tidak perlu disesali, sanksi yang diberikan WADA terhadap dunia olahraga di Indonesia.

semarak.co-Menurut Bung Mike, sanksi yang diberikan karena selama pandemi Covid-19 tidak ada pertandingan olahraga di Indonesia sehingga tidak ada kegiatan pemeriksaan doping oleh LADI.

Bacaan Lainnya

“Apa yang dilakukan Menteri Olahraga Zainudin Amali adalah prosedur yang normatif dan sudah on the track. Kalau WADA tetap memaksa meminta, ya, tetap tidak ada hasil. Karena tidak ada kegiatan pertandingan olahraga internasional di Indonesia,” ujar Bung Mike, saat dimintai tanggapan oleh wartawan di Jakarta, Senin (18/10/2021).

Lalu WADA serta merta memberi sanksi dengan melakukan band terhadap Indonesia dalam ajang Piala Uber & Thomas di Denmark yang mengakibat bendera merah putih tidak boleh dikibarkan bersamaan dinyanyikan lagu Indonesia Raya yang digantikan dengan bendera PBSI untuk menandai Tim Thomas Indonesia juara dengan mengalahkan China 3-0.

Hal ini harus disikapi secara positif oleh Menpora, kata dia, yakni menjelaskan mengapa Indonesia tidak menyampaikaan laporan kegiatan LADI di tahun 2020. Mudah-mudahan dengan penjelasan Menpora, harap dia, WADA memahami kesulitan yang dialami dan dihadapi Indonesia.

Bahkan sejumlah negara peserta Olimpiade seperti Rusia misalnya, terang Bung Mike, memperoleh sanksi yang sama seperti Indonesia dengan bulutangkisnya. “Karena itu, kami sebagai LSM Olahraga Indonesia mendukung dan memuji sikap Menpora yang langsung memberikan penjelasan resmi kepada WADA.  Kami kira sikap ini didasari sportifitas, dan rasa persahabatan antarbangsa seluruh dunia,” paparnya. (guntar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *