Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) meneken memorandum of understanding (MoU) dengan lima perguruan tinggi Indonesia, pada Rabu, 20 Mei 2025. Kerja sama ini merupakan bagian dari strategi kolaboratif antara pemerintah dan dunia pendidikan tinggi.
Semarak.co – Lima perguruan tinggi tersebut adalah Telkom University (Bandung), Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Aceh), Universitas Syiah Kuala (Aceh), Universitas Katolik Parahyangan (Bandung), dan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (Bandung).
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya mengungkapkan penandatanganan MoU ini bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ketika Boedi Oetomo didirikan oleh para pelajar sebagai tonggak awal organisasi gerakan nasional.
“Kerja sama ini sejalan dengan Kementerian Ekraf dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif melalui pendekatan hexahelix di mana perguruan tinggi jadi elemen penting pendidikan dan riset,” ujarnya, dirilis humas melalui WAGroup Kemenkraf Siaran Pers, Rabu malam (21/5/2025).
Menekraf mengatakan kerja sama dengan Perguruan Tinggi sejalan dengan beberapa program unggulan Kementerian Ekraf, yaitu, EKRAF DATA, Penguatan Data Ekraf, EKRAF BIJAK, Penguatan Regulasi, Kebijakan dan kelembagaan Ekraf.
Selain itu, TALENTA EKRAF, Penguatan Kapabilitas untuk Peningkatan Income Pegiat Ekraf dan SINERGI EKRAF, sinergi hexahelix Ekraf dalam penguatan produk lokal.
Tujuan kerja sama ini untuk menyinergikan program Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan pengembangan ekonomi kreatif.
Ruang lingkup kesepahaman meliputi kolaborasi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penelitian bersama, pertukaran data dan informasi, pengembangan kapasitas SDM, serta kegiatan lain yang relevan sesuai kewenangan dan fungsi masing-masing pihak.
Selain penandatanganan MoU, dilakukan juga pendirian Konsorsium Perguruan Tinggi Ekonomi Kreatif yang tujuannya untuk menjadi wadah kolaborasi agar mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang semakin kondusif bagi lahirnya generasi kreatif.
“Ekonomi kreatif bukan hanya sekadar tren, melainkan mesin baru pertumbuhan ekonomi, berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah global,” jelas Teuku Riefky.
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi mengungkapkan penandatanganan MoU ini sebagai bagian dari memajukan bangsa dengan mendorong upaya kolektif mengembangkan ekraf melalui kerja sama perguruan tinggi.
“Deklarasi Pendirian Konsorsium Perguruan Tinggi Ekonomi Kreatif, Beberapa Perguruan Tinggi yang telah bekerja sama sedang berupaya konsorsium ini. Deklarasi ini berisi 10 poin komitmen Konsorsium Perguruan Tinggi Ekonomi Kreatif untuk pengembangan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Deklarasi Konsorsium Perguruan Tinggi Ekonomi Kreatif antara lain melaksanakan pengabdian kepada masyarakat tepat guna, berdampak nyata, dan berkelanjutan bagi pelaku industri kreatif dan mengoptimalkan perlindungan dan pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Teuku Riefky juga menegaskan perguruan tinggi memiliki posisi penting dalam menghasilkan riset aplikatif dan sumber daya manusia kreatif yang dibutuhkan industri. Oleh karena itu, kemitraan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara kebijakan pemerintah dan kontribusi akademisi. (hms/smr)