PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat lonjakan penumpang secara signifikan selama libur Hari Raya Waisak dan cuti bersama yang berlangsung pada 9–14 Mei 2025. KAI mengoperasikan total 984.657 tempat duduk, terdiri dari 829.026 kursi KA Jarak Jauh dan 155.631 kursi KA Lokal.
Semarak.co – Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengungkapkan, animo masyarakat sangat tinggi. Hingga 12 Mei 2025 pukul 09.00 WIB, penjualan tiket KA Jarak Jauh mencapai 796.872 tiket (96%) KA Lokal 148.735 tiket (96%).
“Sabtu, 10 Mei 2025 menjadi puncak arus keberangkatan, di mana 207.571 pelanggan dalam satu hari. Angka ini mencerminkan 124% dari kapasitas kursi yang disediakan (166.975 kursi),” ujarnya, dirilis humas melalui WAGroup Pewarta KAI Pusat, Senin (12/5/2025).
Moda kereta api tetap menjadi pilihan utama perjalanan liburan karena kemudahan akses, jadwal tepat waktu, serta kenyamanan. Yogyakarta, Banyuwangi, Surabaya, dan Bandung menjadi destinasi unggulan yang mengalami lonjakan penumpang signifikan.
“Dengan konektivitas antardaerah yang kian luas, kereta api semakin berperan penting dalam mendukung mobilitas dan ekonomi daerah,” ujar Anne.
Berikut volume harian pelanggan selama periode libur:
1. Jumat, 9 Mei: 190.477 pelanggan dari 163.560 kursi tersedia (okupansi 116%)
2. Sabtu, 10 Mei: 207.571 pelanggan dari 166.975 kursi (okupansi 124%)
3. Minggu, 11 Mei: 177.724 pelanggan dari 167.597 kursi (okupansi 106%)
4. Senin, 12 Mei: 172.941 pelanggan dari 167.440 kursi (okupansi 103%) Data Dinamis
5. Selasa, 13 Mei: 136.772 pelanggan dari 166.792 kursi (okupansi 82%) Data Dinamis
6. Rabu, 14 Mei: 60.122 pelanggan dari 152.293 kursi (okupansi 39%) Data Dinamis
Berikut data sementara 10 KA favorit selama long weekend Waisak 2025:
1. KA Airlangga (271) relasi Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen: 12.702 pelanggan
2. KA Airlangga (272) relasi Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi: 12.198 pelanggan
3. KA Joglosemarkerto (187) relasi Solo Balapan – Semarang Tawang Bank Jateng – Tegal – Purwokerto – Solo Balapan – Semarang Tawang Bank Jateng: 9.362 pelanggan
4. KA Joglosemarkerto (193) relasi Solo Balapan – Purwokerto – Tegal – Semarang Tawang Bank Jateng – Solo Balapan: 9.144 Pelanggan
5. KA Sri Tanjung (278) relasi Lempuyangan – Ketapang: 9.023 pelanggan
6. KA Sri Tanjung (277) relasi Ketapang – Lempuyangan: 8.546 pelanggan
7. KA Kahuripan (274) relasi Kiaracondong-Blitar: 7.965 pelanggan
8. KA Kahuripan (273) relasi Blitar – Kiaracondong: 7.938 pelanggan
9. KA Bengawan (282) relasi Pasarsenen – Purwosari: 7.297 pelanggan
10. KA Probowangi (297) relasi Surabaya Gubeng – Ketapang: 7.224 pelanggan
Moda kereta api terbukti tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan.
Jelajah Sejarah Perkeretaapian di Museum Ambarawa dan Lawang Sewu
PT Kereta Api Indonesia melalui anak usahanya, KAI Wisata, mengajak masyarakat untuk menelusuri sejarah perkeretaapian Indonesia dengan mengunjungi dua bangunan cagar budaya yang sarat akan nilai edukasi, yaitu Museum Kereta Api Ambarawa dan Lawang Sewu di Semarang.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa kedua lokasi ini bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga jendela untuk memahami perjalanan panjang dan kontribusi kereta api dalam perkembangan bangsa.
Museum Kereta Api Ambarawa, dulunya merupakan Stasiun Willem I yang aktif pada lintas Ambarawa – Kedungjati, kemudian bertransformasi menjadi museum yang menyimpan berbagai koleksi lokomotif uap dan peralatan perkeretaapian dari masa ke masa.
Diresmikan sebagai museum oleh Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1976, tempat ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Di Museum Ambarawa, pengunjung dapat melihat langsung bagaimana teknologi perkeretaapian berkembang.
“Lebih dari itu, mereka juga bisa merasakan sensasi menaiki kereta api wisata dengan rute Ambarawa menuju Tuntang, melintasi indahnya kawasan Rawa Pening,” ujar Anne.
Antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Museum Ambarawa terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Tercatat, pada tahun 2023 museum ini dikunjungi oleh 157.790 orang, meningkat menjadi 161.395 wisatawan pada tahun 2024. Tren positif ini berlanjut di tahun 2025, di mana dalam empat bulan pertama telah tercatat 53.005 kunjungan.
Pada Minggu (11/5), total pengunjung di Museum Ambarawa sejumlah 1.764 orang, meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa. Ini menunjukkan bahwa Museum Ambarawa merupakan salah satu destinasi wisata edukatif pilihan.
Selain Museum Ambarawa, Semarang juga memiliki bangunan bersejarah milik KAI yang menjadi ikon kota, yaitu Lawang Sewu. Dahulu saat awal mula dibangun digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Lawang Sewu kemudian beralih fungsi setelah kemerdekaan Indonesia dan sempat menjadi kantor Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) serta markas Kodam IV Diponegoro. Setelah kepemilikannya dikembalikan ke KAI pada1994 dan kemudian dipugar, Lawang Sewu kembali dibuka untuk umum pada 2011 sebagai destinasi wisata.
Pada tahun 2024, Lawang Sewu mencatat kunjungan sebanyak 639.091 wisatawan, dan pada periode Januari hingga April 2025, telah dikunjungi oleh 197.813 orang.
“Lawang Sewu tidak hanya menawarkan kemegahan arsitektur yang telah berdiri kokoh selama hampir 120 tahun, tetapi juga menyimpan dokumentasi penting mengenai sejarah perkeretaapian di Semarang dan sekitarnya. Pengunjung dapat melihat bagaimana gedung ini menjadi saksi bisu perkembangan kereta api,” jelas Anne.
Pada hari Minggu (11/5), sehari jelang libur Hari Raya Waisak 2025, jumlah pengunjung di Lawang Sewu mencapai 6.241. Angka tersebut meningkat signifikan dibanding pada saat weekday yang angka tertingginya hanya mencapai 3.500 pengunjung.
Lebih lanjut Anne menambahkan bahwa daya tarik sejarah dan keunikan arsitektur Museum Ambarawa dan Lawang Sewu juga menjadikannya lokasi favorit untuk sesi foto pre-wedding. (hms/smr)