Gelar RUPSLB, Bank Mandiri Sepakat Angkat Direksi Baru untuk Commercial Banking

Kartika Wirjoatmodjo (kedua dari kanan) saat RUPSLB. foto: internet

PT Bank Mandiri menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dengan agenda melakukan perubahan susunan direksi. Di mana RUPSLB sepakat mengangkat Riduan Ahmad sebagai Direktur Commercial Banking.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, menyebutkan sebelumnya Riduan merupakan Senior Executive Vice President Middle Corporate Bank Mandiri. Bank Mandiri telah memiliki sistem pengelolaan organisasi yang baik.

“Sehingga pergantian pengurus perseroan tidak akan mempengaruhi kinerja dan dapat terus berinovasi untuk memperkuat bisnis menjadi bank terkemuka di Indonesia,” kata Kartika atau akrab disapa Tiko usai memimpin RUPSLB di Plaza Mandiri, kawasan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin sore (7/1).

Jajaran pengurus Bank Mandiri, klaim Kartika, berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi guna meningkatkan kontribusi dan nilai tambah yang optimal kepada pemerintah dan pemegang saham.

Pembentukan direktorat baru ini, sambung dia, dilakukan untuk semakin menggencarkan bisnis bank dengan kode emiten BMRI ini di sektor menengah atau UMKM. Adapun hingga saat ini, kontribusi kredit dari segmen menengah atau komersial sebesar 20 persen.

“Nasabah SME (small medium enterprises atau UKM) ini segmen menengah yang udah cukup besar tumbuh, namun belum sebesar perusahaan yang listed, kami bentuk lagi direktoratnya karena kami meyakini segmen korporasi ini sudah nomor satu, tapi untuk komersial belum,” ujar Tiko.

Sebelumnya nasabah commercial banking ditangani di bawah divisi corporate banking. Menurut dia, divisi yang berada di bawah pimpinan Royke Tumilaar sebagai Direktur Corporate Banking ini harus mengelola dana nasabah sebesar Rp 400 triliun, yang terdiri atas Rp 130 triliun dari nasabah komersial dan Rp 300 triliun dari nasabah korporasi.

Sehingga, secara keseluruhan hampir 60 persen portofolio Bank Mandiri berada di bawah divisi corporate banking. “Oleh karena itu, kita mesti membelah segmen corporate ini menjadi segmen corporate dan segmen commercial. Untuk commercial, definisinya tadi perusahaan menengah yang sizenya cukup besar, kreditnya ada yang ratusan miliar gitu ya tapi memang bukan perusahaan yang listed atau BUMN,” tandasnya.

Adapun penunjukan Riduan sebagai Direktur Corporate Banking lantaran Riduan telah berkarir di Bank Mandiri dalam waktu yang lama, terutama di segmen UMKM. Kartika menjelaskan, sebelum menjabat sebagai SEVP Middle Corporate Mandiri, Riduan sudah pernah menduduki posisi Regional CEO di wilayah Sumatera Selatan.

Bank pelat merah ini pun berencana mencari pendanaan nonkonvensional hingga US$2 miliar. Dana ini didapatkan dari penerbitan obligasi, negotiable certificate deposit (NCD) dan pinjaman bilateral.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, rencana tersebut sudah masuk dalam rencana bisnis Bank Mandiri untuk dukung ekspansi. “Kami masuk untuk dapat terbitkan pendanaan berdenominasi dolar dengan obligasi, NCB dan bilateral loan. Itu sudah masuk bisnis plan untuk dukung ekspansi kami kalau nantinya kredit valas besar,” ujar Panji Irawan

Untuk pengumpulan dana non konvensional, sebut dia, Bank Mandiri akan menerbitkan Medium Term Note (MTN), bilateral loan atau repo dengan nilai Rp 10 triliun. “Jadi kombinasi ini total keseluruhan Rp 40 triliun untuk 2019 saja. Pertumbuhan DPK tahun ini 10 persen,” jelasnya.

Kartika menanggapi hal itu. Likuiditas masih menjadi tantangan yang dihadapi perbankan Indonesia. Likuiditas tahun 2018 cukup menantang di mana DPK tumbuh hanya 8%. “Jadi memang pertumbuhan DPK melambat sehingga LDR meningkat, ini karena outflow di dolar AS funding di valas membuat peredaran uang dalam negeri turun,” timpalnya. (lin)

Susunan Direksi Sebagai Berikut:

– Direktur Utama Kartika Wirjoatmodjo,

– Wakil Direktur Utama Sulaiman Arif Arianto,

– Direktur Corporate Banking Royke Tumilaar,

– Direktur Bisnis Kecildan Jaringan Hary Gunardi,

– Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin,

– Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Rico Usthavia Frans,

– Direktur Treasury dan International Banking Darmawan Junaidi,

– Direktur Hubungan Kelembagaan Alexandra Askandar,

– Direktur Kepatuhan Agus Dwi Handaya,

– Direktur Keuangan Panji Irawan,

– Direktur Retail Banking Donsuwan Simatupang,

– Direktur Cormmercial Banking Riduan Ahmad.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *