Menko PMK Pratikno: Pembangunan Rumah Sakit Canggih Bisa Kurangi Tingginya Warga Berobat ke Luar Negeri

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menghadiri seremoni peletakan batu pertama pembangunan Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menghadiri seremoni peletakan batu pertama pembangunan Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/6/2025).

Semarak.co – Pratikno menjelaskan, Presiden Prabowo telah menetapkan lima quick win bidang pembangunan manusia tahun ini di bawah koordinasi Kemenko PMK. Salah satunya adalah pembangunan rumah sakit di daerah.

Bacaan Lainnya

“Saat ini, pemerintah tengah mengebut pembangunan rumah sakit tipe C di berbagai pelosok. Tahun 2025 ini terdapat 32 rumah sakit daerah yang dibangun menjadi tipe C, dan pada 2026 ditargetkan bertambah 34,” dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media PMK, Rabu malam.

Menurut Menko Pratikno, kebutuhan rumah sakit dengan teknologi mutakhir tidak kalah mendesak. Kehadiran rumah sakit canggih seperti Mayapada sangat penting untuk melengkapi upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

“Kita juga butuh rumah sakit yang advance. dengan teknologi robotik, AI, dan precision medicine. Semuanya itu sangat memungkinkan dengan kecerdasan AI dengan kecanggihan teknologi bioinformatic yang memungkinkan kita memberikan pelayanan presisi,” ujar Pratikno.

Ia menambahkan, pembangunan rumah sakit dengan teknologi tinggi jadi solusi mengurangi tingginya jumlah warga negara Indonesia yang berobat ke luar negeri. Data menunjukkan hampir satu juta WNI bepergian ke luar negeri untuk berobat setiap tahun.

“Potensi kebocoran devisa mencapai hampir Rp200 triliun. Mengacu ke data dari Pemerintah Singapura, Warga Negara Indonesia (WNI) merupakan salah satu pasien asing dengan proporsi terbanyak yang berobat ke Singapura,” jelasnya.

Menko PMK berharap kehadiran Mayapada Hospital tidak hanya memperkuat sistem layanan kesehatan dalam negeri, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai destinasi health tourism, sekaligus pusat pengembangan SDM unggul dan inovasi teknologi kesehatan nasional.

“Oleh karena itu, kami mengapresiasi kehadiran rumah sakit berteknologi tinggi seperti Mayapada Hospital, hadir di Jakarta, membuat health tourism bukan ke luar negeri, tetapi health tourism masuk ke Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga berharap langkah ini bisa menginspirasi rumah sakit swasta lainnya di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas layanan, memperkuat infrastruktur, dan memanfaatkan kemajuan teknologi demi memberikan layanan kesehatan yang lebih merata dan berdaya saing global.

Menurutnya, peran sektor swasta sangat strategis untuk menghadirkan akses layanan kesehatan yang unggul, inovatif, dan terintegrasi dengan agenda pembangunan manusia secara nasional.

“Kami berharap, ini menjadi tempat untuk pengembangan SDM kesehatan yang berkualitas, pengembangan teknologi, inovasi, dan research and development (R&D) yang kuat, menyatu dengan pelayanan yang kuat,” imbuhnya.

President Commissioner Mayapada Healthcare Jonathan Tahir menyatakan, pembangunan Tower 3 merupakan bentuk komitmen jangka panjang Mayapada Healthcare dalam menghadirkan layanan kesehatan premium berstandar internasional.

Rumah sakit flagship ini akan menjadi rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, yang unggul tidak hanya dalam skala fisik, tetapi juga dari sisi keilmuan, teknologi, dan kualitas pelayanan. (hms/smr)

Pos terkait