Wamenekraf Irene Nilai Peragaan Busana Puspa Senandika Perkuat Ekosistem Fesyen Indonesia

Wamenekraf Irene Umar (kanan) bersama Wamenpar Ni Luh Puspa (kedua dari kiri) hadir dalam peragaan busana Svarna by IKAT Indonesia yang mengangkat tema Puspa Senandika di Hotel Raffles Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024). Foto: Kemenparekraf

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar mengapresiasi penyelenggaraan Puspa Senandika, peragaan busana tahunan yang digelar Svarna by IKAT Indonesia di Hotel Raffles Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat malam (15/11/2024).

semarak.co-Yang dinilai Wamenekraf Irene semakin mampu memperkuat ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) dan menjadikannya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. Wamenekraf Irene lalu mengajak masyarakat untuk lebih melihat peluang dan potensi busana tradisional Indonesia seperti batik dan tenun.

Bacaan Lainnya

IKAT Indonesia telah konsisten hadir melestarikan wastra asli Indonesia sejak tahun 2011 dengan melahirkan Svarna sebagai jenama busana yang berfokus pada pengembangan warisan budaya Indonesia melalui fesyen.

“Apa yang bisa dilakukan dengan sebuah kain batik dan kain tenun itu luar biasa banyak sekali, seperti yang sudah kita lihat di peragaan busana ini,” ujar Wamenekraf Irene dirilis humas Kemenparekraf usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Sabtu (16/11/2024).

Tren mode dunia pada busana masih bisa dipadukan dengan cara mengakar pada tradisi dan budaya Indonesia untuk menciptakan sebuah karya fesyen yang unik. Hal ini menjadi peluang untuk menempatkan Indonesia di panggung internasional.

“Subsektor fesyen Indonesia melalui pakaian tradisional berupa batik, tenun, dan nontenun tidak hanya bisa hadir di level nasional, tetapi juga bisa dibawa ke level Internasional. Jadi, mari bersama-sama kita tempatkan Indonesia di panggung dunia,” kata Wamenekraf Irene.

Wamenekraf Irene juga mengajak masyarakat untuk terus melestarikan tradisi dan warisan budaya Indonesia dengan cara terus mengenakan busana tradisional Indonesia baik berupa batik, tenun, dan nontenun. “Semoga semuanya bisa terus memakai batik dan mari bersama-sama memakai baju tenun,” kata Wamenekraf Irene.

Hadir Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Jurnalis Senior Najwa Shihab, Perancang Busana Didiet Maulana dan Ivan Gunawan, serta para pegiat fesyen lainnya. Turut hadir Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf Yuke Sri Rahayu. (smr)

Pos terkait