Atlet panahan Indonesia Diananda Choirunisa mencatat Sejarah di Olimpiade Paris 2024. Walau langkah Diananda harus terhenti pada babak perempat final nomor perorangan putri di Esplanade des Invalides, Paris, Perancis, Sabtu (3/8/2024). Diananda kalah dramatis dari atlet Perancis Lisa Barbelin dengan skor akhir 5-6.
semarak.co-Wakil tuan rumah mendapat kemenangan lewat tembakan shoot-off. Awalnya, Diananda unggul hingga set keempat dari lawan. Namun, Lisa Barbelin menyamakan kedudukan pada set terakhir. Akibatnya, mereka harus mengambil tembakan shoot-off untuk menentukan pemenang.
Diananda hanya mendapatkan nilai 8 pada babak shoot-off, sedangkan Lisa Barbelin keluar sebagai pemenang usai tembakannya mengenai nilai 10. Keberhasilannya menembus babak perempat final panahan perorangan dalam Olimpiade Paris 2024, telah mencetak sejarah baru bagi Indonesia.
Berawal dari ajaran ibu saat kecil, Diananda mulai belajar panahan sejak usia tujuh tahun dari sang ibu, Ratih Widyant yang juga merupakan atlet panahan asal Jawa Timur. Dikutip dari laman Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Unair), perempuan yang akrab dipanggil Anis itu debut sebagai atlet panahan profesional saat berusia sepuluh tahun.
Dia pertama kali menjadi wakil Indonesia dalam turnamen internasional pada 2013. Kala itu, Anis meraih medali perak di Islamic Solidarity Games 2013 dan medali emas SEA Games 2013. Semasa kuliah, alumni Program Studi Psikologi Unair angkatan 2015 itu membawa pulang medali perak SEA Games 2015 (tim putri) dan emas SEA Games 2017 (individual).
Selanjutnya emas SEA Games 2017 (tim campuran) serta perak SEA Games 2017 (tim putri). Perempuan kelahiran Surabaya itu kembali mengantongi medali perunggu World Cup Archery 2018 (tim campuran) dan medali perak Asian Games 2018 (individual).
Dilansir dari laman Tentara Nasional Indonesia (TNI), Anis lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah menduduki peringkat ke-3 di nomor beregu campuran recurve pada Asian Games 2022 Hangzhou beberapa waktu lalu. Kala itu, dia meraih medali perunggu bersama atlet panahan putra Indonesia, Riau Ega Agata.
Satu tiket olimpiade kategori putri didapat usai wakil Korea Selatan dan Jepang yang meraih medali emas dan perak di kejuaraan tersebut telah mendapat tiket Olimpiade. Jatah satu tiket pun diserahkan ke wakil Indonesia, Anis.
Penampilannya di Olimpiade Paris 2024 menjadi kali kedua bagi Anis berlaga dalam turnamen olahraga terbesar di dunia itu. Pada Olimpiade Tokyo 2020, dia hanya menempati rangking 33 pada nomor penembak tunggal putri. Sementara timnya, meraih peringkat 7 pada nomor ganda campuran.
Meski begitu, dia mencetak sejarah sebagai atlet panah Indonesia pertama yang berhasil menembus perempat final Olimpiade sejak format single elimination diperkenalkan. Anis sempat mencatatkan 670 poin dari 12 set dan tembus posisi enam besar. Itu adalah skor terbaik yang pernah didapatkan sepanjang kariernya.
Dia juga melampaui pencapaiannya sendiri pada Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu, Anis hanya menempati peringkat ke-40 dengan nilai 631 poin. “Alhamduillah berkat dukungan dari orang-orang, masyarakat Indonesia, tadi saya nembak enjoy banget. Saya tidak berpikir apa-apa, yang penting kalau bisa nembak 10 saya sudah pasti menang,” ujar Anis dikutip dari laman Kemenpora.
“Kalau banyak penonton seneng, jadi semangat percaya diri naik. Di Tokyo sepi banget. Diteriakin penonton, alhamdulillah seneng. Di Jawa Timur terkenal bonek, harus teriak kenceng jadi bikin semangat,” demikian Anis menutup seperti dilansir kompas.com – 04/08/2024, 14:00 WIB. (net/kpc/smr)