Oleh Anonym
semarak.co-Ajang Formula E sukses diselenggarakan di Jakarta pada 4 Juni 2022. Hal ini tentunya sangat berdampak pada citra positif Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan tentunya membuat elektabilitas Anies semakin melesat. Namun sepertinya, ada pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai hal tersebut.
Tidak berselang lama dari ajang Formula E, munculah 2 deklarasi dukungan untuk Anies maju sebagai calon presiden (capres) di pemilihan presiden (Pilpres) Pemilu 2024. Pertama, deklarasi dilakukan kelompok menamakan dirinya FPI reborn.
Kedua, deklarasi dilakukan oleh kelompok yang menamai dirinya Pasukan Anies Sandi (PAS) 2024. Namun, kedua deklarasi ini tidak terlihat organik, justru terlihat ini merugikan Anies Baswedan dan bisa menggerus elektabilitas Anies Baswedan. Mengapa demikian?
- Deklarasi dilakukan oleh orang-orang yang latar belakangnya tidak jelas.
Kedua deklarasi tersebut dilakukan orang-orang tidak banyak dikenal publik bahkan minim sekali tokoh yang terlibat dalam deklarasi tersebut. Biasanya, kegiatan yang dihadiri banyak orang, tapi orang-orang yang terlibat tidak memiliki latar belakang yang jelas adalah massa bayaran. Sehingga mereka datang ke lokasi bukan untuk benar-benar mendukung Anies, melainkan karena diiming-imingi imbalan materi pihak tertentu.
- Deklarasi dilakukan oleh orang tak dikenal dengan mencatut nama organisasi lain.
Forum Persaudaraan Islam (bentuk baru dari FPI pasca dibubarkan oleh pemerintah pada 2020 lalu) mengeluarkan pernyataan sikap bahwa FPI sampai saat ini tidak pernah melakukan deklarasi dukungan terhadap tokoh mana pun.
Sehingga bisa dipastikan bahwa deklarasi yang dilakukan oleh FPI Reborn adalah deklarasi yang dilakukan oleh orang tidak dikenal dan tidak bertanggung jawab dengan mencatut nama FPI. Begitu pula dengan deklarasi PAS 2024. Orang-orang yang melakukan deklarasi PAS 2024 mengklaim bahwa deklarasi ini dipakai oleh orang-orang yang terlibat dalam Relawan Siaga.
Meskipun memiliki latar belakang yg lebih jelas karena berasal dari relawan siaga, namun apa yang menjadi motif mereka melakukan deklarasi? Mereka seperti memiliki agenda tersendiri yang bertolak belakang dengan relawan Anies yg lain.
Selain sudah memasangkan Anies-Sandi yg tidak atau belum tentu bisa diterima partai politik, juga mereka mengadakan deklarasi di Jakarta. Dimana Calon nya sendiri masih menjadi Gubernur Aktif di Jakarta.
- Deklarasi palsu dilakukan untuk menggerus elektabilitas Anies dan mengaitkan Anies dengan isu radikalisme dan intoleransi.
Tidak seperti deklarasi pada umumnya yang diramaikan dan diviralkan oleh media dan kelompok relawan Anies sendiri, deklarasi-deklarasi di atas justru pertama kali diramaikan dan diviralkan oleh akun-akun buzzer politik yang kerap menyerang Anies, seperti akun @_ekokuntadhi.
Akun tersebut berusaha membangun narasi bahwasanya Anies Baswedan di dukung oleh organisasi terlarang. Akun-akun yang lain berusaha untuk mengaitkan Anies dengan isu intoleransi dan radikalisme. Mereka ingin membangun citra seolah-olah Anies adalah sosok yang Radikal dan Intoleran.
Sehingga pada akhirnya dapat menggerus elektabilitas Anies Baswedan. Berdasarkan hal-hal di atas sudah dapat dipastikan bahwa deklarasi-deklarasi tersebut adalah deklarasi ‘palsu’ yang sengaja dibuat oleh pihak-pihak tertentu untuk menggerus elektabilitas Anies. Mereka panik dan takut elektabilitas Anies Baswedan semakin melesat tinggi pasca keberhasilan Anies menyelenggarakan ajang Formula E di Jakarta.
*) penulis artinya tidak dikenal, namun artikel ini sudah menjadi pesan berantai sehingga redaksi menilai layak untuk diayangkan.
sumber: WAGroup RELAWAN ANIES KALIMANTAN (postRabu8/6/2022/nasruddin)