Amerika Serikat (AS) mengecam upaya para aktor siber dan para kolektor nontradisional yang terkait China untuk mencuri kekayaan intelektual dan data AS soal virus corona jenis baru penyebab Covid-19.
semarak.co -Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, tingkah laku RRC di dunia siber merupakan perpanjangan dari tindakan kontraproduktif mereka selama pandemi COVID-19.
“Sementara Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami mengoordinasikan respons gabungan dan transparan untuk menyelamatkan nyawa, RRC terus membungkam para ilmuwan, jurnalis, dan warga negara, dan menyebarkan informasi sesat, yang memperburuk risiko krisis kesehatan ini,” kata Pompeo melalui pernyataan dikutip Reuters, Kamis (14/5/2020).
Pernyataan Pompeo muncul sehari setelah Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri mengeluarkan pernyataan bersama untuk meningkatkan kesadaran terhadap apa yang mereka sebut sebagai ancaman terhadap penelitian terkait Covid-19 dari pelaku yang terkait dengan China.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa FBI sedang menyelidiki pembobolan digital di organisasi AS oleh aktor siber terkait China, yang menurut pantauannya sedang berupaya mengidentifikasi dan secara ilegal mencuri kekayaan intelektual berharga dan data kesehatan masyarakat terkait dengan vaksin, pengobatan, dan pengujian dari jaringan dan personel yang berafiliasi dengan penelitian terkait COVID-19.
Pernyataan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang identitas target atau pelaku peretasan. Kedutaan Besar China di Washington mengecam tuduhan itu dan menyebutnya sebagai kebohongan.
Pompeo menjadi salah satu kritikus dalam pemerintahan Trump terhadap China dengan menuduh negara itu menutup-nutupi keadaan pada awal kemunculan wabah dan menolak berbagi informasi. Sementara itu, hubungan antara Washington dan Beijing memburuk dengan tajam.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada Kamis (14/5/2020) mengumumkan total 1.384.930 kasus virus corona jenis baru penyebab Covid-19 yang mengalami peningkatan 20.869 kasus dari jumlah sebelumnya. Angka CDC belum tentu mewakili jumlah kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian.
Pihaknya juga mengatakan terdapat 1.701 kematian baru sehingga keseluruhan jumlahnya menjadi 83.947 kematian. CDC melaporkan, seperti dikutip Reuters, penghitungan kasus penyakit pernapasan, yang dikenal sebagai Covid-19 dan disebabkan virus corona jenis baru, pada 13 Mei pukul 16.00 ET , dibanding jumlah sehari sebelumnya. (net/lin)