Dinamika Arena Rakernas PAN, Amien Rais: Sumber Alam Papua Dinikmati Orang Luar

Amien Rais menenangkan kader yang teriak-teriak, "Lanjutkan" saat Amien memberi sambutan pada pembukaan Rakernas PAN. foto: internet

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyinggung soal kekayaan alam Papua, dalam sambutannya pada pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) PAN di Hotel Milenium, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).

Hal tersebut dia sampaikan untuk mengomentari tarian dari Papua yang ditampilkan dalam pembukaan Rakernas tersebut. “Tidak kebetulan kita tampilkan tarian Papua yang jelas dinamis, menantang, dan karena itu saudara-saudaraku, ini saya senang, karena di pertarungan global kita tersudutkan,” ucap Amien.

Mengapa? tanya Amien sekaligus menjawabnya, karena ada semacam perlakuan kepada bangsa Papua yang memiliki sumber alam yang luar biasa itu tetapi yang menikmati bukan orang Papua.

Amien kemudian menyinggung tentang keberadaan PT Freeport yang menambang emas di Papua. Menurut dia, hasil dari penambangan di Pulau Cenderawasih tidak dinikmati oleh orang Papua, bahkan rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, dia mengapresiasi dibukanya Rakernas PAN dengan tarian Papua, untuk merefleksikan bahwa Indonesia memiliki berbagai suku, etnik dan agama yang beragam. “Karena kita bangsa Bhinneka Tunggal Ika, kita majemuk, dan kita telah membuktikan kita dapat dua wakil DPR RI dari Papua,” ujarnya.

Sepanjang sejarah partai berlambang matahari itu, tokoh-tokoh yang ditunjuk sebagai ketua umum merupakan orang dengan akhlak yang baik. Karena itu, dalam kongres nasional PAN yang akan digelar awal 2020 mendatang akan dibicarakan mengenai masa depan PAN melalui proses pemilihan ketua umum periode 2020-2025.

Dia meyakini bahwa kader-kader PAN saat ini diisi oleh orang-orang yang kuat dan memiliki kecintaan sejati terhadap partai. Dia pun berpesan kepada para kader agar tidak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang dapat melemahkan partai.

“Kader PAN Insya Allah yang lebih kuat yang sejati itu. Tapi kalau hanya akan ditunggangi sesaat, itu yang saya akan mengambil perhitungan. Apa perhitungan itu? Tentu tunggu tanggal mainnya,” ujar Amien.

Namun tokoh dekat Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ini nampak geram terhadap sejumlah peserta yang terus meneriakkan kata “lanjutkan” saat pembukaan Rakernas itu.

Teriakan tersebut merupakan nada dukungan sejumlah kader terhadap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk kembali memimpin partai periode kedua. Sejumlah kader mendukung Zulkifli Hasan memimpin PAN periode 2020-2025.

“Lanjutkan itu belum tentu ya, jangan mendahului takdir. Anda jangan sorak-sorak seperti itu, tidak layak. Ini bukan partai kampungan,” ujar Amien dengan nada tinggi.

Kata “lanjutkan” sering diteriakkan oleh sebagian peserta Rakernas PAN pendukung Zulkifli selama pembukaan rakernas berlangsung. Teriakan itu semakin keras saat Zulkifli menyinggung mengenai agenda kongres tentang pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025.

Zulkifli kemudian melempar dua bait pantun untuk mencairkan suasana rakernas yang semakin riuh dengan teriakan “lanjutkan”. “Anak nelayan mengayuh sampan, sampan didayung menuju ke tepian. Ayo semua kader PAN bergandeng tangan, bersatu padu meraih kemenangan di 2024 mendatang,” ujar Zulkifli.

“Putri Melayu asyik berdendang, menarik perhatian si anak bujang. Mari bersatu kita berjuang, merebut kemenangan di pemilu mendatang,” kata dia.

Teriakan “lanjutkan” tersebut ternyata terus bergema saat Amien Rais memberikan sambutan. Awalnya, pendiri PAN tersebut nampak bijak merespons dukungan kader terhadap Zukifli tersebut.

Amien menyebut adanya teriakan-teriakan dukungan tak ubahnya seperti suasana kongres partai. “Saudaraku, saya tadi ada teriakan lanjutkan-lanjutkan sudah seperti kongres ya. Kalau hasil akhir yang tahu hanya Allah SWT. Boleh anda (teriak) lanjutkan atau tidak lanjutkan, satu periode, saya hanya tersenyum karena sudah ada di lauhul mahfudz siapa yang akan jadi ketua umum kita nanti,” kata Amien.

Namun, kegeraman Amien memuncak saat teriakan itu terus terdengar tatkala dirinya tengah membacakan doa di penghujung sambutan. Kata-kata bernada tinggi pun akhirnya keluar dari mulut Amien untuk menghentikan “yel-yel dukungan” tersebut. Suasana rakernas pun berangsur kondusif kembali. (net/lin)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *