Mendikdasmen Abdul Mu’ti menemui pendidik serta keluarga korban kecelakaan yang menimpa guru SD Islam Tahfidz Qur’an (ITQ) As-Syafi’iyah, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dia mengungkapkan duka yang mendalam atas gugurnya para pahlawan pendidikan.
Semarak.com – Baginya, peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa musibah dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Mu’ti juga meyakini bahwa 10 guru yang telah wafat dalam keadaan syahid.
”Kami tentu merasa sangat berduka dengan wafatnya para guru, karena para pendidik ini yang memiliki pengabdian dalam membantu kami mencerdaskan bangsa,” ucapnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Kamis (22/5/2025).
”Semoga seluruh almarhumah wafat dalam keadaan syahid karena mayoritas tahfidz Qur’an dan mereka semua Fiisabilillah, sedang melaksanakan kegiatan agama yakni bertakziah,” ujarnya.
Mu’ti, turut memberikan bantuan kepada keluarga korban kecelakaan. ”Tali asih dari kami, masing-masing kita berikan Rp5 juta, mudah-mudahan bisa meringankan para keluarga yang terkena musibah,” terang Mu’ti.
Ia menambahkan, apabila ada guru yang masih berkuliah dan belum melanjutkan studi D4/S1 juga mendapatkan bantuan subsidi. ”Guru yang saat ini sedang berkuliah dan guru belum D4/S1, bisa mendapat subsidi studi sebesar Rp 3 juta/semester,” tambahnya.
Kepala Guru SD ITQ As-Syafi’iyah, Nurul Faizah, menerangkan jika Mendikdasmen memberikan banyak dukungan moril berupa doa dan penguatan dan terus semangat menghadapi musibah ini.
Nurul juga menuturkan bahwa mendapatkan bantuan untuk pembangunan gedung sekolah. ”Bapak Menteri juga akan membantu merenovasi gedung sekolah yang belum dapat terealisasi,” tuturnya.
Kecelakaan lalu lintas yang menimpa 13 Guru di Purworejo pada 7 Mei 2025, menyisakan luka mendalam bagi Keluarga Besar SD ITQ As-Syafi’iyah serta keluarga korban. Sekolah tersebut kehilangan 10 guru yang meninggal dunia. Selain itu, ada 3 guru korban luka-luka yang selamat. (hms/smr)