Salihara Tampilkan Burung-Burung Prenjak di Program Helateater

Burung-Burung Prenjak bercerita tentang problematika hidup seorang priyayi Jawa dan berpendidikan Eropa. Tinggal seorang diri di rumah Jawa ndalem yang berpendopo, ia memegang teguh kebudayaan Jawa dan kaum Abangan, serta mitos-mitos yang ada. Ia percaya sekecil apapun perubahan keadaan alam adalah pertanda. Menertawakan keadaan zaman dan kondisi hidupnya sendiri, ia sadar status keberadaannya mulai hilang di depan globalisasi dan kapitalisme. Termenung dengan tubuh yang kurus, sang priyayi ditemani kicauan burung prenjak yang baginya seperti harapan tentang datangnya untuk menjenguknya.

Studio Taksu adalah kelompok teater-tari yang berdiri sejak 1995. Nama Taksu, dalam bahasa Bali berarti “aura”, muncul karena kelompok ini melakukan pendekatan penciptaan karya berdasarkan Tari, geraK dan SUara. Ciri khas karya-karya mereka adalah mengangkat dampak kemajuan teknologi pada struktur sosial dan transisi masyarakat agraris ke masyarakat industri. Studio Taksu telah menciptakan lebih dari 40 karya yang dipentaskan di Indonesia dan mancanegara. (slr/lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *