Platform Netflix mengatakan tidak memiliki rencana untuk menambahkan sebuah pernyataan bahwa serial The Crown adalah cerita fiksi. Serial The Crown bercerita tentang keluarga kerajaan Inggris pertama kali tayang pada 2016, namun baru pada musim keempat menimbulkan kontroversi yang paling banyak.
semarak.co-Hal ini disebabkan penggambaran tentang pernikahan dan perceraian Pangeran Charles dan Putri Diana. Mantan sekretaris pers Istana Buckingham mengecam pertunjukan itu karena menampilkan Pangeran Charles sebagai penjahat.
Juru bicara Netflix dilansir The Hollywood Reporter, Senin (7/12/2020) mengatakan, “Kami selalu menampilkan The Crown sebagai sebuah drama dan kami sangat yakin pelanggan kami memahami bahwa ini adalah karya fiksi yang secara luas didasarkan pada peristiwa sejarah.”
Dilanjutkan juru bicara itu, “Oleh karenanya, kami tidak memiliki rencana dan tidak perlu untuk menambahkan sebuah pernyataan peringatan untuk public.”
Tanggapan Netflix tersebut datang tak lama setelah sekretaris budaya Inggris Oliver Dowden meminta kepada layanan streaming film itu untuk menambahkan “peringatan kesehatan” yang menjelaskan bahwa itu adalah sebuah drama.
Helena Bonham Carter yang memerankan Putri Margaret di musim tiga dan empat angkat bicara di tengah protes yang mengatakan bahwa produser memiliki tanggung jawab moral untuk mengingatkan pemirsa bahwa acara tersebut didramatisasi.
“Saya merasa sangat yakin, karena saya pikir kami memiliki tanggung jawab moral untuk mengatakan, tunggu teman-teman, ini bukan, ini bukan dokudrama, kami membuat drama. Jadi mereka adalah dua entitas yang berbeda,” tepis Bonham. (net/smr)