Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada tim film Pangku yang disutradarai Reza Rahadian atas pencapaiannya sebagai salah satu dari 5 proyek film yang memenangkan HAF Goes to Cannes dalam ajang Hong Kong – Asia Film Financing Forum (HAF) ke-23 di Hong Kong.
Semarak.co-Prestasi ini mengantarkan Pangku ke Festival FIlm Cannes 2025, sebuah capaian penting yang menegaskan daya saing industri film Indonesia di kancah internasional. HAF yang merupakan bagian dari HKIFF Industry Project Market dikenal sebagai salah satu platform pembiayaan film terkemuka di Asia.
Program HAF Goes to Cannes memilih proyek-proyek unggulan untuk dipresentasikan di Marché du Film selama Festival Film Cannes memberikan kesempatan bagi para sineas untuk bekerja sama mitra distribusi global.
“Terima kasih kepada insan perfilman Indonesia yang telah membawa nama bangsa ke panggung dunia. Partisipasi 14 eksibitor Indonesia di Hong Kong FILMART 2025 adalah langkah nyata dalam memperluas jaringan dan membuka peluang global bagi film Indonesia,” ujar Menbud Fadli Zon.
“Dan hari ini, kita kembali mencatat prestasi dengan terpilihnya Pangku dalam program HAF Goes to Cannes. Selamat bagi Reza dan tim Gambar Gerak atas prestasi yang membanggakan ini,” demikian Menbud Fadli Zon menambahkan seperti dirilis melalui WAGroup Pengurus PWI Pusat 2023-2028, Kamis (20/4/2025).
Film Pangku yang digarap Gambar Gerak Films, diproduseri Arya Ibrahim dan Gita Fara mengangkat kisah Sartika—seorang ibu yang berjuang menghadapi kerasnya kehidupan. Film ini terinspirasi dari tradisi kopi pangku di wilayah Pantura menampilkan perspektif tentang dinamika sosial dengan pendekatan artistik yang kuat.
“Terpilihnya Pangku dalam program HAF Goes to Cannes menunjukkan kualitas dan kreativitas sineas Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional. Ini adalah prestasi penting, dan mudah-mudahan ke depan semakin banyak film Indonesia yang mendapatkan apresiasi dunia,” imbuhnya.
Dilanjutkan Menbud Fadli Zon, “Langkah ini tentunya membuka peluang lebih luas bagi sineas Indonesia untuk berkolaborasi, semakin dikenal dan diapresiasi di dunia internasional. Keberhasilan ini merupakan salah satu hasil keikutsertaan Indonesia di HAF, di mana pemerintah mendukung sineas nasional untuk membangun jejaring dan mengakses platform global.”
Ia menegaskan dukungan pemerintah dalam memfasilitasi kolaborasi internasional dan akses ke platform global bagi pelaku industri film Indonesia. Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem perfilman, mendukung karya-karya kreatif anak bangsa dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, termasuk melalui perfilman.
Dengan capaian ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya di industri film dunia, membuka jalan lebih banyak bagi film nasional untuk mendapatkan pengakuan dan peluang produksi internasional. “Semoga prestasi Pangku dapat menginspirasi sineas untuk terus berkarya dan membawa cerita-cerita Indonesia ke panggung dunia,” tutup Fadli.
Hong Kong FILMART 2025 berlangsung 17-20 Maret 2025. Adapun eksibitor yang berpartisipasi sebagai bagian dari delegasi Paviliun Indonesia ialah TELKOM Group, Jakarta Film Week, KawanKawan Media, PT Aspirasi Adhya Aeron (Adhya Pictures).
Lalu MNC Contents/IP Distribution, PT Tripar Multivision Plus Tbk., Gambar Gerak Film (PT. Raya Rasa Makmur), Metamora, Picklock Films, MD Entertainment, 13 Entertainment, Visinema, Unlimited Production, dan Paragon Pictures.
Di bagian lain dirilis melalui WAGroup Pengurus PWI Pusat 2023-2028, Menbud Fadli Zon menyebut Indonesia menjadi kekuatan baru dan memasuki era keemasan di industri film global. Menbud Fadli Zon menegaskan hal itu dalam pidato di Hong Kong FILMART 2025 ajang pasar film terbesar di Asia.
Dengan tema Boosting Connection: Indonesia’s BioCultural Diversity Fuels Creative Global Partnerships, ia menyoroti pertumbuhan pesat industri film nasional dan peluang besar untuk ekspansi internasional.
Di hadapan pelaku industri film dunia, Fadli Zon memaparkan pencapaian perfilman Indonesia. Tahun 2024, film nasional menarik lebih dari 81 juta penonton, melampaui jumlah penonton film asing di bioskop Indonesia.
“Ini bukti bahwa industri kita semakin kuat. Produksi film juga meningkat pesat. Sepanjang 2024, lebih dari 200 film Indonesia dirilis, menunjukkan tingginya minat masyarakat dan optimisme pelaku industry,” dirilis yang dilansir melalui WAGroup Pengurus PWI Pusat 2023-2028, Kamis (20/3/2025).
Dilanjutkan Menbud Fadli Zon, “Tak hanya laris di dalam negeri, film kita juga mulai diakui di luar negeri. Dua tahun terakhir, 36 film Indonesia diputar di festival-festival bergengsi seperti Venice, Berlinale, Tokyo, Rotterdam, dan Busan.”
Pemerintah, lanjut dia, berkomitmen untuk memperkuat ekosistem perfilman dengan membuka peluang investasi dan kerja sama internasional. “Kolaborasi lintas negara adalah kunci. Kita ingin berkembang bersama powerhouse perfilman Asia seperti Korea Selatan, India, dan Hong Kong,” tegasnya.
Sebagai langkah strategis, Paviliun Indonesia hadir di Hong Kong FILMART 2025, memberi kesempatan bagi sineas dan rumah produksi nasional untuk memperkenalkan proyek mereka ke pasar internasional.
“Indonesia memiliki pasar besar, talenta kreatif, dan regulasi yang semakin mendukung industri film. Dunia harus melihat kita sebagai mitra strategis. Saya optimistis dengan masa depan perfilman Indonesia. “Saatnya film Indonesia tidak hanya dikenal, tapi juga berperan besar di panggung dunia,” tutupnya. (smr)