Kementerian PPN/Bappenas Jaring Masukan Sejumlah pihak Susun Voluntary National Reviews Indonesia 2025

Indonesia kembali menjadi salah satu dari 39 negara yang akan menyusun Voluntary National Reviews (VNR) 2025.

Memasuki tahun ke-8 pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), Indonesia kembali menjadi salah satu dari 39 negara yang akan menyusun Voluntary National Reviews (VNR) 2025.

semarak.co-Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan, laporan ini wujud komitmen, transparansi dan akuntabilitas kita kepada masyarakat internasional, dan yang lebih penting kepada seluruh rakyat Indonesia. VNR Indonesia 2025 memiliki posisi yang unik dan strategis.

Bacaan Lainnya

Selain berperan sebagai evaluasi terhadap capaian dan tantangan dari implementasi TPB/SDGs selama periode RPJMN 2020-2024, VNR Indonesia 2025 juga akan menjadi VNR pertama dalam periode pemerintahan Kabinet Merah Putih serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

“Acara yang menjadi langkah awal penyusunan VNR Indonesia 2025 ini bertujuan mensosialisasikan proses penyusunan VNR, menghimpun masukan dari berbagai pihak, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor,” ujar Febrian dirilis humas usai acara melalui WAGroup Bappenas Media, Rabu (5/2/2025).

Tahun 2025 merupakan tahun keempat keikutsertaan Indonesia dalam penyusunan VNR Indonesia setelah pada 2017, 2019, dan 2021, sekaligus memperkuat komitmen Indonesia dalam mengevaluasi pencapaian TPB/SDGs, serta mempublikasikan  yang telah dilaksanakan  pemangku kepentingan di Indonesia.

VNR Indonesia 2025 akan fokus pada lima tujuan TPB/SDGs, yaitu Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Tujuan 5: Kesetaraan Gender, Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Tujuan 14: Ekosistem Lautan, serta Tujuan 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Kementerian PPN/Bappenas mengundang organisasi masyarakat sipil, akademisi, swasta, filantropi, parlemen, serta kelompok rentan untuk berbagi data dan praktik baik, serta memberikan masukan substansial untuk memperkaya VNR Indonesia 2025.

“Advokasi terhadap capaian dan pelaksanaan TPB/SDGs untuk masyarakat kelompok marginal dan kelompok komunitas yang paling rentan juga harus menjadi perhatian kita bersama. Prinsip No One Left Behind harus terus kita gaungkan agar TPB/SDGs dapat terwujud untuk seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Febrian (hms/smr).

Pos terkait