Direktur Layanan dan Jaringan Bank BNI Ronny Venir mengingatkan akan adanya potensi kejahatan yang memanfaatkan kelemahan nasabah dalam menjaga data–data pribadinya. Guna menghindari maraknya aksi kejahatan digital seperti fake caller di Hari Lebaran, BNI ikut gencar mengedukasi nasabah untuk menjaga keamanan data pribadi.
semarak.co-Fake caller sendiri merupakan penipuan dengan menggunakan nomor telepon dan akun media sosial palsu. Saat menghubungi korban, pelaku kerap mengaku dari contact center sebuah bank dan meminta data pribadi. Metode demikan masuk ke dalam kategori social engineering.
Perlu diketahui, BNI atau petugas bank tidak pernah meminta data pribadi nasabah, seperti pin ATM, nomor kartu ATM, PIN mobile banking, atau nomor One Time Password (OTP).
Apabila terdapat kondisi yang mencurigakan, lanjut Ronny, terutama dari oknum yang mengatasnamakan BNI Call Center, nasabah diharapkan bersedia mengecek ke layanan BNI Call 1500046 yang siap melayani nasabah selama 24 jam sehari bahkan 7 hari dalam seminggu.
“BNI senantiasa mengimbau masyarakat agar menjaga keamanan data digitalnya dan berhati-hati menggunakan VPN dan WiFi gratis karena dapat mengancam keamanan dari data digital Anda,” pesan Ronny dalam rilis humas BNI usai Buka Puasa Bersama secara virtual dengan media dihadiri secara daring Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta, Kamis petang (6/5/2021).
Layanan Digital BNI
Sementara itu, YB Hariantono menambahkan, secara keseluruhan transaksi digital BNI juga tercatat mengalami kenaikan secara signifikan. Pada layanan BNI Mobile Banking, hingga Kuartal I-2021, jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Adapun nilai transaksi mencapai Rp 138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2% dibandingkan Maret 2020 sebesar Rp 103 triliun. Jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking mencapai 95 juta pada Kuartal I-2021 atau meningkat 50,4% dibandingkan Kuartal I-2020 yang mencapai 63 juta transaksi.
Tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking didorong fitur –fitur terbaru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan di dalamnya. Antara lain seperti Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit.
Lalu pengembangan e-wallet, hingga pengembangan QR payment. Berbagai inovasi fitur ini mendapatkan apresiasi dari penggunanya tercermin dari meningkatnya rating aplikasi BNI Mobile Banking pada Android Play Store dari 3,6 di Agustus 2020 menjadi 4,9 di Maret 2021.
Peningkatan juga terjadi pada platform digital transactional banking atau BNIDirect, yang menawarkan solusi terintegrasi untuk layanan Payment Management, Collection Management, Liquidity Management, Value Chain Management, hingga Open Banking Solution.
Hingga Maret 2021, jumlah nasabah cash management BNI mencapai lebih dari 72 ribu, meningkat 24% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan volume transaksi di 3 bulan pertama tahun 2021 mencapai Rp 968 triliun yang meningkat 22,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Sebagai Bank yang berorientasi bisnis internasional, BNI hadir dengan beberapa pengembangan, salah satunya Global Transaction Banking yang memanfaatkan 6 kantor cabang luar negeri BNI sebagai tempat advisory, implementasi, dan complaint handling untuk cash management dari Indonesian related Companies yang ada di negara-negara.
Selain itu, BNI juga hadir dengan BNI Trade Online, yaitu pengembangan digital untuk proses Trade Finance yang telah terintegrasi dengan BNIDirect sebagai Cash Management BNI.
Di mana penyampaian permohonan transaksi trade dapat dilakukan secara online tanpa harus datang ke outlet BNI dan dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun secara cepat dan mudah.
BNI juga memiliki platform digital lainnya guna mendukung transaksi online untuk nasabah, seperti Garansi Bank Online dan Financial Supply Chain Management sebagai platform digital untuk proses pada Garansi Bank dan Supply Chain Financing.
Hal ini mempertegas inisiatif BNI untuk terus meningkatkan layanan digital tidak hanya kepada nasabah ritel, namun juga kepada nasabah korporasi dan UMKM yang jumlahnya mencapai 83,6% dari total kredit yang disalurkan.
Investasi berkelanjutan di platform transactional banking akan terus menjadi prioritas, mengingat hampir separuh dari dana murah BNI berasal dari nasabah aktif pengguna BNI Direct. (smr)