Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar acara pelatihan untuk mitra pelaksana program Kurban Online Baznas 2020. Kondisi Indonesia yang saat ini masih terpapar pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19, menuntut persiapan dan koordinasi matang serta eksekusi yang tepat agar penyaluran kurban ini dapat memenuhi protokol Covid-19 dan tidak melanggar syariah.
semarak.co– Digelar secara online dan disiarkan langsung melaui Streaming dari laman Youtube BAZNAS TV, Senin pagi (29/6/2020), kegiatan diikuti tim dari BAZNAS Pusat, 63 mitra pelaksana kurban dari 24 provinsi dan 51 Kabupaten/Kota, BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten atau Kota, serta DKM Masjid dan masyarakat sekitar lokasi mitra pelaksana kurban.
Acara dibuka Anggota Baznas Nana Mintarti dan diisi beberapa pemateri, seperti Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Irfan Syauqi Beik, Ketua Panitia Kurban Online BAZNAS Shady Arpenta, Serta Kepala Program Pemberdayaan Peternak Mustahik BAZNAS Ajat Sudarjat.
Nana mengatakan, pelaksanaan pelatihan mitra pelaksana kurban Baznas 2020 ini adalah pelaksanaan pelatihan kurban yang spesial karena dilaksanakan secara virtual atau daring (dalam jaringan). Tujuan pelatihan secara online ini untuk membantu pengurban tetap bisa menyalurkan ibadah hewan kurban.
Hal ini dilakukan, lanjut Nana, karena Baznas berkomitmen untuk menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Baznas terus menjaga dalam setiap aktivitas programnya senantiasa mengutamakan keselamatan masyarakat, termasuk dalam proses tata laksana ibadah kurban.
“Dengan digelarnya pelatihan, Baznas dapat melayani ibadah kurban bagi para pekurban yang sesuai dengan syariah, standar kesehatan dan kesejahteraan hewan, dan protokol pencegahan Covid-19 yang diatur pemerintah,” ujar Nana dalam rilis Humas Baznas usai dipantau pada laman Youtube BaznasTV.
Standar kesehtan dan kesejahteraan itu jadi fundamental. “Proses penyembelihan dilakukan rumah potong hewan yang memiliki standar pemotongan. Bahkan sekarang, petugas harus memakai alat pelindung diri atau APD. Sekarang tidak mudah juga bagi masyarakat karena tidak lagi bisa menonton proses pemotongan langsung,” ungkapnya.
Semoga pelatihan ini, harap Nana, membawa nilai manfaat lebih besar dan mampu memberi proses edukasi pelaksanaan kurban yang sesuai syariat islam, dan protokol kesehatan Covid-19 secara lebih luas.
Kepala Program Pemberdayaan Peternak Mustahik Baznas Ajat Sudarjat menjelaskan, pelatihan ini sebagai upaya dalam menyamakan persepsi dengan para mitra mengenai konsep pelaksanaan ibadah kurban 2020, mengingat ada beberapa hal yang penting untuk ditekankan pada pelaksanaan kurban tahun 2020 karena digelar dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Karena beberapa mitra baru bergabung, perlu adanya pematangan teknis lebih lanjut terkait pelaksanaan kurban mulai dari penyepakatan akad, pembagian kuota ternak yang disalurkan, teknis pelaksanaan, dokumentasi sampai pelaporan kegiatan,” ucapnya.
Jadi proses dalam Kurban Onlien Bazanas ini ada dua, rinci Ajat, pertama dari sisi penjualannya dilakukan secara online melalui berbagai platfom, kedua pemotongan hewannya.
Adapun mendapatkan hewan kurbannya dari peternaknya Baznas yang tergabung dalam Balai Ternak Baznas yang ada di desa-desa sehingga diharakan terjadi perputarakan ekonomi di desa.
“Saat ini jumlah peternak yang dibina, sudah mencapai 355 KK yang tersebar di 23 Balai Ternak Baznas. Dari yang paling ujung ada di Aceh di paling timur ada di Maluku Utara, itu sebagai suplier atau penyedia ternak utama. Target kita ikut meningkatkan pendapatan dari peternak yang sudah dua jutaan jumlahnya,” terang dia.
Peternak mustahik itu, kata Ajat, dibina dari mulai proses penggemukkan, pemiliharaan, dan seterusnya. “Nilai manfaat lain dari peternak mustahik yaitu dapat edukasi terkait pelaksanaan pemotongan hewan dan kesehatan hewan,” tutupnya.
Acara pelatihan untuk mitra pelaksana Kurban Online BAZNAS 2020 digelar selama dua hari, Senin-Selasa (29-30/6/2020). Diharapkan usai pelatihan terjalin komunikasi yang lebih solid antara mitra pelaksana dan panitia pusat dalam upaya mensukseskan Kurban Online BAZNAS 2020.
Adapun target hewan kurban terkumpul tahun ini, kutip Ajat, sebanyak 3.500-7.000 ekor. Antara ini, jika terjadi kelebihan permintaan. “Tap yang penting upaya mengubah mindset masyarakat agar tidak usah lagi datang melihat langsung karena penerima manfaat pun dipastikan akan dapat daging kurbannya,” ujarnya.
Alokasi penerima manfaat yang telah didata Baznas, kata Ajat, sebanyak 70 ribu. Tahun ini ada program untuk terdampak covid-19, yaitu marbot masjid dan pekerja informal yang dilibatkan dari proses penyembelihan hingga distribusi. “Proses distribusi dijalankan panitia secara aktif dengan diantar langsung ke rumah masing-masing penerima manfaat,” terang dia.
Nan menambahkan, tahun ini jelas berbeda dengan tahun lalu di mana ada wabah virus corona. Tahun ini tidak bisa menonton langsung dan petugas pemotong harus memakai APD. “Ini perlu ekstra waktu dan energi dilakukan tim panitia karena ada ikuti protokol kesehatan,” imbuh Nana.
Namun wabah ini diminta Nana bisa jadi momentum bagi masyarakat dari sisi spiritual. Di mana harusnya makin empati dengan semangat berbagi yang tambah besar. (smr)