China Bersih-bersih Industri Hiburan, Jet Li dan Jacky Chan Jadi Target Daftar Hitam Susul Vicki Zhao

Aktor film laga Jet Li (kiri) bersama kompatriot Jacky Chan dirumorkan masuk daftar hitam Pemerintah China. Foto: internet

Pemerintah China sedang sibuk bersih-bersih industri hiburan dalam beberapa pekan terakhir. Artis bermasalah hukum, diblokir. Artis dengan sikap politik salah dihilangkan dari internet.

semarak.co-Acara-acara idol yang diduga berpotensi membuat penggemar toksik, dihentikan. Sistem pembelian album digital yang dinilai bisa membuat fan jadi berlebihan, diubah. Lagu karaoke yang dianggap mengancam keamanan, dilarang diputar.

Bacaan Lainnya

Hingga yang terbaru adalah melarang laki-laki yang berpenampilan feminin atau tidak maskulin tampil di televisi. Banyak hal sejatinya mendorong bersih-bersih tersebut. Salah satunya adalah sejumlah kasus yang bertubi-tubi menyeret banyak artis papan atas China dalam beberapa bulan terakhir.

Sebut saja kasus pemerkosaan anak di bawah umur yang menyeret Wu Yifan alias Kris Wu, skandal ibu pengganti dan dugaan penghindaran pajak Zheng Shuang hingga kontroversi foto Zhang Zhehan di Kuil penghormatan untuk tentara Jepang.

Kondisi demikian membuat Pemerintah China turun tangan. Pemerintah yang dikuasai Partai Komunis China ingin memastikan bahwa mereka bisa mengatur situasi yang dianggap kacau tersebut.

Seperti dilansir CNN Indonesia | Sabtu, 04/09/2021 14:46 WIB/mereka menilai situasi tersebut adalah pengaruh negatif budaya selebriti di generasi muda. Mereka ingin keamanan politik dan ideologis dunia maya tetap terjaga.

Namun ragam skandal diyakini bukan alasan satu-satunya. Seruan Presiden China, Xi Jinping, baru-baru ini yang dilatarbelakangi masalah ekonomi juga dianggap sebagai salah satu pemantik aksi ‘bersih-bersih’ dunia hiburan.

Pertumbuhan ekonomi yang kuat merupakan pilar utama Partai Komunis selama beberapa dekade. Namun pada Juli 2021, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II 2021 dilaporkan melambat.

Biro Statistik Nasional mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China pada periode April hingga Juni 2021 sebesar 7,9%, turun signifikan dari kuartal sebelumnya sebesar 18,3 persen. Padahal, China adalah satu-satunya ekonomi utama yang berkembang pada sepanjang 2020.

Kondisi itu membuat Presiden Xi Jinping kembali ke sistem pemerataan ekonomi ala komunisme. Dia berjanji mendistribusikan kembali kekayaan di masyarakat. Ia memandang perlu mendorong orang serta perusahaan berpenghasilan tinggi untuk lebih banyak kembali ke masyarakat.

“Kemakmuran bersama adalah kemakmuran semua orang. Bukan kemakmuran segelintir orang,” ujar Xi Jinping pada Agustus 2021 seperti dikutip CNN Indonesia | Sabtu, 04/09/2021 14:46 WIB.

Seruan Presiden China, Xi Jinping, baru-baru ini yang dilatarbelakangi masalah ekonomi juga dianggap sebagai salah satu pemantik aksi ‘bersih-bersih’ dunia hiburan.

Frasa kemakmuran bersama itu memiliki arti sejarah bagi China. Pemimpin China terdahulu, Mao Zedong, juga menggunakan frasa common prosperity untuk menggagas reformasi ekonomi yang mengambil alih kekuasaan dari tuan tanah dan petani kaya pada 1950-an.

Seruan tersebut pun kini tampak terimplementasi dengan menargetkan artis-artis berpenghasilan tinggi dan taipan bisnis. Seperti ketika eksistensi artis hit China Zhao Wei atau Vicki Zhao sepenuhnya hilang dari internet negara tersebut.

Vicki Zhao bersama suaminya Huang Youlong termasuk pasangan terkaya dan berpengaruh di China. Ia yang dikenal dunia berkat perannya sebagai Xiao Yanzi dalam Putri Huan Zhu (My Fair Princess) ini juga aktif sebagai pebisnis, sutradara, produser, dan penyanyi.

Berdasarkan China Daily pada 2014, Zhao Wei termasuk aktris dengan bayaran tertinggi di China. Kala itu, ia disebut mendapatkan 15 juta yuan atau sekitar US$2,5 juta untuk tampil dalam satu film.

Pemimpin China terdahulu, Mao Zedong, juga menggunakan frasa common prosperity untuk menggagas reformasi ekonomi yang mengambil alih kekuasaan dari tuan tanah dan petani kaya pada 1950-an. (The People’s Republic of China Printing Office)

Zheng Shuang juga menjadi artis berpenghasilan tinggi di China. Ia saat ini diperkirakan dibayar lebih dari US$24 juta untuk syuting 2,5 bulan drama romantis atau sekitar lebih dari US$300 ribu per hari.

Angka itu bagai langit dan Bumi bila dibandingkan dengan penghasilan 600 juta orang di China pada 2020 yang hanya US$140 per bulan, menurut laporan Perdana Menteri China Li Keqiang pada 2020 seperti dikutip dari CNN.

Ketimpangan itu yang dianggap sebagai pendorong Administrasi Radio dan TV Nasional (NRTA) merilis pengumuman terkait aturan bayaran para aktor dan bintang tamu yang diperketat. Lebih jauh, mereka meminta media menolak atau memboikot artis yang pamer kekayaan.

Persoalan ekonomi berbungkus ideologi dan politik bukan satu-satunya alasan China bersih-bersih industri hiburan. Fenomena budaya populer seperti fandom alias penggemar yang semakin luas juga jadi salah satu pertimbangan.

Penggemar China terkenal royal. Bukan hanya untuk idol dari negaranya, tetapi juga idol Korea Selatan hingga Thailand dan Amerika Serikat. Jumlah uang yang dihabiskan untuk mendukung idola mereka bukan sebuah masalah.

Maka jadi pemandangan lumrah ketika unggahan soal kado penggemar untuk idola berisi produk Hermes, Louis Vuitton, Chanel, Jaeger-LeCoultre, Gucci, perhiasan, hingga emas batangan. Apalagi hanya sekadar memborong produk yang dibintangi atau melibatkan idola mereka.

Dukungan penggemar yang fanatik dan menjadi kontroversi baru-baru ini terjadi kala survival show Youth with You 3 berlangsung. Acara itu menggandeng merek olahan susu dan menyebut penggemar bisa mendukung idolanya di acara itu dengan memindai kode pada produk.

Alhasil, penggemar menyerbu produk tersebut hanya demi mendapatkan kode. Sisanya, dibuang di jalanan. Tindakan tersebut viral dan membuahkan penghentian Youth with You 3 jelang episode final.

Perilaku “pengeluaran berlebihan” penggemar atas barang-barang idola mereka juga dibidik. China melarang aksi membujuk atau mendorong fan belanja atau daftar keanggotaan demi memilih idola, serta melarang aktivitas penggalangan dana.

Kebijakan itu membuat sejumlah layanan streaming musik di China menerapkan peraturan baru, yakni fan hanya diizinkan membeli satu kopi album digital. Meski terkesan fandom China begitu ‘bar-bar’, satu hal luput diperhatikan.

Para penggemar ini memiliki sikap yang solid dalam hal donasi. Hal itu terlihat ketika fan Xiao Zhan memobilisasi bantuan seperti makanan, air bersih, popok, dan donasi untuk korban banjir bandang di Provinsi Henan.

Tapi Pemerintah China masih merasa budaya fandom di negara tersebut “toksik”. Sejumlah hal menjadi pertimbangan pemerintah mengambil kesimpulan tersebut, seperti debat kusir antar penggemar alias fan war, hingga menguntit idola.

“Budaya fandom di dalam negeri telah melewati batas dan harus diatur,” kata Deputi Kongres Rakyat Nasional (NPC) Song Wenxin, Maret 2021. Seperti dikutip dari South China Morning Post, ia pun menyarankan penggemar harus diatur dan dibatasi terutama dalam “mengejar” idola mereka.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, sebuah fan war antara fan Zhao Liying dan Wang Yibo. Fan war itu membuat pemerintah melalui ‘google’ versi China alias Weibo menangguhkan 2.150 akun, menghapus 1.300 komentar kasar, dan memblokir permanen 140 akun terkait Zhao Liying serta 60 akun terkait Wang Yibo.

Pada Juli 2021, polisi China telah menangkap dua orang yang menguntit Wang Yibo. Mereka meletakkan alat pelacak secara diam-diam di mobil yang Wang Yibo dan mengikutinya keliling Beijing serta memantau jadwal hariannya.

Pemerintah China pun tampaknya belum akan berhenti untuk bersih-bersih di industri hiburan. Baru-baru ini, National Radio and Television Administration menyerukan penghapusan seluruh daftar peringkat artis dari internet dan pengurangan fungsi tombol “like” dan “comment”.

Aktor seni bela diri ternama, Jet Li, dirumorkan akan menjadi target selanjutnya untuk masuk daftar hitam pemerintah China. Rumor itu beredar setelah seluruh hal yang berhubungan dengan Vicki Zhao hilang dari internet.

Rumor tersebut muncul setelah sutradara Zhou Guogang berspekulasi Jet Li akan menjadi bintang selanjutnya yang diblokir pemerintah. Zhou Guogang merupakan sutradara asal China yang dahulu kerap mengunggah gosip-gosip artis di akun Douyin miliknya.

Dia menyebut sejumlah bintang seperti Huang Xiaoming dan Li Bingbing telah menghapus foto mereka bersama Vicky Zhao dari akun Weibo. Hal itu disebut seperti peringatan kepada Jet Li. “Cepat larikan diri. Bulan depan, rumahmu mungkin akan runtuh,” kata Zhou Guogang seperti dilansir The Strait Times, pada Selasa (31/8/2021).

Sebelumnya, beredar daftar belum terverifikasi yang diduga dari Administrasi Radio dan Televisi Nasional China terkait pembatasan baru bagi artis-artis yang memegang kewarganegaraan asing.

Mulai dari Jet Li yang memegang kewarganegaraan Singapura, kemudian Liu Yifei (Amerika), Nicholas Tse (Kanada), Zhang Tielin (Inggris), Mark Chao (Kanada), Will Pan (Amerika), dan Wang Leehom (Amerika).

Terpisah, Vicky Zhao merupakan penduduk tetap Singapura yang memiliki kebun anggur di Bordeaux bersama suaminya sekaligus miliarder, Huang Youlong. Belakangan ini, informasi serta eksistensi Vicky Zhao di internet disensor pemerintah China. Film serta serial yang ia bintangi atau arahkan menghilang dari platform streaming China.

Laman penggemar hingga tagar di Weibo juga hilang dari peredaran. Belum ada alasan pasti mengenai hal tersebut. Namun, netizen menduga hal tersebut akibat hubungan bisnis dengan taipan Jack Ma, termasuk kepemilikan saham di Alibaba Pictures Group.

Pada Minggu (29/8/2-21), Vicky Zhao sempat mengunggah tiga foto di Instagramnya dengan keterangan yang menyiratkan sedang berada di Beijing. Tapi unggahan itu langsung dihapus. Kemudian, ia mengubah biodata di Instagramnya menjadi tiga kata dalam bahasa China, “Ha ha ha.”

Mengutip bacasaja.id/02 September 2021/seorang sutradara China yang kurang dikenal mengklaim penghapusan jejak internet di industri hiburan negara tirai bambu oleh pemerintah itu juga berlaku untuk selebriti seperti Jackie Chan dan Jet Li.

Sebelumnya, aktris Zhao Wei atau Vicky Zhau jejak internetnya dihapus seluruhnya oleh Pemerintah Cina. Sampai sekarang, pemerintah setempat masih belum mengungkapkan apa alasannya.

Adalah sutradara yang bernama Zhou Guogang, 33, yang baru mengerjakan tiga film sepanjang karirnya, telah berbicara secara luas tentang peristiwa baru-baru ini di Tiongkok.

Video pendek Zhou tampaknya merupakan spekulasi, tetapi kehadirannya sendiri di industri hiburan telah memberikan rumor kredibilitas di antara para pengikutnya di Douyin – komunitas sinema di Tiongkok.

Setelah karya Zhao yang berusia 45 tahun dihapus dari platform streaming Tiongkok dan layanan media sosial pada 26 Agustus, Zhou mencatat bahwa selebritas lain telah menghapus postingan dan gambar dengan aktor yang tampaknya masuk daftar hitam.

Dalam sebuah video yang diposting Jumat lalu (27/8/2021), Zhou menyarankan bahwa selebriti China dengan paspor asing bisa menjadi yang berikutnya dalam daftar penghapusan atau blacklist pemerintah.

Menurut sang sutradara, mereka bisa jadi adalah aktor seni bela diri Li berusia 58 tahun, yang merupakan warga negara Singapura. “Kamu harus lari. Anda bisa diserang bulan depan,” kata Zhou.

Dalam posting lain pada hari Minggu (29/8/2021), sang sutradara mengklaim bahwa aktor Kanada berusia 30 tahun Kris Wu, yang saat ini ditahan di Beijing karena dicurigai melakukan pemerkosaan telah memberikan daftar 47 selebriti kepada pihak berwenang China.

Sifat daftar yang dikabarkan tidak jelas, tetapi Zhou mengatakan itu termasuk Jackie Chan, pembuat film China Feng Xiaogang, dan lainnya. Chan dari Hong Kong adalah pendukung vokal Partai Komunis Tiongkok dan kebijakannya. “Badai sedang terjadi di industri hiburan,” kata Zhou.

Di mana Vicky Zhao

Nasib Zhao yang terkenal, juga dikenal sebagai Vicky atau Vicki, tetap dalam kegelapan. Di tengah desas-desus bahwa dia dan suaminya, pengusaha Singapura berusia 44 tahun Huang You Long, melarikan diri ke Prancis selama akhir pekan, Zhao memposting pesan samar di Instagram yang menunjukkan bahwa dia masih di Beijing. Postingan 29 Agustus dihapus satu jam kemudian.

Pengamat berspekulasi bahwa hilangnya Zhao secara online dapat dikaitkan dengan persahabatannya dengan pendiri Alibaba Jack Ma, yang sendiri tampaknya bertentangan dengan kepemimpinan China setelah mengkritik sistem keuangan negara itu tahun lalu.

Pada tanggal 27 Agustus, pengawas Internet Tiongkok, yang dikenal sebagai Administrasi Ruang Siber Tiongkok, mengeluarkan pemberitahuan kepada perusahaan media sosial untuk menindak budaya selebritas yang berbahaya dan kultus untuk menciptakan “Internet bersih.”

Pada hari Rabu (1/9/2021), Douyin mengatakan tinjauan internal mengakibatkan penghapusan 1.900 grup pengguna dari platformnya. Kelompok penggemar didirikan untuk menyebarkan gosip dan desas-desus serta mengoperasikan perjudian dan penggalangan dana, katanya.

Seperti dilansir cnnindonesia.com/Jumat, 03/09/2021 08:30 WIB/dunia hiburan China ramai diperbincangkan netizen dalam dua pekan terakhir, akibat kebijakan pengetatan pemerintah China, mulai dari penghapusan sistem ranking idola hingga pemblokiran eksistensi atau informasi artis tanpa mengungkapkan alasannya.

Akhir pekan lalu (28/8), pemerintah China menghapus peringkat popularitas artis sebagai upaya ‘membersihkan’ budaya fandom. Hingga pada awal pekan ini, Selasa (31/8), Jet Li dirumorkan menjadi target selanjutnya daftar hitam pemerintah China setelah eksistensi Vicki Zhao benar-benar dihilangkan dari internet.

Berikut beberapa hal yang terjadi di industri hiburan China belakangan ini yang dinilai sebagai bentuk penertiban oleh pemerintah.

Weibo Tangguhkan Situs Fan akibat Fanwar

Pekan lalu, penggemar dari Zhao Liying dan Wang Yibo terlibat dalam perseteruan. Seperti dilansir South China Morning Post pada Jumat (27/8), fan Zhao Liying menyerang penggemar Wang Yibo di media sosial terkait dugaan proyek baru sang idola.

Wang Yibo dan Zhao Liying pernah membintangi The Legend of Fei pada 2019. Kemudian, beredar kabar keduanya akan kembali beradu akting dalam Ye Man Sheng Zhang, meski produser acara tidak pernah mengonfirmasi hal itu.

Wang Yibo, Artis Multitalenta yang Ulang Tahun Hari Ini

Penggemar Zhao Liying kemudian mengatakan Wang Yibo adalah aktor yang buruk dan meminta studio membatalkan kerja sama. Hal itu membuat fan Wang Yibo langsung membela idola mereka.

Pada 24 Agustus 2021, Weibo mengumumkan telah menangguhkan 2.150 akun, menghapus 1.300 komentar kasar, dan memblokir permanen 140 akun terkait Zhao Liying serta 60 akun terkait Wang Yibo. Tak cuma itu, akun resmi studio Zhao Liying juga ditangguhkan 15 hari karena dinilai tidak proaktif dalam mengintervensi perdebatan itu.

Kondisi tersebut membuat Zhao Liying meminta maaf. Menurutnya, ia turut bertanggung jawab atas insiden tersebut. “Saya meminta penggemar saya bisa berbicara dengan beradab, harmoni, dan rasional di internet,” kata Zhao Liying.

Fan war itu disebut-sebut membuat Cyberspace Administration of China berencana membuat kampanye internet bersih dari fan toksik. Kampanye itu disebut sebagai qinglang.

Penundaan Survival Show

CEO iQIYI Gong Yu dalam Simposium Asosiasi TV China pada 25 Agustus 2021 mengatakan platform streaming miliknya akan membatalkan rencana penayangan idol survival shows dan sistem off-site voting dalam beberapa tahun mendatang.

Menurutnya, seperti dilansir The Strait Times pada Senin (27/8), langkah itu diambil untuk secara jelas membatasi diri dari tren yang tidak sehat di industri tersebut. Seperti dilansir Global Times pada 8 Mei 2021, survival show iQIYI, Youth with You, resmi menghentikan musim ketiga dan bahkan episode final setelah terjadi permasalahan pemungutan suara.

Acara survival itu juga disorot karena aksi para penggemar yang memborong susu kemasan sponsor Youth With You, agar bisa memberikan suara lewat scan QR codes di dalam tutup kardus.

Para penggemar kemudian membuang sembarangan susu karena hanya mengambil tutupnya. Kritik keras diberikan terutama kepada Mengniu, sponsor acara, karena situasi tersebut sejatinya sudah terjadi sejak musim kedua. Mereka dinilai tidak belajar dari kesalahan.

10 Poin Pemerintah China ‘Perbaiki’ Fandom

Pada 27 Agustus 2021, pemerintah China menghapus seluruh daftar peringkat artis dari internet. Mereka juga meminta pengurangan fungsi tombol “like” dan “comment”. Seperti dilansir The Guardian pada Jumat (27/8), mereka berpendapat penilaian harus berdasarkan orientasi kerja dan evaluasi profesional.

Pemerintah China juga meminta pihak artis dan pengelola situs penggemar mengetatkan aturan untuk menghindari fan saling merundung. Mereka turut melarang aktivitas penggalangan dana dan keterlibatan anak-anak.

Pembatasan Pembelian di Platform Streaming Musik

Sejumlah layanan streaming musik di China seperti QQ Music dan NetEase Cloud Music menerapkan peraturan baru yakni fan hanya diizinkan membeli satu kopi album digital. Seperti dilansir Shanghai Daily pada Senin (30/8/2-21), keputusan itu diambil untuk meredam kekacauan di sektor hiburan online dan budaya penggemar.

Skandal Zheng Shuang

Aktris top China Zheng Shuang didenda 299 juta yuan atas kasus penghindaran pajak dan pendapatan yang tidak dilaporkan pada 2019-2020. Ia juga sempat terlibat skandal ibu pengganti pada awal 2021.

Di tengah rencana bersih-bersih industri hiburan, hal itu membuat regulator penyiaran China menarik seluruh serial yang dibintangi Zheng Shuang dari peredaran. Seperti dilansir The Strait Times pada Sabtu (27/8), mereka juga meminta produser untuk tidak mempekerjakan Zheng Shuang di masa mendatang.

Pemblokiran Vicki Zhao

Sementara itu, seluruh informasi serta hal-hal yang berhubungan dengan aktris senior Zhao Wei atau Vicki Zhao menghilang dari internet sejak Kamis (26/8) tanpa alasan yang jelas.  Nama Vicki Zhao dari serial, film, video pendek layanan streaming China, seperti Tencent Video, iQIYI, dan Youku menghilang begitu saja.

Acara-acaranya masih bisa disaksikan tapi keterangan keterlibatan Zhao dihilangkan. Tak hanya itu, seperti dilansir South China Morning Post pada Sabtu (27/8/2021), tagar yang berhubungan dengan Vicki Zhao juga dihapus dari Weibo.

Tak ada keterangan jelas mengenai hal itu. Sehingga, sejumlah rumor beredar. Seperti dilansir The Strait Times pada Selasa (31/8), netizen menduga hal tersebut akibat hubungan bisnis dengan taipan Jack Ma, termasuk kepemilikan saham di Alibaba Pictures Group.

Bersihkan Fandom, China Larang Peringkat Popularitas Artis.

Selain berakting, Vicki Zhao juga seorang pebisnis, sutradara, dan penyanyi. Hal itu membuatnya menjadi salah satu artis terkaya dalam sepanjang sejarah China. Pada 2017, Vicki Zhao dan sang suami, Huang Youlong dilarang terlibat pasar sekuritas China selama lima tahun karena penemuan penyimpangan dalam tawaran pengambilalihan perusahaan animasi yang tidak jelas.

Tak hanya itu, Zhang Zhehan aktor yang bernaung di agensi milik Vicki Zhao juga masuk daftar hitam akibat berfoto di depan Kuil Yasukuni, Jepang pada 2018. Kuil Yasukuni merupakan bentuk penghormatan tentara Jepang yang tewas dalam pertempuran negara. Itu juga menjadi titik kontak politik yang sangat sensitif di China.

Oleh sebab itu, menghilangnya eksistensi Vicki Zhao dari dunia maya China dinilai menjadi salah satu langkah pemerintah setempat ‘menertibkan artis nakal’.

Rumor Jet Li Jadi Target Selanjutnya

Aktor seni bela diri ternama, Jet Li, dirumorkan akan menjadi target selanjutnya untuk masuk daftar hitam pemerintah China. Rumor itu beredar setelah eksistensi Vicki Zhao dihapus dari dunia maya di China.

Selain itu beredar juga daftar belum terverifikasi yang diduga dari Administrasi Radio dan Televisi Nasional China terkait pembatasan baru bagi artis-artis yang memegang kewarganegaraan asing.

Mulai dari Jet Li yang memegang kewarganegaraan Singapura, kemudian Liu Yifei (Amerika), Nicholas Tse (Kanada), Zhang Tielin (Inggris), Mark Chao (Kanada), Will Pan (Amerika), dan Wang Leehom (Amerika).

Sehingga, Sutradara Zhou Guogang menyarankan Jet Li untuk segera melarikan diri. Zhou Guogang merupakan sutradara asal China yang dahulu kerap mengunggah gosip-gosip artis di akun Douyin miliknya. “Cepat larikan diri. Bulan depan, rumahmu mungkin akan runtuh,” kata Zhou Guogang seperti dilansir The Strait Times pada Selasa (31/8/2021). (cnn/net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *