Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Minta Timnya Jangan Black Campaign, Ustadz Romi: Iqbal Orang Berpendidikan Layak Dipilih

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad (kanan) dan Calon Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Jaya Berman Nainggolan bertekad bersama memajukan PWI Jaya dengan menjaga ukhuwah. Foto: ist

Calon Ketua Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta atau PWI Jaya Iqbal Irsyad meminta timnya jangan black campaign atau melakukan kampanye hitam. Karena akan merugikan dirinya yang dipaketkan dengan calon Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Jaya Berman Nainggolan.

semarak.co-Diketahui tidak ada istilah paket atau pasangan calon dalam pemilihan Ketua PWI Jaya periode 2024-2029 dalam Konferensi Provinsi (Konferprov) yang dilaksanakan di Balai Kota Gedung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis besok (25/4/2024).

Bacaan Lainnya

Dalam Konferprov PWI Jaya nanti, lembar kertas suara pemilihan hanya ada calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad dan Handoyo. Begitu pun untuk calon Ketua DK PWI Jaya hanya ada 2, Berman Nainggolan dan Theo. Jadi setiap pemilih akan melakukan pencoblosan 2 kali, memilih Iqbal dan memilih Berman.

Dalam peraturan Konferprov PWI Jaya yang berdasarkan aturan PWI Pusat, maka pemilih adalah yang terdaftar sebagai pemilih tetap atau DPT. Syaratnya memiliki kartu tanda anggota (KTA) PWI yang masih aktif dan masih bekerja di media massa yang saat ini total berjumlah 409 orang.

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad mengatakan, setiap orang tidak boleh melakukan kampanye hitam terhadap calon siapa pun. Misalnya dengan membuka kekurangan pihak-pihak tertentu. Karena nanti, orang yang mengetahui isi kampanye hitam itu jadi tidak jatuh simpati.

“Sebaliknya pakai cara merangkul. Sekalipun itu bukan pendukung kita, tapi kalau kita rangkul dengan lemah lembut dan mencerita calonnya yang baik-baik otomatis jatuh simpati dia. Saya yakin lawan itu juga teman, tapi karena ini kompetisi harus ada yang menang,” ujar Iqbal di sela acara rapat koordinasi tim sukses pemenangan di Cikini, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Kandidat paling besar peluang menjadi Ketua PWI Jaya ini mengajak tim sukses pemenangan untuk saling mengingatkan secara internal mana tahu ada terpancing sehingga ikut-ikutan melakukan kampanye hitam. “Maaf, saya pun akan tegas jika menemukan ada kampanye hitam itu,” ancamnya.

Menurut Iqbal, pihaknya akan fokus dengan program kerja ke depan. Untuk itu Iqbal merasa perlu juga masukan-masukan dan arahan dari pihak lawan untuk program-program kerja yang bagus. “Kalau memang bagus program, biar dari siapa pun akan kita tampung,” ujar Iqbal yang pemimpin redaksi media online voi.id.

Iqbal bertekad jika dipercaya menjadi Ketua PWI Jaya akan memberi kepercayaan kepada teman-teman yang selama proses pemilihan Konferprov ikut bekerja. “Jadi kalau ada program bagus yang hanya bisa dipegang orang dari teman yang sekarang berseberangan, nanti boleh masuk panitia misalnya. PWI itu milik kita bersama, mari sama-sama kita majukan,” cetusnya.

Di bagian lain pada acara deklarasi Iqbal dan Berman maju sebagai calon Ketua PWI Jaya dan Ketua DK PWI Jay dikemas dalam buka puasa bersama (bukber) bersama anak yatim di kantor PWI Jaya Harmoni, Jakarta Pusat, ustadz Romi Syahrir dalam kuliah tujuh menit (kultum) menjelang buka menyebut Iqbal orang berpendidikan yang layak dipilih.

“Saya berpesan kepada calon ketua untuk meneladani 4 sifat Nabi Muhammad SAW. Yaitu Sidik artinya orang yang jujur, amanah adalah dapat dipercaya, fathonah berarti orang yang pandai atau cerdas, dan tablig artinya orang yang menyampaikan,” terang Ustadz Romi Syahrir lagi.

Iqbal yang menjabat bendaraha PWI Jaya saat ini, lanjut Ustadz, berarti sudah menunjukkan bisa dipercaya dan jujur sehingga akan disenangi banyak anggota. “Bang Iqbal sudah bergelar sarjana S2. Berarti sudah memenuhi teladan yang Fathonah. Nah, semoga saat menjadi ketua PWI Jaya menjadi orang yang tablig, yaitu orang yang menyampaikan kebaikan,” terang dia.

Ustadz Romi pun berharap agar Iqbal bisa menjalan Amanah atas kepercayaan anggota yang memilih dia. Jadilah pemimpin seperti Nabi Muhammad yang teladannya tidak habis termakan usia. “Saya ikut mendoakan terjaga ukhuwah antara semua pendukung dan calon sehingga bisa mempertahankan guyub PWI,” tutup Romi yang wartawan.

Pada kontestasi pemilihan Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal niat dan siap untuk lebih memajukan PWI Jaya ke arah lebih baik. “Saya berniat memajukan organisasi kewartawanan terbesar Indonesia ini agar lebih maju bahkan tak ada niat bersaing karena calon lain sudah lama saling mengenal di PWI,” ujarnya.

Dilanjutkan Iqbal, “Jadi saya hanya ingin memajukan PWI, itu saja! Nah, saya bertekad melangkah masuk bursa kandidat ketua PWI Jaya dengan bersaing secara sehat. Seluruh upaya untuk meraih kemenangan, saya optimis karena telah mendapatkan dukungan dari sebagian anggota berkartu PWI Biasa yang memiliki hak pilih.”

Sehingga, kata Iqbal, apa yang menjadi programnya kelak mewujudkan perubahan di profesi ke wartawan yang selama ini terlihat kaku. Maka perlu sebuah inovasi profesional yang lahir pada era digital.

“Saya menginginkan kerja profesi wartawan menjadi profesional dibidangnya. Bukan sekadar berkutat pada pemberitaan saja, tapi bagaimana seorang wartawan ikut berkembang pada kekuatan teknologi,” tukas Iqbal Irsyad.

Visi-Misi

Dikatakannya, bahwa visinya menjadikan wadah PWI rumah besar anggota PWI DKI Jakarta yang berkualitas, berintegritas, berdampak bagi pemerintah serta masyarakat dalam ekosistem informasi yang sehat, dan dengan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik PWI memperjuangkan kebebasan pers juga hak-hak wartawan diera digital.

Sementara misinya, meningkatkan kualitas, kuantitas dan integritas wartawan anggota PWI, memperjuangkan kebebasan pers dan perlindungan hak-hak wartawan, memajukan peran PWI dalam mendukung pembangunan dan kepentingan Masyarakat.

Selain itu mengembangkan kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan profesi wartawan dan kualitas pemberitaan, mendukung pengembangan teknologi dan inovasi dalam praktik jurnalistik, serta mendorong adopsi strategis digital yang efektif. (smr)

Pos terkait