Kementerian UMKM Perkuat Ekosistem Digital antara Aplikator, Ojek Online dan Merchant

Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berkomitmen menjaga keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem digital yang melibatkan aplikator, ojek online, dan UMKM

Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berkomitmen menjaga keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem digital yang melibatkan aplikator, ojek online, dan UMKM sebagai merchant.

Semarak.co – Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan, kementeriannya berada pada titik objektivitas, yaitu menjaga ekosistem agar tetap seimbang dan kondusif. Pihaknya tidak berat pada salah satu platform.

Bacaan Lainnya

“Karena kepentingannya adalah semua pihak baik aplikator, ojek online, dan merchant UMKM adalah mitra strategis yang harus saling menjaga dan saling mendukung,” kata saatnya, pada acara Rekrutmen Mitra Digital di Jakarta, dirilis humas melalui WAGroup Media Teman UMKM, Selasa (17/6/2025).

Menteri UMKM menyampaikan, dalam lanskap ekonomi digital saat ini, ketiga elemen aplikator, ojek online, dan merchant UMKM tidak bisa berdiri sendiri. Masing-masing bergantung satu sama lain dalam menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan.

“Tanpa ojek online dan merchant UMKM, aplikator tidak akan bisa survive. Begitu juga sebaliknya, merchant UMKM tanpa aplikator atau ojek online juga tidak akan bisa menjangkau pasar lebih luas. Ekosistem ini harus dijaga dengan prinsip keadilan dan saling menguntungkan,” katanya.

Maman mendorong para mitra driver agar menjadikan kemitraan digital ini sebagai batu loncatan untuk kehidupan yang lebih baik. Kementerian UMKM akan berkolaborasi dengan aplikator dalam menyiapkan skema pendampingan dan dukungan untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi.

“Ke depan, kami akan siapkan skema di mana apabila suaminya menjadi mitra ojek online, sementara istrinya bisa kami bantu untuk mendapat akses modal usaha dari rumah. Ini adalah bentuk kolaborasi konkret agar keluarga mitra aplikator juga bisa berdaya,” kata Maman.

Di hadapan ribuan calon mitra aplikator, Maman juga memperkenalkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan masyarakat, termasuk keluarga mitra aplikator, untuk memulai atau mengembangkan usaha.

“Pinjaman modal dari Rp1 juta hingga Rp100 juta, dengan bunga hanya 6 persen per tahun, bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan roda ekonomi keluarga,” kata Maman.

Tak hanya aspek usaha, perlindungan kerja juga menjadi perhatian utama. Menteri Maman menyebutkan bahwa pemerintah juga telah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjamin keamanan kerja ojek online.

“Jika terjadi kecelakaan kerja, biayanya akan ditanggung oleh BPJS. Bahkan jika terjadi risiko fatal, anak-anak dari mitra juga akan mendapat beasiswa. Dan iurannya hanya Rp16.800 per bulan,” katanya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi. Ia menyampaikan tujuan utama dari acara ini adalah memberikan akses yang inklusif bagi siapapun yang ingin berusaha.

“Di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti kami hadir untuk mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat, maka dari itu ini bukan hanya sekadar rekrutmen tapi momentum pembukaan harapan agar Indonesia terus melaju,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kepesertaan BPJS TK Pramudya Iriawan Buntoro menegaskan bahwa jaminan sosial yang fleksibel dan mudah diakses sangat penting bagi para mitra.

“Ojek online menghadapi risiko kerja yang nyata. Dalam kerja sama ini, ratusan mitra baru yang bergabung nantinya juga akan mendapatkan pelindungan jaminan kerja dan satu bulan bebas iuran,” ujar Pramudya. (hms/smr)

Pos terkait