PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyambut baik peningkatan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi yang diberikan oleh Pemerintah melalui BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi) pada 2025. Pemerintah tahun ini menetapkan 209.809 KL BBM Subsidi untuk kereta api.
semarak.co-Hal tersebut tentunya menunjukkan perhatian yang besar terhadap kelancaran operasional transportasi kereta api di Indonesia yang memberikan manfaat bagi banyak masyarakat untuk beralih ke moda transportasi ramah lingkungan.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, pada 2024 lalu alokasi kuota BBM Subsidi untuk KAI sebesar 196.653 KL. Pada 2025, pemerintah melalui BPH Migas memberikan peningkatan sebanyak 13.156 KL atau sekitar 6,7%.
Peningkatan ini, tentu saja, merupakan bentuk kepercayaan pemerintah dalam mendukung transportasi kereta api yang efisien dan ramah lingkungan. Kuota tersebut akan digunakan untuk berbagai jenis kereta api, baik untuk penumpang maupun barang, dengan rincian sebagai berikut:
Kereta Penumpang: 184.036 KL
Kereta Barang Komoditas Klinker: 913 KL
Kereta Barang Komoditas Parcel: 3.996 KL
Kereta Barang Komoditas Peti Kemas: 15.593
Kereta Barang Komoditas Semen: 5.271 KL
Sebagai bagian dari implementasi yang efektif, distribusi kuota BBM Subsidi ini akan disalurkan sesuai dengan kebutuhan operasional tiap Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) KAI, dengan rincian alokasi kuota untuk masing-masing wilayah sebagai berikut:
- Daop 1 Jakarta: 56.892 KL
- Daop 2 Bandung: 18.969 KL
- Daop 3 Cirebon: 5.191 KL
- Daop 4 Semarang: 15.182 KL
- Daop 5 Purwokerto: 12.917 KL
- Daop 6 Yogyakarta: 21.909 KL
- Daop 7 Madiun: 6.756 KL
- Daop 8 Surabaya: 50.877 KL
- Daop 9 Jember: 6.482 KL
- Divre I Sumatera Utara: 6.564 KL
- Divre II Sumatera Barat: 2.779 KL
- Divre III Palembang: 2.413 KL
- Divre IV Tanjungkarang: 2.634 KL
- Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan: 244 KL
Dilanjutkan Anne, peningkatan kuota BBM Subsidi ini akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh KAI, dengan tetap mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam setiap pengelolaan dan distribusi BBM.
“KAI juga berkomitmen untuk menjaga kualitas pelayanan kepada pelanggan, serta menjadikan transportasi kereta api sebagai pilihan utama yang ramah lingkungan dan efisien,” kata Anne dirilis humas melalui WAGroup Pewarta KAI Pusat, Selasa malam (7/1/2025)
Selain itu, Anne mengatakan KAI mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan BPH Migas atas peningkatan kuota BBM Subsidi ini. Peningkatan ini sangat penting untuk memastikan operasional kereta api tetap berjalan lancar untuk mendukung perekonomian Indonesia.
KAI juga akan manfaatkan kuota BBM Subsidi tersebut untuk pengembangan jaringan transportasi seperti KA Perintis Makassar-Parepare yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, mempermudah mobilitas, dan tentunya mendorong ekonomi daerah.
Melalui peningkatan kuota pada kebijakan BBM Subsidi untuk tahun 2025 yang diamanahkan, KAI berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan ekonomi nasional, serta menghadirkan solusi ekosistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tutup Anne. (hms/ken/smr)