Pengelolaan air yang adil dan merata di seluruh dunia menjadi salah satu isu penting dalam World Water Forum ke-10 yang segera digelar pada 18-25 Mei 2024 di Bali. Forum ini jadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam upaya global mengatasi tantangan pengelolaan air.
semarak.co-Ketua Sekretariat Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah mengatakan, forum yang mengangkat tema Water for Shared Prosperity ini terdiri 3 proses utama.
Yaitu proses politik, rinci Zainal, proses regional, dan proses tematik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Proses tematik terdiri dari enam sub-tema yang nantinya akan didiskusikan untuk mencari solusi global bersama.
“Forum ini merupakan kesempatan bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman, inovasi, serta solusi dalam pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air terutama dampak dari perubahan iklim yang semakin nyata,” kata Zainal dirilis humas Kemenparekraf usai acara Jumat (10/5/2024) melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Sabtu (11/5/2024).
Ada 6 subtema meliputi water security and prosperity, water for humans and nature, disaster risk reduction and management, governance, cooperation and hydro-diplomacy, sustainable water finance, dan knowledge and innovation.
Sementara, proses regional meliputi Asia Pasifik, Amerika, Afrika, dan Mediterania. Untuk proses politik terdiri dari lima tingkat, yaitu head of states, parliamentarian, ministerial, local authorities, dan basin authorities.
“Setiap negara memiliki permasalahan dan fokus pengelolaan air masing-masing, sehingga pendekatan komprehensif secara regional perlu untuk dilakukan. Untuk proses politis, kebijakan pengelolaan air akan dibahas bertingkat mulai dari pelaksana hingga Kepala Negara,” ujar Zainal.
Ketua Bidang VI Registrasi, Website, dan Sistem Informasi Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 sekaligus Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali menyebut, Indonesia juga akan membawa semangat perdamaian dalam diplomasi air atau hydro-diplomacy.
Dialog yang akan dibangun Indonesia dalam forum tersebut adalah dengan menjunjung martabat dan solutif menyelesaikan permasalahan. World Water Forum ke-10 adalah sebuah pertemuan monumental untuk mentransformasi semua kebijakan, spirit, semangat.
Untuk kita bersama-sama menyongsong masa depan, membuat air sebagai sumber kehidupan dan perdamaian, bukan sebaliknya sebagai sumber konflik dan bencana. Dalam forum yang digagas bersama antara Pemerintah Indonesia dan World Water Council (WWC) ini juga akan mendorong empat usulan yang diharapkan menjadi kesepakatan bersama.
Empat usulan tersebut, yakni pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, penetapan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day (WLD), dan pencantuman dalam Ministerial Declaration Compendium of Concrete Deliverables and Actions, dalam bentuk daftar kegiatan sebagai tindak lanjut konkret dari World Water Forum ke-10.
Di bagian lain dirilis humas Kemenparekraf sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengumpulkan beberapa kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan seluruh persiapan dan agenda forum air terbesar di dunia atau World Water Forum ke-10 berjalan lancar dan tanpa kendala.
Perwakilan kementerian dan lembaga yang hadir Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Network of Asian River Basin Organization (Narbo) dan Youth.
“Seminggu menjelang World Water Forum ke-10, pastikan segala persiapan aman terkendali dan Indonesia siap sambut event terbesar ini,” ujar Menteri PUPR Basuki pada Rapat Koordinasi yang digelar di di Gedung Utama Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Jumat (10/5/2024).
Pada kesempatan tersebut, Menteri PUPR juga mengungkapkan telah pula bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan guna memastikan kesiapan opening ceremony forum yang digelar pada 10—25 Mei 2024.
Keduanya sepakat segala persiapan sudah dilakukan dengan sebaik mungkin, karena forum tersebut menjadi ajang untuk Indonesia memperkuat perannya di tingkat regional dan global untuk mitigasi isu dalam bidang air.
Tema penyelenggaraan World Water Forum ke-10 adalah “Water for Shared Prosperity” dengan subtema penyelenggaraan World Water Forum ke-10 terdiri dari Ketahanan dan Kesejahteraan Air, Air untuk Manusia dan Alam, Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana, Tata Kelola, Kerja Sama dan Diplomasi Air, Pembiayaan Air Berkelanjutan dan Pengetahuan dan Inovasi. (firda/tr/elvira/smr)