Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki menginisiasi LLP-KUMKM atau gedung SMESCO Indonesia untuk menjadi markas besar (mabes) produk lokal sehingga diharapkan bisa dikunjungi banyak konsumen yang ingin mendapatkan produk berkualitas dan terjangkau.
semarak.co-Indonesia Local Brand Meet Up merupakan wadah bertemunya para founder brand-brand lokal dengan aggregator dan pemerintah untuk saling bertukar pikiran dalam mewujudkan Gerakan Agregasi Lokal Brand.
“Saya sudah bilang ayo SMESCO jadikan mabes produk lokal. Jangan mahal-mahal, Pemerintah kan tidak cari untung. Ayo kita bangun sama-sama branding bahwa SMESCO markasnya UMKM dan brand lokal,” kata Menkop Teten dalam acara Indonesia Local Brand Meet Up, di SMESCO, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).
MenkopTeten melanjutkan, dengan adanya SMESCO sebagai mabes produk lokal diharapkan dapat mendorong nasionalisme konsumen. “Dengan keberadaan mabes produk lokal ini, kami siap dan berani mendorong nasionalisme konsumen kita karena pasokan sudah siap dan tentunya dengan kualitas yang baik,” kata MenKopUKM.
Dia mencontohkan di Korea Selatan, terdapat kawasan ekonomi khusus untuk UMKM, di mana terdapat 36 pabrik untuk produk UMKM sehingga seluruh kebutuhan UMKM terintegrasi dalam satu tempat. “Mungkin satu tower ada 145 pabrik, jadi terintegrasi semua sehingga lebih efisien enggak sendiri-sendiri dan based on teknologi,” ujarnya.
Hal ini bisa kita uji coba di SMESCO, lanjut Menkop Teten, karena sudah ada SMESCO Labo, bisa diperbesar jadi rumah produksi. Selain itu, model agregasi harus dikembangkan pada UMKM, mulai dari sisi produksi, distribusi, pasar, membangun brand image hingga ke pembiayaan.
“Agregasi penting bagi pelaku usaha rintisan skala kecil supaya tidak lagi sendiri-sendiri,” kata Menkop Teten dirilis humas Kemenkop dan UKM usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Jumat (22/12/2023).
Menkop Teten menjelaskan, soal pembiayaan saat ini sudah ada KUR Klaster yang tidak lagi menerapkan kolateral tapi menggunakan kredit skoring. Selain itu, sudah ada koperasi multi pihak untuk memudahkan dalam pengadaan bahan baku, pembiayaan, hingga logistik.
Pemerintah saat ini sedang mengatur arus masuk barang impor agar dapat melindungi produk UMKM, sehingga tidak kalah dengan produk luar negeri baik yang dijual secara online maupun online. “Perdangan secara elektronik kita atur walau ada beberapa yang terganggu awalnya namun kita harus berpikir dalam jangka panjang,” ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Chief Executive Officer (CEO) Jakcloth Ruddy Lasut menyampaikan acara Indonesia Local Brand Meet Up ini adalah tempat berbagi ide bagi para pelaku UMKM lokal untuk berkembang bersama.
Keberadaan SMESCO dapat berperan untuk mendukung perkembangan brand-brand lokal. “Menurut saya dengan adanya Gedung SMESCO ini, dapat memfasilitasi event-event seperti jakcloth dan event-event lain yang sama-sama mendukung perkembangan brand-brand local,” tutup Menkop Teten. (smr)