Dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2021, PT Pegadaian menyelenggarakan ragam program menarik. Mulai dari kegiatan edukasi keuangan, program discount, cashback, point, bonus dan rewards, fasilitas kredit bagi UMKM, pameran virtual, hingga kampanye dan publikasi.
semarak.co-Beragam kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya menciptakan keuangan inklusif bagi seluruh lapisan dan segmen masyarakat. Salah satu segmen yang menjadi fokus Pegadaian saat ini Ultra Mikro dan UMKM dengan perannya cukup vital dalam melakukan percepatan Pemulihan Ekonomi di tengah masih pandemi Covid-19.
Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, Holding Ultra Mikro (UMi) antara BRI, Pegadaian, dan PNM dapat mengembangkan segmen Ultra Mikro dengan lebih baik.
Setidaknya, kata Damar, terdapat enam proporsi nilai yang ditawarkan Umi, yaitu penawaran produk yang komprehensif, titik akses nasabah yang luas dengan adanya Co-Location, pemahaman kebutuhan nasabah dengan lebih baik melalui integrasi dan analitik big data, kemudahan akses ke Micro Payment Ecosytem & Beyond Banking, dan UMKM Go Digital.
Pemanfaatan Co-Location atau Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM), terang Damar, mendorong terjadinya kolaborasi dalam pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan produk dan layanan, pemasaran.
“Termasuk pengembangan sumber daya manusia sehingga pelaku bisnis ultra mikro mendapatkan kemudahan akses fasilitas kredit dengan tarif sewa modal yang kompetitif dan ragam bundling produk,” ujar Damar yang hadir sebagai pembicara kunci dalam kegiatan webinar yang bertajuk Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian (Ngopi), Rabu (27/10/2021).
Dalam kesempatan webinar yang dihadiri setidaknya 3.000 peserta dari segmen UMKM tersebut, Damar mengingatkan tentang pentingnya menguatkan literasi keuangan di tengah banyaknya pinjaman online ilegal yang semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini.
“Pegadaian terus menunjukkan komitmennya untuk menguatkan literasi keuangan masyarakat sesuai arahan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan dengan rutin melaksanakan kegiatan edukasi keuangan,” jelas Damar seperti dirilis humas melalui WAGroup Kawan Bicara dan Media Pegadaian, Jumat (29/10/2021).
Literasi keuangan, nilai dia, menjadi sangat penting agar masyarakat mampu memilih produk dan layanan keuangan sesuai kemampuan dan kebutuhannya. “Sehingga masyarakat tidak terjebak dalam layanan keuangan ilegal dan investasi bodong yang marak terjadi saat ini,” imbuhnya.
Kegiatan webinar yang diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian peringatan BIK ini turut menghadirkan Founder nDalem Indonesia Meika Hazim. Pada 2013, Meika menciptakan brand lokal Cokelat nDalem dengan tujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia melalui produk makanan. Meika juga aktif melakukan pemberdayaan petani coklat di Yogyakarta dan berbagai program pengembangan UMKM. (smr-89)