Program vaksinasi Covid-19 semakin gencar dilaksanakan pemerintah. Pada Maret lalu, tercatat 626 pejabat dan pegawai Kementerian Pendagayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah menyelesaikan dua tahap vaksinasi Covid-19.
semarak.co-Kini Kementerian PANRB bekerja sama Polri ikut memfasilitasi keluarga pegawai untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunal melalui vaksinasi Covid-19. Para pegawai yang per Senin (19/7/2021) terdaftar merupakan pegawai yang belum divaksin pada periode sebelumnya.
Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih mengatakan, salah satu penyebabnya karena para pegawai terpapar Covid-19 pada saat itu, sehingga harus menunggu minimal tiga bulan hingga bisa divaksin.
“Sebanyak 213 pegawai dan keluarganya sudah mendaftar untuk difasilitasi pelaksanaan vaksinasinya pada hari ini di Gedung Bhayangkari Mabes Polri, Jakarta Selatan,” ujar Sri Rejeki saat ditemui di tengah kegiatan Vaksinasi Covid-19 Bagi Pegawai dan Keluarganya, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/7/2021).
Kerja sama vaksinasi ini merupakan salah satu upaya yang telah dilakukan Polri sejak Januari 2021 lalu untuk menggencarkan program nasional ini. Pelaksanaannya pun tak hanya dilakukan di Mabes Polri, tapi juga di 5.218 titik gerai vaksinasi yang terdapat di polsek, polres, dan polda di seluruh Indonesia.
Kepala bidang Pelayanan Kesehatan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Pol dr. Farid Amansyah selaku Koordinator Vaksinator di Polri menambahkan, ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi.
“Prinsipnya vaksinasi harus dipermudah, jangan dipersulit. Ini kita akomodir agar semakin banyak yang mendapatkan vaksin Covid-19,” imbuh dr Farid seperti dalam rilis humas PANRB melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Senin malam (19/7/2021).
Masyarakat hanya perlu datang ke kantor polisi terdekat dengan membawa kartu identitas yang memiliki nomor induk kependudukan (NIK), seperti KTP maupun Kartu Keluarga (KK).
Setiap masyarakat yang berusia diatas 18 tahun dapat memperoleh vaksin Sinovac yang tersedia. Meski telah divaksin, dr. Farid mengingatkan agar selalu waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada.
Terlebih lagi, ia mengimbau agar masyarakat tak mudah percaya dengan hoaks yang menyebar di berbagai platform media. “Tolong jangan percaya hoaks yang berseliweran. Vaksin adalah program dunia yang harus kita sukseskan,” tegasnya.
Di bagian lain Menteri PANRB Tjahjo Kumolo meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk peduli dengan lingkungan sekitarnya terutama pada masa pandemi Covid-19. ASN ikut memperhatikan bagaimana pelaksanaan arahan presiden di lingkungan terdekatnya.
“ASN jadi mata dan telinga masyarakat sekaligus mata dan telinga pemerintah agar arahan Presiden terlaksana dengan baik. Presiden telah menginstruksikan terkait bansos, obat gratis untuk penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri,” ujar Menteri Tjahjo di Jakarta, Senin (19/7/2021).
ASN juga diminta untuk memberikan dukungan penuh terhadap suksesnya program vaksinasi Covid-19. “Kita ikut memberikan informasi dan mengusahakan yang terbaik terkait vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat dan keluarga kita yang membutuhkan,” tutur Tjahjo seperti dirilis humas melalui WAGroup JURNALIS PANRB.
Menteri Tjahjo mengajak ASN untuk berperan aktif dalam menjalankan kebijakan dan program untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19. “ASN harus taat pada instruksi Presiden dan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) masing-masing. Apabila diberikan tugas pimpinan agar dilaksanakan dengan cepat,” tegasnya.
ASN sebagai penyelenggara negara wajib memberi contoh bagi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, tetap produktif, serta mendukung seluruh upaya pemerintah. Menteri Tjahjo mengatakan bahwa perlu kesadaran seluruh bangsa Indonesia untuk memerangi pandemi Covid-19.
Bersama-sama kita gotong-royong dengan TNI, Polri, dan Satpol PP setempat untuk menggerakkan dan mengorganisir masyarakat untuk taat menjalankan protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi,” pungkasnya. (elf/rr/ (nan/smr)