Wamenkop Ferry: Pembentukan 80 Ribu Kopdes Merah Putih Bentuk Penerjemahan Visi Misi Bung Hatta

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan, Bung Hatta meyakini koperasi bukan sekadar bentuk usaha, tetapi merupakan jalan menuju transformasi sosial dan ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pelaku utama.

Semarak.co – Bung Hatta, kata Ferry Juliantono,  menekankan bahwa koperasi adalah alat perjuangan rakyat untuk membebaskan diri dari belenggu kapitalisme dan ketimpangan.

Bacaan Lainnya

“Gagasan koperasi Bung Hatta tidak bisa dilepaskan dari landasan konstitusional bangsa kita, yaitu Pasal 33 UUD 1945,” terang Ferry pada Seminar Nasional Pemikiran Bung Hatta, di Kota Bandung, dirilis humas melalui pesan elektronik Redaksi semarak.co Senin (12/5/2025).

Tak hanya itu, koperasi yang juga sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat dan mewujudkan kemandirian ekonomi, dapat diimplementasikan dengan koperasi yang memiliki nilai tambah dan berjiwa wirausaha.

Bahkan, menurut Wamenkop, dalam pasal ini ditegaskan pula cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. “Artinya, mandat konstitusi ini selaras secara prinsipil dengan gagasan koperasi,” ucap Ferry.

Bagi Ferry, salah satu bentuk kongkret dari komitmen ini adalah peluncuran program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Kopdes/Kel Merah Putih adalah upaya besar dan bersejarah untuk mengatasi berbagai persoalan struktural di pedesaan.

Melalui program Kopdes/Kel Merah Putih, pemerintah ingin membangun pusat ekonomi desa yang kuat, mandiri, dan berkeadilan. “Ini adalah langkah untuk memperpendek rantai distribusi, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja baru,” ucap Wamenkop.

Ferry meyakini pembangunan ekonomi tidak akan berhasil jika tidak dimulai dari desa. Maka, Kopdes/Kel Merah Putih harus menjadi jantung ekonomi lokal, mengelola potensi wilayah, menciptakan lapangan kerja, dan menumbuhkan semangat kolektif.

Lanjutkan Perjuangan Bung Hatta

Wamenkop Ferry Juliantono mengatakan, visi dan misi Bung Hatta dalam membangun perekonomian rakyat yang berkeadilan melalui wadah koperasi tersebut telah diterjemahkan Presiden Prabowo melalui pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih.

Dia menyatakan, gagasan ini sebagai bukti bahwa pemerintah sangat serius mengembalikan peran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional sebagaimana yang telah diperjuangkan oleh Bung Hatta.

“Jadi kalau sekarang Pak Prabowo menjadi Presiden kemudian menjadikan koperasi sebagai Soko Guru dan menjadi alat perjuangan utama untuk menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah sebuah keniscayaan,” ujar Ferry Juliantono.

Ferry menegaskan, beberapa gagasan utama dari pemikiran Bung Hatta adalah menjadikan koperasi sebagai badan usaha besar yang dapat mengayomi berbagai kebutuhan utama dari masyarakat.

Gagasan ini kemudian diwujudkan oleh pemerintah melalui upaya menjadikan koperasi untuk fokus menjalankan unit usaha di sektor produksi sehingga dapat memberikan multiplier effect yang lebih besar.

“Koperasi tidak boleh identik kecil tapi koperasi harus bisa masuk ke sektor-sektor usaha yang besar seperti gagasannya Bung Hatta ada koperasi produksi, ada konsumsi dan ada kegiatan koperasi di sektor (jasa) keuangan,” katanya.

Demi menarik minat anak muda berkoperasi, Kemenkop berupaya mengemas koperasi dengan wajah kekinian salah satunya dengan mengoptimalkan sentuhan teknologi. Diharapkan dengan cara ini akan semakin banyak pihak yang tertarik.

“Gagasan Bung Hatta tentang koperasi kita harap bisa hidup berkembang lagi, dan kita sebagai generasi penerus tentu akan berjuang untuk mengimplementasikan semua gagasan dari Bung Hatta,” ucapnya.

Ketua Pembina Yayasan Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono mengatakan bahwa koperasi sebagaimana gagasan Bung Hatta koperasi menjadi satu-satunya lembaga ekonomi yang dapat menolong diri sendiri dan masyarakat bersama-sama karena didasari semangat gotong royong.

Meutia mengapresiasi komitmen pemerintah Kabinet Merah Putih yang ingin menumbuh gkembangkan kembali koperasi sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional.

Bersama pemerintah, Yayasan Hatta berkomitmen untuk berjuang untuk melanjutkan gagasan dan pemikiran Bung Hatta demi mewujudkan perekonomian nasional yang berkeadilan sosial.

“Tentu kita senang sekali bahwa pemerintah akan memajukan koperasi kembali. Semangat ini tentu sesuai dengan pikiran Bung Hatta,” ujar Meutia Hatta.

Meutia menekankan bahwa nilai musyawarah mufakat dan gotong royong telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama. Nilai-nilai inilah yang kemudian menjadi dasar pemikiran Bung Hatta dalam merumuskan arah kebijakan ekonomi bangsa.

“Jadi konsep yang Bung Hatta bangun bukan asal comot  atau meniru-niru dari negara lain, tapi karena ada prinsip yang cocok dengan kehidupan orang Indonesia,” ucap Meutia. (hms/smr)

 

Pos terkait