Operator selular pelat merah Telkomsel memperkuat keseriusannya untuk mendukung dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program Patriot Desa Digital.
Menyusul launching program tersebut oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Director Human Capital Management Telkomsel Irfan A. Tachrir, dan CEO Mobisaria Dadang Geminar di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/4).
Patriot Desa Digital merupakan program CSR (Corporate Social Responsibilty) Telkomsel bekerja sama dengan Mobisaria yang menginisiasi pembentukan komunitas berliterasi digital dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat dan kualitas warga desa atau pinggir kota kecil.
“Melalui Patriot Desa Digital kami ingin membentuk komunitas yang berkualitas di wilayah pedesaan untuk memberikan edukasi digital guna pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Irfan dalam rilis Humas Telkomsel.
Sehingga, lanjut Irfan, akan banyak local hero sebagai Patriot Desa Digital yang melek teknologi, menciptakan lapangan kerja baru di era digital serta membantu bisnis masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Program Patriot Desa Digital akan diselenggarakan di 5 kota di Indonesia, Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Ini diperuntukkan BUMDES, UMKM, BMT melalui edukasi literasi digital.
Di dalam implementasinya akan melibatkan lembaga keuangan nonbank Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Beberapa aktivitas dalam program ini.
Antara lain, seminar, workshop, serta asistensi dan monitoring kepada lebih dari 750 Patriot Desa Digital di 250 Desa seluruh Indonesia serta 50 BMT mulai bulan Maret hingga Desember 2019.
Seminar dan talkshow dengan tema pemberdayaan ekonomi desa dengan teknologi yang bertujuan memberikan wawasan kepada masyarakat desa tentang pemanfaatan produk dan aplikasi dalam membangun ekonomi digital serta semangat meraih kesuksesan usia muda di era digital.
Seminar ini berlangsung selama 1 hari dan mengakomodir 300 peserta dari kalangan masyarakat desa sasaran, yang kemudian diseleksi untuk mendapatkan 150 Patriot Desa Digital di setiap Kota penyelenggaraan.
Selanjutnya para Patriot Desa Digital terpilih akan mengikuti workshop Training of Trainer yang berisi aktivitas Focus Discussion Group dan pendalaman materi mengenai digital marketing, fitur aplikasi, role play, serta pembentukan online forum sebagai sarana komunikasi dan informasi.
Selain itu Patriot Desa Digital akan diberikan asistensi dan monitoring secara online dan visitasi berkala selama 6 bulan terkait problem solver, tips marketing dan juga forum diskusi.
Telkomsel bekerjasama dengan Mobisaria yang merupakan sebuah platform digital yang menghubungkan antara masyarakat pedesaan dengan institusi keuangan, pasar serta bisnis modern. Mobisaria memanfaatkan tiga pondasi ekonomi desa yaitu: Koperasi/BMT, pesantren dan rumah tangga.
“Program Patriot Desa Digital kami harapkan dapat menciptakan sebuah ekosistem keuangan yang sehat, efektif serta efisien. Selain itu, dapat mendorong peningkatan literasi digital di wilayah rural sehingga menjadikannya sebagai cashless society yang dapat meningkatkan perekonomian negara,” tutup Irfan.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meminta setiap pemerintah desa yang ada di Provinsi yang dipimpinnya memiliki akun media sosial (medsos) agar identitas desanya dikenal warganya dengan mudah.
“Saya meminta agar setiap desa itu memiliki akun media social. Ini dilakukan agar punya identitas,” kata Ridwan Kamil pada acara peluncuran Program Patriot Desa Digital, di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin (1/4).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, Medsos adalah langkah awal membentuk budaya mengonfirmasikan kegiatan maupun potensi daerah. “Jadi bagaimana kita akan tahu ada apa di sana,” imbuhnya.
Gampang, klaim Emil, tinggal buka akun. Tapi desa menginformasikan kegiatannya belum optimal. Namun dengan sebuah perintah politik, kata dia, maka setiap desa akan memiliki data base sumber informasi yang bisa disebarkan dengan gampang lewat akun sosial media. (lin)