Kinerja Bisnis Internasional BNI, Volume Transaksi Komoditas Ekspor Perikanan Rp2,6 Triliun

Ilustrasi operasional dan layanan di kantor layanan BNI. Foto: Humas Bank BNI

Pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menyebabkan perekonomian dunia dan Indonesia tidak stabil. Meski begitu, PT Bank Negara Indonesia (BNI) tetap membantu upaya pertumbuhan perdagangan internasional, terutama dalam mendorong ekspor.

semarak.co– Itu dilakukan dengan memakai global value chain melalui jaringan korespondensi dan jaringan layanan kantor cabang luar negeri tersebar di berbagai negara. Itu berdampak positif pada pendapatan bisnis internasional BNI. Di mana, sepanjang semester pertama tahun ini tumbuh 16,8 persen.

Bacaan Lainnya

Salah satu sedang digarap BNI global value chain ekspor produk perikanan. Selama Semester I – 2020, volume transaksi komoditas ekspor perikanan mencapai Rp2,6 triliun. Atau tumbuh 10,34% dibanding periode sama tahun lalu.

Kisah sukses ekspor perikanan itu terefleksi dari salah satu nasabah BNI. Selama pandemi Covid-19, nasabah yang terbantu transaksi ekspornya, yaitu PT Satya Trinadi Komira Perkasa.

Perusahaan ini mampu membukukan pertumbuhan volume transaksi selama semester I-2020 sebesar 25,04%. Pengekspor frozen fish ini memasarkan produk ke China dan Taiwan yang selama pandemi Covid-19 memberlakukan kebijakan ketat, terutama dalam layanan transaksional, logistik, dan perbankan.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, China dan Taiwan merupakan dua negara berada dalam area bisnis Kantor BNI Cabang Hong Kong dan didukung Business Representative Officer yang ditempatkan di Taiwan.

Seperti diketahui, PT Satya Trinadi Komira Perkasa merupakan salah satu dari banyak Indonesian Related Business yang mendapatkan pelayanan perbankan BNI.

Sementara perusahaan asal Indonesia yang mengekspor ke Jepang mendapatkan pelayanan maksimal dari Kantor BNI Cabang Tokyo. Salah satunya PT Perikanan Nusantara (Perinus).

BUMN ini telah memanfaatkan eksistensi jaringan BNI di luar negeri untuk bertransaksi dengan para pembeli mereka. “Berkat adanya BNI Tokyo, proses penerimaan pembayaran ekspor ikan menjadi semakin mudah,” ujar Wahyu seperti dilansir indopos.co.id, Rabu (29/7/2020).

Demikian juga di belahan dunia yang lain, rinci Wahyu, yaitu kantor BNI Cabang New York juga memberikan fasilitas pembiayaan kepada Crystal Cove yang merupakan pembeli dari Kelola Group, yang merupakan debitur BNI di Surabaya.

Tidak berhenti di situ, lanjut dia, BNI berupaya meningkatkan layanan nasabah eksportir dengan fitur BNI Trade Online (BTO) terintegrasi dengan platform perbankan digital BNI berbasis web.

“Ketersediaan layanan BNI Trade Online memberikan fleksibilitas kepada para nasabah untuk dapat lebih mudah mengajukan proses terkait instrumen transaksi Trade Finance,” paparnya.

Seperti Letter of Credit (L/C), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), hingga Guarantee dapat diakses dengan mudah di mana dan kapan saja. BTO dapat dimanfaatkan melalui perangkat elektronik apapun terkoneksi internet.

Edwin Juliantio, Manager Keuangan PT Binuang Mitra Bersama Blok II mengatakan, pengalaman kami dengan mengakses aplikasi layanan digital BNI, fiturnya sangat mudah untuk digunakan, mampu meminimalisasi waktu proses transaksi dan memudahkan kami dalam memonitoring status transaksi.

“Hal ini sesuai dengan komitmen BNI kepada nasabah yang menjadi One Stop Banking Solution,” ujar Edwin dari perusahaan bergerak bidang ekspor mineral dan pertambangan.

Edwin menambahkan, “Kami terus berkomitmen untuk memfasilitasi perolehan cadangan devisa dengan memberikan fasilitas trade finance dan services tepat guna mendorong transaksi perdagangan ekspor.” (rmn/pos/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *