Kepergian Sandi Uno dari Gerindra Baik Bagi Kedua Belah Pihak

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. foto: humas Kemenparekraf2

Oleh Adian Radiatus *

semarak.co-Sandiaga Uno akhirnya memilih untuk berkiprah politik diluar Partai Gerindra. Sebagian mengejutkan namun sebagian lagi sudah menganalisa. Bagi Gerindra tentu sebuah kehilangan kader yang baik, namun bagi sementara pengurus mungkin merasa nyaman atas kepergiannya.

Bacaan Lainnya

Jejak reaksi beberapa elite Gerindra ketika angin perpindahan berhembus kala itu jelas menandakan adanya friksi ‘halus’ yang bagi Sandiaga tentu menjadi perhatian juga sedikit banyaknya. Namun kematangan dan kedewasaan akan tempaan dunia politik telah membuat dirinya mahfum.

Sandiaga tentu tak bisa menyenangkan semua pihak sekalipun dalam ‘rumah’ yang sama. Politik as usual, tak ada kawan or lawan abadi. ‘No free lunch’ juga bagian motto para politikus secara rahasia umum.

Namun pertanyaannya apakah Prabowo terpukul dengan keluarnya Sandiaga dari Partainya karena kalangan internal pun mahfum dengan kedekatan sangat khusus diantara mereka. Sandiaga sering mengatakan Prabowo adalah mentor politiknya.

Beban Prabowo memang tak pernah kurang, silih berganti di panggung politik nasional, dihujat, dicaci hingga dikhianati seakan menu hidupnya atas nama politik berbangsa dan bernegara.

Ketahanan mentalnya kadang diluar batas prasangka manusia biasa bahkan dalam filosofi tertinggi dapat disebut Prabowo orang yang telah mampu ‘megalahkan diri sendiri’. Sisi yang jarang ditemukan pada tokoh Indonesia saat ini.

Kemudian apa yang akan dikonsolidasikan oleh Sandiaga bila benar bergabung di Partai Persatuan Pembangunan, tentunya wacana pencapresan dirinya dan lirikan partai lain sebagai koalisi yang memungkinkan mencapai presidential threshold pada menit-menit terakhir. Dari sisi ini cukup pelik pula tampaknya, namun kemungkinan selalu tersedia di dunia politik.

Terkait bagaimana mengalirnya wacana ini dalam kehidupan politik Sandiaga Uno hingga keputusannya yang cukup dramatis meninggalkan partai Gerindra, mungkin hanya dirinya dan Tuhan lah yang tahu persis. Dalam hal perasaan, Sandiaga dan Probowo memiliki persamaan tertentu.

Keduanya terkesan kuat dalam menjaga perasaan orang lain. Disakiti bukanlah bahan untuk balas menyakiti. Langkah baru telah diambil Sandiaga Uno dengan satu tujuan mendasar, berbakti bagi bangsanya selagi masih bisa dan mendapat kesempatan itu.

Harta lebih dari cukup telah dimilikinya, ketaqwaan pada ajaran Agamanya tak luput dari kehidupan sehari-harinya. Sering berujar “semua ini adalah titipan Allah semata”, ungkapan yang semakin meyakinkan para pendukungnya bahwa Sandiaga Uno pasti fokus menolong bangsanya sepenuh hati dan bukan dipakai untuk memperkaya dirinya atau keluarganya.

Jadi ditengah krisis kepemimpinan saat ini, rakyat Indonesia memiliki tambahan harapan baru hadirnya alternatif figur yang juga mumpuni dan tampaknya siap lahir bathin bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno…

Jakarta, 24 April 20231

 

sumber: WAGroup TIM P1S SANDI UNO 2024 (postSenin24/4/2023/mienruno)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *